Market Plan and Strategy pendirian apotrek



BAB II
SISTEM MANAJEMEN

2.1.       Modal
Modal yang digunakan untuk mendirikan apotek LAYLA berasal dari modal apoteker sendiri yang merangkap sebagai pemilik sarana apotek dan ditambah dari tabungan keluarga. Pada tahap awal, Apoteker mendirikan sebuah bangunan satu lantai dengan ukuran  (7 x 8) m2 yang berdiri diatas lahan milik keluarga.

2.2.       Market Plan and Strategy
2.2.1.   Rencana Pasar
Target pemasaran dari Apotek LAYLA adalah masyarakat sekitar apotek dan masyarakat yang melintas di depan apotek. Apotek LAYLA terletak di dekat sebuah puskesmas Karangkembang dan praktik dokter, berada di area komplek perumahan dan dekat dengan sebuah sekolah. Selain itu, apotek LAYLA juga mudah dicapai oleh masyarakat setempat karena berada di pinggir jalan raya dan merupakan jalan yang cukup ramai karena itu adalah salah satu jalan menuju pasar Babat. Berdasarkan target pasar tersebut, dapat diperkirakan bahwa konsumen apotek berasal dari semua kalangan dengan mayoritas masyarakat kelas menengah.

2.2.2.   Strategi Pemasaran
Apotek LAYLA baru pertama kali didirikan sehingga belum dikenal oleh masyarakat. Untuk memperkenalkan diri apotek LAYLA kepada masyarakat dan menumbuhkan kepercayaan dari masyarakat akan dilakukan promosi. Promosi yang dilakukan antara lain melalui pembuatan brosur tentang informasi kesehatan, pada brosur dicantumkan masyarakat dapat memperoleh informasi lebih lanjut bila berkunjung ke apotek LAYLA. Selanjutnya akan dibuat kalender dengan desain apotek LAYLA sebagai latar belakangnya. Kalender tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar apotek dan pengunjung apotek. Selain itu, kantong plastik untuk wadah obat yang diserahkan kepada pengunjung apotek akan diberi label nama apotek LAYLA.

2.3.       Ketenagaan (Practice Teamwork)
Dalam menjalankan praktek kefarmasian di apotek, apoteker tidak dapat bekerja sendiri, sehingga membutuhkan karyawan untuk membantu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Apotek LAYLA akan dikelola seorang apoteker yang bertindak sebagai APA (Apoteker Pemilik Apotek) sekaligus PSA (Pemilik Sarana Apotek) dibantu oleh dua orang AA (Asisten Apoteker), dan dua orang juru resep. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya penambahan karyawan seiring perjalanan praktek berdasarkan peningkatan jumlah masyarakat yang berobat ke apotek.
Apotek LAYLA buka setiap hari kecuali hari minggu dan hari libur nasional, dengan jam kerja mulai pukul 07.00-21.00. Pembagian jam kerja di apotek ini dibedakan menjadi dua yaitu shift pagi dan sore, yang masing-masing shift terdiri dari APA, AA, dan juru resep. Shift pagi pukul 07.00-14.00 dan shift sore pukul 14.00-21.00.
Struktur organisasi Apotek LAYLA berdasarkan waktu (organization by time) (Seto, 2008) dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Shift pagi
Shift sore
APA sekaligus PSA
AA1
AA2
Juru Resep1
Juru Resep2
APA
APA
 








        Gambar 2.1 Struktur Organisasi Apotek LAYLA

Tugas dari masing-masing personel yang ada di apotek LAYLA adalah sebagai berikut :
a.    Apoteker Pengelola Apotek (APA) sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA)
1.    Sebagai pemimpin apotek dan pengelola yang mengambil keputusan dan tindakan kefarmasian; merencanakan, mengkoordinasi serta mengawasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian, manajerial maupun administrasi di apotek.
2.    Menyediakan dana untuk operasional apotek
3.    Memberikan pelayanan kefarmasian yang prima berupa pelayanan resep dan non resep serta menerapkan Pharmaceutical care di apotek.
4.    Melakukan evaluasi baik tentang hasil yang dicapai apotek, kinerja karyawan, maupun langkah-langkah yang perlu diambil untuk kemajuan apotek.
5.    Memberikan pelayanan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE) kepada masyarakat
6.    Membina hubungan yang baik dengan para pegawai, PBF, dokter, tenaga medis dan apotek lainnya
7.    Sebagai penanggung jawab pengadaan, penataan, administrasi dan pelaporan apotek.
8.    Bertanggung jawab terhadap pelaporan penggunaan obat-obat golongan narkotika, psikotropika, generik kepada petugas yang berwenang. Dengan boleh melimpahkan penulisan laporan kepada Asisten Apoteker dengan sepengetahuannya.
9.    Mengelola keuangan apotek
10.    Bertanggung jawab dalam pengembangan apotek
11.    Terus belajar dan meningkatkan kompetensi dalam pelayanan kefarmasian

b.   Asisten Apoteker
1.    Membantu apoteker dalam memberikan pelayanan kepada pasien, meliputi pengambilan obat dan memberikan informasi obat yang tidak memerlukan informasi khusus di bawah pengawasan apoteker.
2.    Melayani resep dokter termasuk memberi harga, meracik, menyiapkan obat, menulis etiket, turunan resep, dan kuitansi atas sepengetahuan apoteker.
3.    Melayani penjualan obat non resep, perbekalan farmasi lainnya dan swalayan.
4.    Membantu apoteker dalam pengadaaan barang seperti pemesanan barang, penulisan SP, penerimaan barang dan memastikan keabsahannya, melayani tukar menukar faktur, dan menentukan tanggal pembayaran tagihan PBF.
5.    Mencatat dan memeriksa perbekalan farmasi yang mendekati batas untuk dipesan kembali serta mengontrol obat-obat yang mendekati batas kadaluarsa.
6.    Melakukan kegiatan administrasi harian, seperti melakukan pembukuan harian, melakukan pencatatan kartu stok, dan lainnya.
7.    Penataan dan penyimpanan obat sesuai dengan yang dicontohkan oleh apoteker.
8.    Ikut serta dalam peningkatan kemajuan apotek.

