Jakarta -
Memiliki buah hati adalah impian setiap wanita. Pada masa-masa
kehamilan, biasanya para ibu menjadi lebih bersemangat mencari informasi
seputar kehamilan dan persalinan. Banyak informasi yang beredar,
beberapa hanya mitos dan beberaa telah terbukti kebenarannya melalui
penelitian.
Dikutip dari Huffington Post, Selasa (17/12/2013), selama tahun 2013, ada delapan hasil penelitian terbesar mengenai kehamilan dan kelahiran yang berhasil dirangkum. Istri yang berencana untuk hamil dan para calon ibu harus mengetahui informasi berikut. Informasi yang cukup mengenai kehamilan dan persalinan dapat membantu untuk menentukan keputusan tepat untuk buah hati kelak.
Ini dia delapan hal paling menarik yang telah dipelajari peneliti selama tahun 2013, dan tentunya para calon ibu wajib tahu!
1. Tidur dan pola makan berpengaruh pada kesuburan
Sepasang suami istri bisa dengan mudahnya memperoleh keturunan. Sementara ada juga pasangan yang kesulitan mendapat keturunan hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Penyebabnya adalah perbedaan kesuburan. Infertilitas atau ketidaksuburan kerap disandingkan dengan faktor-faktor di luar kendali manusia. Meski demikian, penelitian-penelitian terbaru telah menguak bahwa dalam beberapa kasus, perbedaan kesuburan ternyata disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti pola tidur dan diet.
Berdasar hasil penelitian, kerja berlebih pada wanita dapat menyebabkan gangguan menstruasi dan berkurangnya kesuburan. Wanita yang waktu tidurnya kurang dari 7-8 jam juga memiliki risiko kegagalan tinggi ketika menjalani proses bayi tabung (In Vitro Vertilization). Sedang untuk pola makan, sebaiknya wanita makan lebih banyak sarapan dan lebih sedikit makan malam agar insulin bekerja optimal.
2. Terapi kesuburan sebabkan banyak kelahiran kembar
Ternyata terapi kesuburan bisa menyebabkan lahirnya bayi kembar, baik kembar dua, tiga, atau lebih dari tiga! Sebuah penelitian di Amerika mengungkap, sepertiga dari kelahiran bayi kembar dan lebih dari 75 persen kelahiran bayi kembar lebih dari tiga disebabkan oleh terapi kesuburan.
Dulu, sistem pembuahan dalam tabung kerap disalahkan atas terjadinya kasus bayi kembar. Namun Penelitian terbaru telah mengungkap bahwa sistem bayi tabung bukan lagi penyebab utama lahirnya bayi-bayi kembar, melainkan pengobatan ovulasi pada terapi kesuburan.
3. Keguguran lumrah terjadi
Anda pasti pernah mendengar beberapa kasus keguguran yang menimpa relasi, teman, atau kerabat. Tahukah, jumlah kasus keguguran yang sebenarnya terjadi lebih banyak dari yang Anda tahu. Ketika para ilmuwan meneliti 1.000 orang pria dan wanita yang berusia 18 hingga 69 tahun, mereka mendapat kesimpulan bahwa orang-orang sering meng-under-estimasikan kasus keguguran. Mereka mengira bahwa kasus keguguran hanya terjadi pada 6 persen kehamilan. Faktanya, keguguran terjadi pada 15-20 persen kehamilan. Banyak orang juga menganggap penyebab utama keguguran adalah stres, kontrasepsi oral, dan aktivitas fisik. Padahal penyebab utamanya adalah kelainan kromosom.
4. Olahraga bermanfaat untuk otak janin
Biasanya ibu hamil akan mengalami rasa lelah atau tidak enak badan yang diakibatkan oleh kehamilannya. Ketika rasa tidak nyaman itu mendera, para ibu hamil jarang berpikir untuk berolaharaga. Meski tidak nyaman, sebaiknya ibu tetap berolahraga saat hamil.
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga ringan bagi ibu hamil baik untuk perkembangan otak janin. Tidak menyita banyak waktu, hanya dua puluh menit dalam satu hari, dan tiga kali dalam satu minggu. Janin dari ibu yang aktif memiliki perkembangan otak yang lebih cepat.
