Banyak Cara ya yang dilakukan aliran "islam sempalan" yang tidak menyukai Aswaja yang telah dijaga melalui rantai dan mutawatir dari Nabi sehingga menjadi ajaran yang diikuti oleh mayoritas muslim di dunia.
1. mengkorupsi Hadist, dengan jalan hanya mengambil Hadist yang menurut mereka Shohih dan mengesampingkan tingkatan Hadist yang lain. Padahal sudah jelas bahwa ulama Hadist (ulama salaf) tetap mencantumkan dalam kitab-kitab Hadist mereka walaupun itu Hadist Dhoif. Itu sebagai bukti bahwa hal tersebut benar adalah Hadist dari Nabi, walau masih diragukan mengenai perawi dari sanad hadist tersebut.
2. mengatasnamakan nabi, untuk semua penjelasan yang mereka berikan. Walau benar yang disampaikan itu hadist, tetapi mereka memberikan penjelasan-penjelasan yang full "dalil" dengan doktrin bahwa penjelasan itu sesuai dengan Nabi, sehingga mereka keras dan tidak menerima ulama aswaja.
3. Bid'ah dan syirik, senjata utama mereka yang sangat umum digunakan. memerangi sesasma orang islam lebih mulia bagi mereka. Mereka sering juga melontarkan tidak dilakukan Para nabi dan para ulama salaf (tabi'in dan tabi'it tabi'in) sehingga itu bid'ah yang pelakunya masuk neraka. Tapi anehnya mereka tidak mengakui pembagian bid'ah menurut para ulama salaf.
4. hadist palsu, mereka menggembar gemborkan kembali ke Al Qur'an Hadist, tetapi rujukan mereka sering sekali berupa nukilan hadist (sengaja tidak lengkap) atau juga dengan beberapa kata yang telah diganti untuk menguatkan pendapat mereka. Ini lebih parah lagi, berbohong atas nama nabi, Coba teliti saja dengan open mind!
5. adu domba, ini lebih keji lagi, mereka menggunakan fatwa Imam Syafi'i untuk menyerang madzhab Syafi'i yang telah dijaga oleh para muhadisin dan ahli fiqih murid dan penerus imam Syafi'i dengan jalan menukil sebagian, memlintir fatwa. (contoh menyerang maulid karena imam syafi'i tidak mengadakan "maulidan" tetapi mereka tidak mengakui imam Syafi'i membagi bid'ah menjadi dua). atau menyerang orang NU dengan fatwa KH. Hasyim Asy'ari dengan licik tidak menuliskan semua fatwa serta tidak memperhatikan penjelasan beliau melalui para murid-murid beliau. memakai kitab kuning dengan gunting sana sini menghilangkan bagian penjelasan penting karena tidak sesuai dengan tujuannya.
6. slogan kembali ke Al Qur'an Hadist, tetapi mereka tidak mencukupkan diri dengan membiarkan para muridnya belajar semua hadist dan Al Qur'an melainkan membatasi dengan penjelasan mereka dan kitab-kitab mereka. tidak boleh ghuluw terhadap para ulama tetapi harus menghamba dengan penjelasan guru mereka.
7. menghina ulama, kebiasaan yng sungguh sangat salah menghina dan menjatuhkan siapa saja yag tidak sejalan dengan pemikiran mereka. tidak bertoleransi kepada siapapun. dalam dakwah mereka, mengedepankan "saya paling benar, yang tidak ikut manhaj saya akan masuk neraka."
8. tidak mengakui adanya keturunan nabi, sungguh kejam fitnah yang dilontarkan dengan tidak menghormati keturunan nabi, atau bahkan menghina nabi bahwa beliau telah putus keturunannya seperti orang kafirin dahulu sehingga Allah menurunkan surat Al Kautsar.
9. dll
10. sekarang mengakui mereka mempunyai sanad, inilah pembelaan mereka terhadap serangan dari mana mereka dapat ngomong hadist. mereka mengakui adanya sanad (menyebutkan mendapat melalui ulama aswaja) , tapi mereka lupa sanad hadist itu perawinya sangat berat syarat-syaratnya. Dan mereka lupa ketika mereka meninggalkan manhaj gurunya berarti rantai itu terputus. dan manhaj tersebut dijaga oleh para murid-muridnya, bagaimana keterangan mayoritas murid-murid yang telah mendapat otoritas (ijazah/ pengakuan) guru. sehingga terpelihara kemurnian ajaran dari generasi-generasi.