c.    Juru Resep
1.    Membantu dalam mempersiapkan obat dan peracikan.
2.    Mengantarkan obat ke pasien yang menginginkan obatnya diantar.
3.    Membantu pengadaan obat yaitu membelikan obat yang dibutuhkan ke apotek lain jika tidak tersedia di apotek
4.    Bertanggungjawab terhadap persediaan perlengkapan apotek, misalnya etiket, kertas perkamen, plastik dan lainnya.
5.    Mencatat penjualan obat dan pengeluaran keuangan lain (untuk perawatan dan kebutuhan apotek)
6.    Menjaga kebersihan apotek
7.    Membantu menjadi kasir di apotek
8.    Ikut serta dalam peningkatan kemajuan apotek


2.4.       Rencana Manajemen
2.4.1.   Finansial
a.    Perencanaan Penetapan harga
Untuk menentukan harga jual barang atau obat apotek LAYLA menggunakan metode skala geser yang bersifat dinamis dan fleksibel, sesuai dengan kondisi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Metode ini menggunakan persentase kenaikan (mark up) yang tidak tetap atau biaya pelayanan profesional untuk menghitung harga resep obat.

Perencanaan pemberian harga di apotek LAYLA adalah sebagai berikut:
1.      Harga untuk kosmetik, alat kesehatan, obat tradisional adalah harga netto apotek (HNA) + PPn 10% + laba 10 %
2.      Harga untuk obat bebas adalah harga netto apotek (HNA) + PPn 10% + laba 10 %
3.      Harga untuk obat keras (OWA) dengan pelayanan non resep adalah harga netto apotek (HNA) + PPn 10% + laba 20 %
4.      Harga untuk obat dengan pelayanan resep non racikan adalah harga netto apotek (HNA) + PPn 10% + laba 30 % + Embalage
5.      Harga untuk obat dengan pelayanan resep racikan adalah harga netto apotek (HNA) + PPn 10% + laba 30 % + jasa resep + embalage

Jasa Resep :

Jasa Wadah
Jasa Peracikan
Puyer
100 / bungkus
2.000
Bedak
1000/dos bedak
1.500
Salep
1000/tube
1.500
Sirup
Botol
800
1.500
Sendok
200
Kapsul
1 – 25
200 / kapsul
2.000
25 – 50
200 / kapsul
2.500
> 50
200 / kapsul
3.000

Embalage Resep : -  1-3 R/ per lembar : Rp. 1500 / lembar
                            -  Lebih dari 3 R/ per lembar : Rp. 2000 / lembar

Harga yang telah ditetapkan dalam kebijakan tersebut bersifat fleksibel dimana persentase laba yang diinginkan menurun apabila harga netto obat meningkat. Mark up yang lebih besar ditambahkan pada harga netto obat yang lebih murah dan mark up yang lebih kecil ditambahkan pada produk yang lebih mahal. Maka jumlah subsidi obat mahal untuk obat yang lebih murah dapat diperkecil dan pengaruh menetapkan harga yang lebih tinggi pada obat mahal dapat dikendalikan. Hal ini juga berlaku terhadap barang fast                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        moving, slow moving dan dead moving dimana mark up yang lebih kecil ditambahkan untuk barang-barang fast moving sedangkan Mark up yang lebih besar ditambahkan pada  barang slow moving dan dead moving.

b.   Neraca Awal
Neraca awal apotek LAYLA disusun berdasarkan nilai aktiva (tetap dan lancar) dan modal, perhitungan dijabarkan sebagai berikut :



Apotek LAYLA
Neraca Awal
Per Januari 2013

Aktiva
Passiva
Aktiva Lancar
Kas
Persediaan awal obat&alkes
Suplai kantor
Suplai apotek
Aktiva Tetap
Inventaris apotek
Inventaris kantor
Inventaris kendaraan
Sewa gedung (5 tahun)

Rp. 10.000.000,-
Rp. 42.625.000,-
Rp.   1.500.000,-
Rp.   1.000.000,-

Rp.   7.225.000,-
Rp. 20.800.000,-
Rp.   7.000.000,-
Rp. 90.000.000,-
Modal
Rp. 180.000.000,-
Rp.  180.000.000,-
Rp.  180.000.000,-







Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
Keterangan
Nilai (Rp.)
Total
1
Kas

10.000.000,-
2
Sewa Gedung (5 tahun dibayar dimuka)