5. Keinginan makan junk food dimulai sejak di rahim
Anak dari ibu yang ketika hamil gemar makan junk food berkecenderungan lebih ingin untuk makan junkfood dibanding anak dari ibu yang memakan makanan sehat saat hamil. Hasil penelitian menyebutkan, memakan junk food saat hamil menyebabkan perubahan pada otak anak sehingga mereka ingin makan junk food, lagi, dan lagi.
Meski penelitian ini baru dilaukan pada tikus, para peneliti yakin bahwa wanita hamil terlalu banyak makan junk food akan mempengaruhi nafsu makan anak di kemudian hari.
6. Intervensi media saat melahirkan adalah lumrah
Mayoritas ibu percaya bahwa melahirkan adalah proses yang seharusnya terjadi secara alami. Oleh karena itu tidak perlu ada interfensi dokter kecuali ada alasan medis tertentu. Kenyataannya, 25 persen wanita mendapat intervensi medis selama proses kelahiran, misalnya saja pemberian obat pemicu proses kelahiran. Oleh karena itu ibu tidak perlu takut atau merasa tertekan jika melahirkan di rumah sakit sehingga dokter tidak buru-buru memberi obat pemicu kelahiran.
7. Perawat merawat ibu lebih baik
Ibu mempercayakan perawatan kehamilan pada dokter? Mayoritas wanita di Amerika juga mempercayakan perawatan utama kehamilan mereka pada dokter dan hanya sedikit yang mengguanakn jasa perawat. Tapi hasil studi menyimpulkan, perawatan kehamilan oleh perawat berkorelasi dengan hasil lebih baik pada ibu dan bayi yang dilahirkan. Para ibu yang dirawat oleh perawat memiliki risiko kelahiran prematur dan episiotomi (pengguntingan jalan lahir bayi) yang lebih kecil.
8. Lebih baik menunda pemotongan tali pusar
Pemotongan tali pusar pasca bayi dilahirkan adalah salah satu momen paling mengharukan, terutama bagi ayah. Namun, sebaiknya pemotongan tali pusar tidak dilakukan terburu-buru. Menurut peneltian yang dirilis tahun 2013, tali pusar sebaiknya dipotong satu atau dua menit setelah bayi lahir. Menurut penelitian sebelumnya, penundaan memotong tali pusar dapat meningkatkan asupan zat besi pada bayi hingga 6 bulan pasca dilahirkan.
http://health.detik.com/read/2013/12/17/160347/2444576/1299/9/8-hasil-penelitian-terbaru-yang-wajib-diketahui-tentang-kehamilan
Dikutip dari Huffington Post, Selasa (17/12/2013), selama tahun 2013, ada delapan hasil penelitian terbesar mengenai kehamilan dan kelahiran yang berhasil dirangkum. Istri yang berencana untuk hamil dan para calon ibu harus mengetahui informasi berikut. Informasi yang cukup mengenai kehamilan dan persalinan dapat membantu untuk menentukan keputusan tepat untuk buah hati kelak.
Ini dia delapan hal paling menarik yang telah dipelajari peneliti selama tahun 2013, dan tentunya para calon ibu wajib tahu!
1. Tidur dan pola makan berpengaruh pada kesuburan
Sepasang suami istri bisa dengan mudahnya memperoleh keturunan. Sementara ada juga pasangan yang kesulitan mendapat keturunan hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Penyebabnya adalah perbedaan kesuburan. Infertilitas atau ketidaksuburan kerap disandingkan dengan faktor-faktor di luar kendali manusia. Meski demikian, penelitian-penelitian terbaru telah menguak bahwa dalam beberapa kasus, perbedaan kesuburan ternyata disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti pola tidur dan diet.
Berdasar hasil penelitian, kerja berlebih pada wanita dapat menyebabkan gangguan menstruasi dan berkurangnya kesuburan. Wanita yang waktu tidurnya kurang dari 7-8 jam juga memiliki risiko kegagalan tinggi ketika menjalani proses bayi tabung (In Vitro Vertilization). Sedang untuk pola makan, sebaiknya wanita makan lebih banyak sarapan dan lebih sedikit makan malam agar insulin bekerja optimal.
2. Terapi kesuburan sebabkan banyak kelahiran kembar
Ternyata terapi kesuburan bisa menyebabkan lahirnya bayi kembar, baik kembar dua, tiga, atau lebih dari tiga! Sebuah penelitian di Amerika mengungkap, sepertiga dari kelahiran bayi kembar dan lebih dari 75 persen kelahiran bayi kembar lebih dari tiga disebabkan oleh terapi kesuburan.
