Tanaman Eceng gondok (Eichornia crassipes solm )

Sistematika tanaman eceng gondok adalah :
Divisio : Embryophytasi phonogama
Klas : Monocotyledoneae
Ordo : Farinosae
Familia : Pontederiaceae
Genus : Eichornia
Spesies : Eichornia crassipes solm1
Eceng gondok termasuk tumbuhan perennial dan merupakan tumbuhan yang dapat mengapung bebas bila air dalam dan berakar di dasar bila air dangkal. Tumbuhan tersebut berkembang biak dengan stolon (vegetatif) dan juga secara generatif, tiap tahun berbunga, dan setelah 20 hari terjadi penyerbukan, buah masak, lepas dan pecah, biji masuk ke dasar air. Karangan bunga berbentuk bulir, bertangkai panjang, dan terdapat 10-35 bunga; tangkai dengan 2 daun pelindung yang duduknya sangat dekat, yang terbawah dengan helaian kecil dan pelepah yang berbentuk tabung.2

Tumbuhan eceng gondok masuk dan cepat tumbuh di Indonesia pada tahun 1894.3 Adanya tumbuhan ini dalam suatu area perairan akan mengganggu lalu lintas air, mengurangi jumlah dan kualitas air, menimbulkan pendangkalan perairan yang dapat menurunkan produksi ikan.4
Adanya beberapa masalah dan gangguan yang merugikan manusia yang ditimbulkan oleh eceng gondok, sangat dirasa perlu adanya suatu pengendalian dan teknik pengolahan yang memadai. Salah satu usaha untuk pengendalian eceng gondok adalah pemanfaatan eceng gondok agar menjadi sumber daya alam berguna.
Hasil penelitian yang dilakukan di India, menunjukkan bahwa eceng gondok yang masih segar mengandung 95,5 % air; 3,5 % bahan organik; 0,04 % nitrogen; 1 % abu; 0,06 % fosfor sebagai P2O5 dan 0,20 % kalium sebagai K2O. Lebih lanjut dikemukakan pula bahwa percobaan analisis kimia tumbuhan eceng gondok atas dasar bahan kering menghasilkan 75,8 % bahan organik; 1,5 % nitrogen; dan 24,2 % abu. Analisis terhadap abu yang dilakukan menunjukkan 7.0 % fosfor sebagai P2O5; 28,7 % kalium sebagai K2O; 1,8 % natrium sebagai Na2O; 12,8 % kalsium sebagai CaO dan 21,0 % khlorida CCL.5