90.000.000,-
3
Inventaris kantor



a.       Komputer + printer + software
5.000.000


b.       Meja + kursi + rak buku   
2.000.000


c.        Lemari arsip
750.000


d.       AC  
2.000.000


e.        Kalkulator   
                           100.000


f.        Lemari obat + etalase   
8.000.000


g.        Lampu
200.000


h.       Alat kebersihan + tempat sampah + keset
100.000


i.         Jam dinding (2)
50.000


j.         Telepon
150.000


k.       Televisi    
800.000


l.         Kipas angin
250.000


m.     Tabung pemadam kebakaran (2)     
600.000


n.       Dispenser
150.000


o.       Papan nama + neon box
500.000




             20.650.000,-
4
Inventaris apotek 



a.       Alat-alat gelas     
200.000


b.       Termometer berskala 100°C      
100.000


c.        Timbangan (gram + milligram) 
4.000.000


d.       Perizinan apotek
1000.000


e.        Mortir dan stamper     
150.000


f.        Literatur (FI, peraturan perundangan, MIMS, ISO, BNF)
                              
500.000


g.        Stempel apotek
75.000


h.       Lemari khusus narkotika dan psikotropika
200.000


i.         Lemari Pendingin
1.000.000




7.225.000
5
Supply apotek



Wadah pengemas, pembungkus dan etiket                       

              1.000.000,-
6
Suplai kantor



Perlengkapan administrasi (SP, copy resep, kuitansi, form PMR, kartu stok, nota, buku, alat tulis, binder untuk arsip faktur, kertas printer kasir dan tinta)

              1.500.000,-
7
Persediaan Awal



a.    Obat bebas  dan Obat bebas terbatas
16.000.000


b.    Obat keras             
19.000.000


c.    Obat narkotika dan psikotropika       
        1.000.000


d.    Bahan pembantu peracikan                      
425.000


e.    Alkes
2.000.000


f.    Lain-lain (kosmetik, obat  tradisional, 
      susu, suplemen, PKRT)
4.200.000




             42.625.000,-
8
Kendaraan

            7.000.000,-

TOTAL

180.000.000,-

2.7.1.2                Analisis Break Event pada Tahun Pertama
     Biaya Tetap
Keterangan
1 Bulan (Rp.)
1 Tahun (Rp.)
Total (Rp.)
Gaji karyawan
-  APA
-  Dua Asisten Apoteker

Biaya listrik, PDAM, dan telepon
Biaya pemeliharaan apotek
Biaya pajak
-  PBB
-  Reklame

Biaya penyusutan
-  Penyusutan inv. apotek (10%)
-  Penyusutan inv. kantor (10%)
-  Penyusutan inv. kendaraan (10%)

1.800.000,-
1.500.000,-



      


23.400.000,-
19.500.000,-

7.200.000,-
2.000.000,-

500.000,-
500.000,-


722.500,-
2.065.000,-
700.000,-




42.900.000,-





10.200.000,-




9.990.000,-
TOTAL BIAYA TETAP


 63.090.000,-


            Perhitungan Batas Laba Rugi / Break Event Point Tahun Pertama
Asumsi biaya variabel adalah 85% dari total pendapatan meliputi :
-          Harga Pokok Penjualan (HPP)
-          Biaya promosi
-          Biaya service apotek
-          Biaya pemakaian keperluan apotek dan kantor
-          Biaya transportasi
BEP     =
                        =  Rp. 63.090.000,-
                               1-   (85/100)
                        = Rp. 420.600.000,-/tahun
                        = Rp.  35.050.000,-/bulan, 1 bulan = 26 hari
                        = Rp     1.348.100,-/hari

Dengan hasil penjualan Rp. 35.050.000,-/bulan maka apotek tidak akan mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Jika diinginkan keuntungan bersih sebesar Rp. 36.000.000,-/tahun maka hasil penjualan harus mencapai penghasilan sebesar :
Target penjualan setahun = 
                                                     =  Rp. 63.090.000,- + Rp. 36.000.000,-
                                                                        1- ( 85/100)
                                                     = Rp. 660.600.000,-/tahun
                                                     = Rp.   55.050.000,-/bulan, 1 bulan = 26 hari
                                                     = Rp      2.117.300,-/hari

Dengan memperhatikan keadaan sekitar, maka target penjualan per hari yaitu :
-       Resep masuk per hari 20 lembar @ Rp. 40.000,-   = Rp.       800.000,-
-       OWA                                                                      = Rp.       667.300,-
-       Non resep                                                               = Rp.        650.000,- +
Target penjualan per hari                                             = Rp.     2.117.300,-
Omzet per bulan                                                          = Rp.    55.050.000,-
Omzet per tahun                                                          = Rp. 660.600.000,-

Rekonsiliasi
            Penjualan                                 Rp. 660.600.000,-
            Biaya variabel (85%)               Rp  561.510.000,- 
            Pendapatan marginal                                                      Rp.   99.090.000,-
            Biaya tetap                                                                     Rp.   63.090.000,- 
            Laba per tahun sebelum pajak                                        Rp.   36.000.000,-

Pajak pribadi
                        Asumsi dalam perhitungan pajak penghasilan (PPh) pribadi :
1.    Sesuai ketentuan UU No. 16 tahun 2009

2.    Wajib pajak belum menikah maka :           
Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) :
Diri wajib pajak                  = Rp 15.840.000,-
3.    Apotek memiliki omzet Rp. 600.000.000,- per tahun, maka apotek diwajibkan membayar PPN setiap bulan sejumlah pajak keluaran (PK) dikurangi pajak masukan (PM)

Perhitungan :
Gaji APA per tahun                            = Rp. 23.400.000,-
Biaya jabatan 5% (maksimum Rp 6.000.000,-)
                = 5% x Rp. 23.400.000,00             = Rp.    1.170.000,-   
Penghasilan bersih                                                       = Rp. 22.230.000,-
Laba apotek                                                                 = Rp. 36.000.000,- +
Total penghasilan                                                        = Rp. 58.230.000,-
PTKP                                                                           = Rp. 15.840.000,-
Penghasilan kena pajak                                               = Rp. 43.390.000,-
PPh      = 5% x Rp. 43.390.000,-                                 = Rp    2.169.500,-