1. mengkorupsi Hadist, dengan jalan hanya mengambil Hadist yang menurut mereka Shohih dan mengesampingkan tingkatan Hadist yang lain. Padahal sudah jelas bahwa ulama Hadist (ulama salaf) tetap mencantumkan dalam kitab-kitab Hadist mereka walaupun itu Hadist Dhoif. Itu sebagai bukti bahwa hal tersebut benar adalah Hadist dari Nabi, walau masih diragukan mengenai perawi dari sanad hadist tersebut.
2. mengatasnamakan nabi, untuk semua penjelasan yang mereka berikan. Walau benar yang disampaikan itu hadist, tetapi mereka memberikan penjelasan-penjelasan yang full "dalil" dengan doktrin bahwa penjelasan itu sesuai dengan Nabi, sehingga mereka keras dan tidak menerima ulama aswaja.
3. Bid'ah dan syirik, senjata utama mereka yang sangat umum digunakan. memerangi sesasma orang islam lebih mulia bagi mereka. Mereka sering juga melontarkan tidak dilakukan Para nabi dan para ulama salaf (tabi'in dan tabi'it tabi'in) sehingga itu bid'ah yang pelakunya masuk neraka. Tapi anehnya mereka tidak mengakui pembagian bid'ah menurut para ulama salaf.
4. hadist palsu, mereka menggembar gemborkan kembali ke Al Qur'an Hadist, tetapi rujukan mereka sering sekali berupa nukilan hadist (sengaja tidak lengkap) atau juga dengan beberapa kata yang telah diganti untuk menguatkan pendapat mereka. Ini lebih parah lagi, berbohong atas nama nabi, Coba teliti saja dengan open mind!
5. adu domba, ini lebih keji lagi, mereka menggunakan fatwa Imam Syafi'i untuk menyerang madzhab Syafi'i yang telah dijaga oleh para muhadisin dan ahli fiqih murid dan penerus imam Syafi'i dengan jalan menukil sebagian, memlintir fatwa. (contoh menyerang maulid karena imam syafi'i tidak mengadakan "maulidan" tetapi mereka tidak mengakui imam Syafi'i membagi bid'ah menjadi dua). atau menyerang orang NU dengan fatwa KH. Hasyim Asy'ari dengan licik tidak menuliskan semua fatwa serta tidak memperhatikan penjelasan beliau melalui para murid-murid beliau. memakai kitab kuning dengan gunting sana sini menghilangkan bagian penjelasan penting karena tidak sesuai dengan tujuannya.
6. slogan kembali ke Al Qur'an Hadist, tetapi mereka tidak mencukupkan diri dengan membiarkan para muridnya belajar semua hadist dan Al Qur'an melainkan membatasi dengan penjelasan mereka dan kitab-kitab mereka. tidak boleh ghuluw terhadap para ulama tetapi harus menghamba dengan penjelasan guru mereka.
7. menghina ulama, kebiasaan yng sungguh sangat salah menghina dan menjatuhkan siapa saja yag tidak sejalan dengan pemikiran mereka. tidak bertoleransi kepada siapapun. dalam dakwah mereka, mengedepankan "saya paling benar, yang tidak ikut manhaj saya akan masuk neraka."
8. tidak mengakui adanya keturunan nabi, sungguh kejam fitnah yang dilontarkan dengan tidak menghormati keturunan nabi, atau bahkan menghina nabi bahwa beliau telah putus keturunannya seperti orang kafirin dahulu sehingga Allah menurunkan surat Al Kautsar.
9. dll
10. sekarang mengakui mereka mempunyai sanad, inilah pembelaan mereka terhadap serangan dari mana mereka dapat ngomong hadist. mereka mengakui adanya sanad (menyebutkan mendapat melalui ulama aswaja) , tapi mereka lupa sanad hadist itu perawinya sangat berat syarat-syaratnya. Dan mereka lupa ketika mereka meninggalkan manhaj gurunya berarti rantai itu terputus. dan manhaj tersebut dijaga oleh para murid-muridnya, bagaimana keterangan mayoritas murid-murid yang telah mendapat otoritas (ijazah/ pengakuan) guru. sehingga terpelihara kemurnian ajaran dari generasi-generasi.