Porter’s

Porter’s Five Forces
Menurut Porter (1988), struktur suatu industri menentukan tingkat profitabilitas yang
dapat diperoleh perusahaan. Struktur industri dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
a. Kekuatan pemasok
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kekuatan pemasok adalah konsentrasi pemasok,
signifikansi volume bagi pemasok, switching cost, subsitusi pasokan, ancaman forward
integration, dan diferensiasi pasokan.
b. Barriers to entry
Hal-hal yang dapat mempengaruhi barriers to entry adalah akses terhadap pasokan,
regulasi pemerintah, skala ekonomi, kebutuhan modal, switching cost, identitas merek,
dan akses distribusi.
c. Kompetisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kompetisi adalah exit barriers, konsentrasi industri,
pertumbuhan industri, diferensiasi produk, identitas merek, biaya tetap, dan switching
cost.
d. Kekuatan pembeli
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kekuatan pembeli adalah informasi pembeli,
identitas merek, sensitivitas harga, diferensiasi produk, insentif pembeli, ancaman
backward integration, konsentrasi pembeli, switching cost, dan ketersediaan produk
substitusi.
e. Produk subtitusi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi produk substitusi adalah switching cost dan price-
performance trade off dari produk subtitusi.
f. Regulasi
Regulasi akan menentukan struktur dan tingkat profitabilitas industri, misalnya regulasi
mengenai harga terendah untuk tarif penerbangan akan mempengaruhi pola persaingan
antara maskapai dan tingkat profitabilitas.



Porter’s Competitive Strategy
Menurut Porter (1988), perusahaan dapat memiliki keunggulan dibandingkan
pesaingnya dengan melakukan pilihan dari dua hal berikut :
1. Keunggulan biaya: produk suatu perusahaan memiliki keunggulan dari segi biaya
yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya. Prinsip perusahaan adalah menjual
pada volume banyak.
2. Keunggulan diferensiasi: produk suatu perusahaan memiliki keunggulan dari segi
keunikan atau performansi yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya. Prinsip
perusahaan adalah menjual pada profit tinggi.


model Porter’s Value Chain adalah :
1. Inbound Logistics: penerimaan, penyimpanan, sistem inventori, dan penjadwalan
transportasi.
2. Operations: transformasi input menjadi produk jadi.
3. Outbound Logistics: penyimpanan, manajemen distribusi, transportasi, dan order
fulfillment.
4. Marketing and Sales: pemilihan saluran distribusi, iklan, promosi, pernjualan,
penetapan harga, manajemen ritel, dll.
5. Service: jasa perbaikan, customer support, pelatihan, instalasi, upgrading, dll.
6. Procurement: pengadaan bahan baku, mesin, komponen, bangunan, dll.
7. Technology Development: R&D, proses otomasi, dan desain.
8. Human Resource Management: rekrutmen, pelatihan, dan kompensasi
9. Firm Infrastructure: manajemen umum, manajemen perencanaan, keuangan,
akunting, manajemen kualitas, dll.