2.7.1.3                Analisis Laporan Keuangan
            Return on Equity (ROE)         =     
                                                            =   Rp. 36.000.000,-   x 100%
                                                                Rp. 180.000.000,-
=  20 %
            Ket : menurut pengalaman, ROE minimal 18% untuk apotek (Seto dkk.,     2004). ROE Apotek LAYLA selama 12 bulan pertama sebesar 20 % sehingga ROE tersebut telah memenuhi persyaratan.
Return on Assets (ROA)          =   
                                                            =   Rp. 36.000.000,-     x 100 %
                                                            Rp. 180.000.000,-
                                                            =  20 %
Ket : menurut pengalaman, ROA minimal 12% untuk apotek (Seto dkk., 2004). ROA Apotek LAYLA selama 12 bulan pertama sebesar 20 % sehingga ROA tersebut telah memenuhi persyaratan.

Laporan Laba Rugi Proforma Apotek  LAYLA
Tahun 2013
Penjualan
HPP (82%)
Laba kotor

Gaji karyawan (+ THR)
-       APA
-       Dua Asisten Apoteker
Biaya listrik dan telepon
Biaya pemeliharaan apotek
Biaya pajak
-       PBB
-       Reklame
Biaya suplai kantor
Biaya suplai apotek
Biaya penyusutan
Biaya promosi
Biaya serba-serbi
Biaya service kendaraan
Biaya bahan bakar kendaraan
Biaya perijinan
Rp.660.600.000,- Rp.541.692.000,-





Rp.23.400.000,-
Rp.19.500.000,-
Rp.  7.200.000,-
Rp.  2.000.000,-

Rp.     500.000,-
Rp.     500.000,-
Rp.  1.500.000,-
Rp.  1.000.000,-
Rp.  1.743.500,-
Rp.  2.500.000,-
Rp.15.064.500,-
Rp.  3.000.000,-
Rp.  4.000.000,-
Rp.   1.000.000,-


Rp118.908.000,-



















Rp. 82.908.000,- 
Laba bersih sebelum pajak
PPh


Rp. 36.000.000,-       
Rp.   2.169.500,-
Laba bersih sesudah pajak
Rp. 33.830.500,-

2.7.1.4                Perencanaan Keuangan Jangka Pendek
Perencanaan keuangan jangka pendek dibutuhkan karena kas tidak mengalir masuk dan keluar pada tingkat yang tetap, selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena penjualan, pembelian obat dan biaya-biaya yang berubah. Pada awal pembukaan, apotek LAYLA akan menyusun anggaran kas 6 bulan pertama yaitu Januari sampai dengan Juni 2013 sebagai berikut :
1.      Untuk mendapatkan laba Rp. 36.000.000,-/tahun (Rp.  2.117.300,-/bulan), maka taksiran penjualan per bulan untuk bulan Januari s.d. Juni 2013 adalah sebagai berikut :

Bulan
tahun 2013
Taksiran
(Rp.)
Januari
47.550.000
Februari
50.550.000
Maret
53.550.000
April
56.550.000
Mei
59.550.000
Juni
62.550.000

Asumsi omzet setahun adalah Rp. 660.600.000,- berarti dalam 6 bulan pertama, omzet minimal yang harus diperoleh adalah Rp 330.300.000,-
2.        Penjualan di apotek 100% tunai
3.       Harga Pokok Penjualan (HPP)
Jenis
Taksiran penjualan
per bulan
(Rp.)
Faktor Jual

Harga Beli
(Rp.)
Non resep
9.800.000
1,10
8.909.091
Obat keras (OWA)
24.200.000
1,20
20.166.667
Resep
21.050.000
1,30
16.192.308
Total
55.050.000

45.268.066

            HPP     = Total Harga Beli    x 100 %
                         Total Penjualan
=  Rp.45.268.066,-    x 100 %
    Rp.55.050.000,-
= 82,23% ≈ 82%
4.        Pembelian obat dengan harga pokok 82% dilakukan satu bulan sebelum taksiran penjualan, pembayaran dilakukan secara tunai pada dua bulan pertama (Januari s.d. Februari 2015) dan bulan selanjutnya secara kredit satu bulan kemudian.
5.        Pembelian obat-obat yang diperlukan untuk penjualan bulan Januari 2015 adalah 82% x Rp. 47.550.000,- = Rp. 38.991.000,-. Persediaan obat pada neraca awal = Rp. 42.640.000,-.
6.        Biaya penyusutan inventaris selama 6 bulan sebesar 5% dari harga perolehan :
-       Inventaris kantor                   : Rp.  1.032.500,-
-       Inventaris apotek                  : Rp.     361.000,-
-       Inventaris kendaraan             : Rp.     350.000,- +
                           Total                            : Rp.  1.743.500,-
7.        Biaya gaji per bulan                                    : Rp.   3.575.000,-
8.        Pemakaian suplai apotek per bulan             : Rp.        83.400,-
9.        Pemakaian suplai kantor per bulan             : Rp.      125.000,-
10.         Biaya operasional lainnya:
·      Biaya listrik dan telepon                   : Rp.    7.200.000,-
·      Biaya pajak :
­       PBB                                              : Rp.       500.000,-
­       Reklame                                       : Rp.       500.000,-
·      Biaya promosi                                   : Rp.   2.500.000,-
·      Biaya service kendaraan                   : Rp.   3.000.000,-
·      Biaya bahan bakar kendaraan           : Rp.    4.000.000,-
·      Biaya serba-serbi                               : Rp.  15.064.500,-
·      Biaya pemeliharaan                           : Rp.   2.000.000,-
·      Tunjangan Hari Raya (THR) : Rp.    3.575.000,-
·      Biaya Perijinan                                  : Rp.   1.000.000,- +
Total                            : Rp.  39.879.500,-
Biaya per bulan                                 : Rp     3.323.300,-

