BELAJAR

BELAJAR (ini juga saya ambil dari filenya dewi khoirina unipa)
a. Pengertian Belajar
Menurut Skinner (belajar dan pembelajaran 2006:9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik .Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.Dalam belajhar ditemukan bahwa kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pembelajar dan konsentrasi yang bersifat menguatkan respons tersebut.Pemerkuat terjadi pada simulus yang mengatkan konsentrasi tersebut.Sebagai ilustrasi, perilaku respons si pembelajar yang baik diberi hadiah. Sebaiknya perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.
Menurut Gagne (belajar dan pembelajaran 2006:10) belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah stimulus pertama yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolah informasi, menjadi kapabilitas baru.
Menurut Piaget (belajar dan pembelajaran 2006:14) berpendapat bahwa belajar dibentuk dari pengetahuan oleh individu sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.
Menurut Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan “Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
Menurut Witheringtonv dalam buku Education Psychology mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang.

b. Teori-teori Belajar
Sebetulnya terdapat berbagai teori belajar misalnya :
1) Teori Belajar Menurut J. Bruner
Kata Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.
Maka dari itu Bruner mempunyai pendapat, alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan.
2) Teori Belajar dari Piaget
Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut:
a) Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya, maka mereka memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar.
b) Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
c) Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak.
d) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
(1) Kemasakan
(2) Pengalaman
(3) Interaksi sosial
(4) Equilibation (proses dari ketiga faktor di atas bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental).
3) Teori dari R. Gagne
Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu:
a) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
b) Belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
1) Faktor Internal
a) Faktor Jasmani
Faktor jasmani meliputi kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan adalah keadaan atau sesuatu hal yang sehat, kesehatan seseorang sangat berpengaruh penting terhadap belajarnya karena dapat mengganggu aktifitas dalam proses belajar.
Sedangkan cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar siswa. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
b) Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
(1) Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
(2) Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda atau hal) atau sekumpulan obyek.
(3) Minat menurut Hilgard adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
(4) Bakat menurut Hilgard adalah kemampuan untuk belajar.
(5) Motif menurut James Drever adalah faktor efektif yang mana menjalankan arah atau petunjuk didalam menetukan sebuah sikap (tingkah laku) individu untuk mencapai akhir dari suatu tujuan secara sadar atau tidak sadar.
(6) Kematangan adalah suatu tungkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksankan kecakapan baru.
(7) Kesiapan menurut James Drever adalah kesediaan untuk memberi response atau beraksi.
c) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena adanya kekacauan subtansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu menjadi hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya, sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Keluarga
Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Hal ini dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo yang menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. Melihat peryataan diatas, dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan anak.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Pada uraian ini penulis membahas tentang kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar siswa.