Dulu, sistem pembuahan dalam tabung kerap disalahkan atas terjadinya kasus bayi kembar. Namun Penelitian terbaru telah mengungkap bahwa sistem bayi tabung bukan lagi penyebab utama lahirnya bayi-bayi kembar, melainkan pengobatan ovulasi pada terapi kesuburan.
3. Keguguran lumrah terjadi
Anda pasti pernah mendengar beberapa kasus keguguran yang menimpa relasi, teman, atau kerabat. Tahukah, jumlah kasus keguguran yang sebenarnya terjadi lebih banyak dari yang Anda tahu. Ketika para ilmuwan meneliti 1.000 orang pria dan wanita yang berusia 18 hingga 69 tahun, mereka mendapat kesimpulan bahwa orang-orang sering meng-under-estimasikan kasus keguguran. Mereka mengira bahwa kasus keguguran hanya terjadi pada 6 persen kehamilan. Faktanya, keguguran terjadi pada 15-20 persen kehamilan. Banyak orang juga menganggap penyebab utama keguguran adalah stres, kontrasepsi oral, dan aktivitas fisik. Padahal penyebab utamanya adalah kelainan kromosom.
4. Olahraga bermanfaat untuk otak janin
Biasanya ibu hamil akan mengalami rasa lelah atau tidak enak badan yang diakibatkan oleh kehamilannya. Ketika rasa tidak nyaman itu mendera, para ibu hamil jarang berpikir untuk berolaharaga. Meski tidak nyaman, sebaiknya ibu tetap berolahraga saat hamil.
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga ringan bagi ibu hamil baik untuk perkembangan otak janin. Tidak menyita banyak waktu, hanya dua puluh menit dalam satu hari, dan tiga kali dalam satu minggu. Janin dari ibu yang aktif memiliki perkembangan otak yang lebih cepat.
5. Keinginan makan junk food dimulai sejak di rahim
Anak dari ibu yang ketika hamil gemar makan junk food berkecenderungan lebih ingin untuk makan junkfood dibanding anak dari ibu yang memakan makanan sehat saat hamil. Hasil penelitian menyebutkan, memakan junk food saat hamil menyebabkan perubahan pada otak anak sehingga mereka ingin makan junk food, lagi, dan lagi.
Meski penelitian ini baru dilaukan pada tikus, para peneliti yakin bahwa wanita hamil terlalu banyak makan junk food akan mempengaruhi nafsu makan anak di kemudian hari.
6. Intervensi media saat melahirkan adalah lumrah
Mayoritas ibu percaya bahwa melahirkan adalah proses yang seharusnya terjadi secara alami. Oleh karena itu tidak perlu ada interfensi dokter kecuali ada alasan medis tertentu. Kenyataannya, 25 persen wanita mendapat intervensi medis selama proses kelahiran, misalnya saja pemberian obat pemicu proses kelahiran. Oleh karena itu ibu tidak perlu takut atau merasa tertekan jika melahirkan di rumah sakit sehingga dokter tidak buru-buru memberi obat pemicu kelahiran.
7. Perawat merawat ibu lebih baik
Ibu mempercayakan perawatan kehamilan pada dokter? Mayoritas wanita di Amerika juga mempercayakan perawatan utama kehamilan mereka pada dokter dan hanya sedikit yang mengguanakn jasa perawat. Tapi hasil studi menyimpulkan, perawatan kehamilan oleh perawat berkorelasi dengan hasil lebih baik pada ibu dan bayi yang dilahirkan. Para ibu yang dirawat oleh perawat memiliki risiko kelahiran prematur dan episiotomi (pengguntingan jalan lahir bayi) yang lebih kecil.
8. Lebih baik menunda pemotongan tali pusar
Pemotongan tali pusar pasca bayi dilahirkan adalah salah satu momen paling mengharukan, terutama bagi ayah. Namun, sebaiknya pemotongan tali pusar tidak dilakukan terburu-buru. Menurut peneltian yang dirilis tahun 2013, tali pusar sebaiknya dipotong satu atau dua menit setelah bayi lahir. Menurut penelitian sebelumnya, penundaan memotong tali pusar dapat meningkatkan asupan zat besi pada bayi hingga 6 bulan pasca dilahirkan.
http://health.detik.com/read/2013/12/17/160347/2444576/1299/9/8-hasil-penelitian-terbaru-yang-wajib-diketahui-tentang-kehamilan