11.         Saldo kas akhir bulan Januari 2013 Rp. 10.000.000,- dan merupakan jumlah minimum yang harus dipertahankan tiap bulan.
12.         Bila kas melebihi jumlah minimal,kelebihannya untuk mengembangkan usaha dan apabila kurang akan meminjam/utang bank dengan kelipatan Rp 1.000.000,-
   

Anggaran Kas Apotek LAYLA
Bulan Januari s.d. Juni 2013
(dalam ribuan Rupiah)

No.
Ket
Des
'12
Jan
'13
Feb
'13
Mar
'13
Apr
'13
Mei
'13
Jun
'13
Jul
'13
1
Penjualan

52.000
54.000
57.000
65.000
68.000
72.000
72.000
2
100 % tunai

52.000
54.000
57.000
65.000
68.000
72.000
72.000
3
0% kredit

-
-
-
-
-
-
-
4
Jumlah penerimaan kas

52.000
54.000
57.000
65.000
68.000
72.000
72.000
5
Pembelian (82% penjualan y.a.d)
42.640
44.280
46.740
53.300
55.760
59.040
59.040

6
Pembayaran pembelian
42.640
44.280
46.740
-
53.300
55.760
59.040
59.040
7
Biaya gaji

4.300
4.300
4.300
4.300
4.300
4.300

8
Biaya operasional lain

2.736
2.736
2.736
2.736
2.736
2.736

9
Pembayaran bunga

-
-
-
-
-
-

10
Jumlah pengeluaran kas

51.316
53.776
7.036
60.336
62.796
66.076

11
Surplus/deficit

684
   224
49.964
4.664
5.204
5.924

12
Saldo kas awal bulan

10.000
10.684
10.908
60.872
65.536
70.740

13
Surplus/deficit

684
   224
49.964
4.664
5.204
5.924

14
Saldo kas akhir bulan tanpa pinjaman

10.684
10.908
60.872
65.536
70.740
76.664

15
Saldo kas minimal

10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000

16
Pinjam/pelunasan

-
-
-
-
-
-

17
Saldo kas akhir bulan setelah pinjaman

10.684
10.908
60.872
65.536
70.740
76.664

18
Saldo pinjaman kumulatif

-
-
-
-
-
-


Laporan Laba Rugi Proforma
Laporan Laba Rugi Proforma Apotek LAYLA
Bulan Januari s.d. Juni 2013
Penjualan                                 Rp. 368.000.000,-
HPP (82%)                               Rp. 301.760.000,-
Laba kotor                                                                          Rp. 66.240.000,-
Biaya gaji                                Rp.   25.800.000,-
Biaya operasional                    Rp.   16.416.000,-
Biaya penyusutan                    Rp.     6.275.000,-
Biaya pemakaian                     Rp.     1.250.000,-
Rp  49.741.000,-
Laba apotek (sebelum pajak)                                              Rp  16.499.000,-

Simpulan : bahwa selama periode waktu 6 bulan (Januari s.d. Juni 2013), diprediksi Apotek LAYLA akan memperoleh laba sebesar Rp. 16.890.000,- (sebelum pajak).

Dari neraca awal dan anggaran kas dapat dievaluasi perubahan-perubahan dari perkiraan-perkiraan Apotek LAYLA yang dapat dihitung sebagai berikut :
1.      Kas bertambah Rp. 66.664.000,- menjadi Rp. 76.664.000,- dari kas awal
      Rp. 10.000.000,-
2.      Persediaan obat :
Stok awal                                Rp.   42.640.000,-
Pembelian                                Rp. 318.160.000,-  +
Obat yang dapat dijual           Rp. 360.620.000,-
Harga pokok penjualan           Rp. 301.760.000,- 
Stok akhir                                Rp.   58.860.000,-
3.      Suplai apotek :
Awal                                       Rp.     1.000.000,-
Pemakaian                               Rp.        500.000,- 
Akhir                                       Rp.        500.000,-

4.      Suplai kantor :
Awal                                       Rp.     1.500.000,-
Pemakaian                               Rp.        750.000,- 
Akhir                                       Rp.        750.000,-
5.      Inventaris kendaraan :
Awal                                       Rp.     8.000.000,-
Penyusutan                              Rp.        400.000,- 
Akhir                                       Rp.     7.600.000,-
6.      Inventaris kantor :
Awal                                       Rp.   23.500.000,-
Penyusutan                              Rp.     1.175.000,- 
Akhir                                       Rp.   22.325.000,-
7.      Inventaris apotek :
Awal                                       Rp.     4.000.000,-
Penyusutan                              Rp.        200.000,- 
Akhir                                       Rp.     3.800.000,-
8.      Gedung
            Awal                                       Rp.   90.000.000,-
            Penyusutan                              Rp.     4.500.000,- 
            Akhir                                       Rp.   85.500.000.-
9.      Utang usaha :
Awal                                       Rp.                   0,-
Pembelian (kredit)                   Rp. 227.140.000,-  +
                                                      Rp. 227.140.000,-
Pembayaran utang                   Rp. 168.280.000,- 
Akhir                                       Rp.   58.860.000,-
10.  Modal
Awal                                       Rp.   180.640.000,-
Laba                                        Rp.     16.499.000,-  +
(asumsi pajak masih ditahan)
Akhir                                       Rp.   197.139.000,-
Dari hasil evaluasi tersebut dapat disusun Neraca Proforma Apotek LAYLA sebagai berikut :

Neraca Proforma Apotek LAYLA
Per 30 Juni 2013
AKTIVA

PASIVA

Aktiva Lancar :
Kas
Persediaan obat
Suplai apotek
Suplai kantor
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap :
Inventaris apotek
Inventaris kantor      
Inventaris kendaraan
Inventaris gedung

Jumlah Aktiva Tetap
Jumlah

Rp.   76.664.000,-         
Rp.   58.860.000,-          
Rp.        500.000,-
Rp.        750.000,-                  
Rp. 136.774.000,-
Modal

Utang usaha

Rp.197.139.000,-

Rp.  58.860.000,-
      










Rp.      3.800.000,- Rp.    22.325.000,-
Rp.      7.600.000,- Rp.    85.500.000.-


Rp.   119.225.000,-
Rp.   255.999.000,-
Rp. 255.999.000,-

                                                         
1.      Kalkulasi Biaya Peracikan Resep
Biaya peracikan per resep =
 
Taksiran jumlah resep dalam satu tahun = 12 lembar x 30 hari x 12 bulan
                                                                             = 4.320 lembar
Waktu pelayanan resep per pekan            = 15 menit x 84 resep
                                                                             = 1260 menit ~ 21 jam

Perhitungan :
1)      Biaya profesi APA di bagian peracikan :
                        5 jam untuk pelayanan resep dari total 21 jam/pekan
                        =
                        =  Rp 23.400.000,- x          
                        =  Rp. 1.393.000,-
2)      Gaji AA di bagian peracikan :
         21 jam untuk pelayanan resep dari total 21 jam/pekan
         =
         =         
         =  Rp. 4.875.000,-
3)      Gaji juru resep di bagian peracikan :
                        5 jam untuk pelayanan resep dari total 21 jam/pekan
                        =
         =        
         =  Rp. 1.083.000,-
4)      Biaya tetap tidak langsung terkait dengan ruangan usaha (biaya pemeliharaan apotek dan biaya penyusutan gedung) dialokasikan dengan menggunakan rasio ukuran yang dipakai bagian peracikan dibanding dengan total luas ruangan usaha (dalam m2).
      Biaya pemeliharaan apotek                             = Rp.  2.000.000,-
      Biaya penyusutan gedung                               = Rp.  9.000.000,-
      Rp 11.000.000,00 x 6/56                                = Rp.  1.178.600,-
5)      Biaya tidak tetap tidak langsung lainnya terdiri dari :
Biaya pemakaian supp. kantor            = Rp.   1.000.000,-
Biaya pemakaian supp. apotek            = Rp.   1.500.000,-  +
                                                                           Rp.   2.500.000,-
Taksiran penjualan resep                     = 4320 x Rp. 62.500,-
                                                                        = Rp. 270.000.000,-
Total penjualan                             = Rp. 736.000.000,-
Alokasi untuk apotek                   = Rp 2.500.000 x (Rp270.000.000,-)
                                                                                (Rp736.000.000,-)
                                                     =  Rp.   917.200,-
           
Biaya peracikan per resep =                                                               
(Rp.1.393.000,-+Rp.4.875.000,-+Rp.1.083.000,- + Rp1.178.600,- +Rp.917.200,-)
                                                           4320

            = Rp. 2.187,- ~ Rp. 2.200,-
Jadi, berdasarkan data estimasi yang digunakan maka biaya peracikan per resep rata-rata adalah Rp. 2.200,- untuk tahun pertama

2.4.3.   Perbekalan Kefarmasian
2.4.3.1   Perencanaan Pengadaan
Pengadaan merupakan suatu usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan di dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan maupun penganggaran (Seto dkk, 2004). Karena masih baru, maka apotek perlu melakukan penyesuian antara pengeluaran awal untuk perencanaan pengadaan dengan kemampuan finansial yang ada dengan mempertimbangkan :
-          Daftar Obat Esensial Nasional
-          Obat-obat yang sering diresepkan oleh dokter di klinik swasta dan di daerah sekitar apotek
-          Pola penyakit yang umum terjadi di masyarakat sekitar. Pada umumnya masyarakat di sekitar apotek adalah anak-anak usia sekolah, pasangan muda dan orang tua. Masalah kesehatan yang umumnya diderita anak-anak adalah gizi, penyakit saluran nafas, saluran cerna dan kebersihan (cacingan, penyakit kulit). Pasangan muda umumnya membutuhkan vitamin, obat saluran cerna dan obat-obat golongan sistem endokrin. Obat-obat untuk penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, diabetes diadakan untuk memenuhi kebutuhkan obat-obatan bagi golongan orang tua.
-          Tingkat sosial ekonomi dan daya beli masyarakat sekitar akan mempengaruhi faktor pemilihan obat sehingga pengadaan obat-obat generik dan paten harus benar-benar diperhatikan sesuai dengan permintaan dari masyarakat.
-          Pemilihan PBF, dengan memperhatikan kualitas barang dan legalitas dari pemasok barang (PBF yang bersangkutan), ketepatan dan kecepatan pelayanan/pengiriman barang, melihat potongan harga yang diberikan atau layanan purna jual yang ditawarkan.
-          Faktor lain-lain, seperti iklan yang gencar di media massa
-          Perencanaan pengadaan juga mempertimbangkan produk-produk yang sering diiklankan terutama obat-obat bebas, obat bebas terbatas, kosmetika, dan obat tradisional, serta perbekalan rumah tangga yang dapat mempengaruhi sifat konsumtif masyarakat.

2.4.3.2   Pengadaan Tahap Awal
Untuk pengadaan tahap awal, karena pihak PBF belum tahu keberadaan apotek LAYLA yang merupakan apotek baru, maka pihak apotek atau APA datang langsung ke PBF dengan membawa SP rangkap dua dan berisi nama barang dan jumlah barang yang dipesan, dan fotocopy SIA (bila diperlukan). Atau melakukan pengadaan dengan bekerja sama dengan apotek lain. Untuk pemesanan awal dilakukan secara tunai. Sedangkan untuk pengadaan selanjutnya dapat melalui sales yang datang ke apotek atau lewat telepon dan dapat dilakukan secara kredit dengan batas waktu pembayaran ditentukan oleh PBF.
Pengadaan narkotika hanya dapat dilakukan di PBF Kimia Farma dengan menggunakan SP khusus narkotika yang dibuat oleh PBF Kimia Farma. SP ini dibuat rangkap empat, tiga lembar diserahkan ke PBF Kimia Farma dan satu lembar untuk arsip apotek. SP narkotika ini hanya memuat satu macam sediaan untuk satu lembarnya dan memuat nama APA, alamat rumah, nomor SIK dan tanda tangan APA sebagai pemesan.
            Pengadaan psikotropika menggunakan SP khusus psikotropika, SP ini rangkap dua yang berisi nama dan alamat APA, perusahaan/PBF yang dituju dan alamatnya, jenis psikotropika yang dipesan. Untuk satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu jenis psikotropika.

2.4.3.3   Pengadaan Selanjutnya
Untuk pengadaan selanjutnya, prosedur perencanaan pengadaan obat di apotek LAYLA dilakukan sendiri oleh APA dengan memperhatikan beberapa hal:
-            Jenis obat  dan kecepatan penjualan/pergerakan obat (fast moving, slow moving, dead moving)
-            Besarnya dana yang tersedia
-            Obat-obat yang sering diresepkan oleh dokter
-            PBF, berupa kecukupan faktur pesanan
-            Pola penyakit yang umum terjadi di masyarakat
-            Iklan obat yang sedang gencar di media massa
            Perencanaan produk-produk yang akan disediakan pada awal pembukaan apotek antara lain :
-            Obat
Obat yang disediakan di apotek LAYLA adalah obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras baik dalam bentuk paten maupun generik, psikotropika dak narkotika, obat tradisional (jamu, fitofarmaka, OHT), vitamin dan suplemen.
-            Alat kesehatan
Alat kesehatan yang disediakan berupa alat tes kehamilan, termometer, kasa steril, plester, kapas, kondom, jarum suntik dan spuit injeksi, masker, dll.
-            Kosmetik
Kosmetik yang disediakan antara lain berupa sunblock, body lotion, cairan antiseptik, bedak, sabun, shampoo, dll.
-          PKRT
Perbekalan kesehatan rumah tangga yang disediakan apotek antara lain produk bayi, popok bayi dan dewasa, pembalut, sikat gigi, pasta gigi, madu, susu formula, pembasmi serangga dll. yang sebagian diletakkan di swalayan.



2.4.3.4   Pemesanan / Prosedur Pengadaan
Pada awal berdirinya apotek, pemesanan obat dilakukan secara langsung ke PBF dengan membawa Surat Pesanan (SP) serta salinan dokumen yang dibutuhkan. Untuk keperluan pemesanan obat selanjutnya dapat dilakukan dengan cara menghubungi PBF melalui telepon atau pada sales dari PBF yang berkunjung ke Apotek dan melihat papan defekta yang ada di apotek. Prosedur pengadaan obat di LAYLA  adalah sebagai berikut:
-          Obat yang sudah habis atau tinggal sedikit (dilihat pada kartu stok / pada komputer jumlah obat yang tersisa apabila jumlah obat tersisa sedikit maka software dalam komputer akan memberi tanda) ditulis di buku defekta dan dilihat bagaimana mobilitas obat tersebut apakah termasuk obat yang fast moving, slow moving atau dead moving.
-          Pembelian obat dilakukan dengan memeriksa sebelumnya asal PBF, satuan kemasan dan harganya.
-          Menyesuaikan dengan keuangan apotek untuk menentukan prioritas dan jumlah pemesanan.
-          Menentukan jumlah dan jenis produk yang dipesan.
-          Membuat Surat Pesanan yang ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek.
Pemesanan obat dapat dibagi menjadi 3, yaitu obat non narkotika dan non psikotropika, obat psikotropika dan obat narkotika.
-          Obat-obat non narkotika dan non psikotropika dan alkes
Pemesanan menggunakan surat pesanan (SP) rangkap 2 meliputi nomor urut SP, nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan. Obat yang dipesan ditulis pada SP dan ditanda tangani oleh apoteker dengan diberi stempel apotek. Lembar pertama untuk PBF dan lembar kedua untuk lampiran faktur yang dipegang apotek. Pemesanan yang dilakukan melalui telepon, SP akan diberikan pada waktu pengiriman barang atau diambil oleh sales PBF tersebut.
-          Obat psikotropika
Pemesanan obat golongan psikotropika menggunakan SP khusus psikotropika, dibuat rangkap 2. Lembar pertama untuk PBF dan lembar kedua untuk lampiran faktur yang dipegang apotek. SP berisi nama obat, jumlah obat, dan PBF yang akan dituju. Satu SP dapat digunakan untuk pemesanan beberapa macam obat psikotropika dari PBF yang sama, serta harus ditandatangani oleh APA. Pemesanan tidak bisa dilakukan melalui telepon.
-          Obat narkotika
Pemesanan narkotika menggunakan SP khusus narkotika dan hanya dapat dilakukan di PBF Kimia Farma sebagai distributor tunggal untuk obat narkotika. Satu formulir permintaan atau SP hanya berlaku untuk satu item narkotika dan satu kemasan saja, ditanda tangani oleh APA dengan mencantumkan SIA, alamat rumah dan stempel apotek. SP narkotika dibuat rangkap empat, dimana tiga lembar diserahkan ke PBF Kimia Farma dan satu lembar untuk apotek sendiri, bila obat tidak ada maka SP dikembalikan ke apotek. Pembayaran obat narkotika harus dilakukan secara tunai pada saat barang diterima, jika tidak dibayar maka obat tidak akan diserahkan.

2.4.3.5   Penerimaan Obat
Prosedur penerimaan di Apotek LAYLA  adalah sebagai berikut :
1.      Keabsahan faktur, yang terdiri dari nama, alamat dan nomor telepon PBF yang bersangkutan, nama dan tanda tangan penanggung jawab PBF, nomor ijin PBF dan stempel PBF. Bila tidak terdapat identitas PBF, maka harus ditolak.
2.      Mencocokkan antara SP dengan faktur obat yang datang, meliputi nama PBF serta jenis dan jumlah obat yang dipesan. Bila tidak sesuai harus ditanyakan pada pengirim dan harus disesuaikan dengan PBF atau jika tidak dikehendaki maka dikembalikan.
3.      Mencocokkan antara faktur dengan jumlah obat yang datang, meliputi jenis, jumlah obat yang dipesan dan nomor batch obat serta harga satuan dan total (pada kesempatan pertama) per item dan keseluruhan.
  • Bila jenis dan jumlah obat yang dipesan tidak sesuai, maka obat dikembalikan dan ditukar dengan yang sesuai.

  • Bila nomor batch tidak sesuai, maka obat dengan nomor batch yang berbeda dikembalikan dan ditukar sesuai yang tertera pada faktur dan SP.
4.      Memeriksa kondisi fisik obat, meliputi keadaan wadah (tertutup rapat dan masih baik), kondisi sediaan (bentuk, warna, bau), dan tanggal kadaluwarsa. Apabila wadah / produk rusak atau mendekati tanggal kadaluarsa maka produk harus dikembalikan dan ditukar.
5.      Setelah pemeriksaan selesai, maka faktur ditandatangani oleh apoteker dan diberi stempel apotek. Salinan faktur diserahkan kepada apotek sebagai arsip dan faktur asli dibawa pihak PBF.
6.      Pembayaran dapat dilakukan secara tunai pada saat obat diterima atau secara kredit dengan jangka waktu tertentu.

2.4.3.6   Prosedur Pembayaran
Pembayaran obat dapat dilakukan melalui secara tunai maupun kredit.
-          Pembayaran Tunai (cash)
Pembayaran yang dilakukan ketika barang diterima (COD atau Cash On Delivery) atau 3-7 hari setelah barang diterima. Setelah pembayaran lunas, apotek menerima faktur asli dan copy faktur dari PBF. Contoh : Pembelian Narkotika (COD).
-          Pembayaran Kredit
·           Pada saat penerimaan obat, pihak PBF memberikan salinan faktur kepada apotek sebanyak dua lembar sedangkan faktur asli yang dibubuhi stempel apotek dipegang oleh PBF
·           Sebelum waktu jatuh tempo pembayaran, PBF akan datang ke apotek untuk menukarkan faktur asli dengan tanda terima faktur asli dari apotek yang akan digunakan sebagai bukti untuk melakukan penagihan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Pada saat ini juga dilakukan pengecekan ulang faktur (jika terjadi perubahan).
·           Pada tanggal yang telah disepakati untuk melakukan pembayaran pihak PBF akan datang membawa tanda terima faktur asli dari apotek. Setelah

melakukan pembayaran maka pihak PBF memberikan tanda tangan dan tanggal pembayaran pada lembar faktur asli, sebagai bukti bahwa apotek telah melakukan pembayaran dan mengembalikan tanda terima faktur asli ke apotek.

2.4.3.7   Rencana Penataan
Penataan ruang di apotek merupakan faktor yang juga mempengaruhi keberhasilan pelayanan dan penjualan. Adapun maksud dan tujuan penataan apotek adalah :
1.      Penggunaan ruang yang optimum dari ruang yang tersedia
2.      Mengurangi kehilangan waktu dan energi karena gerak selama pelayanan
3.      Memudahkan pekerjaan dan pengambilan barang
4.      Memberikan kenyamanan kepada pasien/klien
5.      Untuk menjamin stabilitas obat.
Penataan  perbekalan farmasi di apotek LAYLA  didasarkan pada bentuk sediaan (solida, semi solida dan likuida), golongan obat (generik dan non generik), kelas terapi, dan alfabetis. Adapun aturan pada penataan di apotek LAYLA  adalah sebagai berikut:
1.      Obat bebas, obat bebas vitamin, obat bebas terbatas, dan suplemen disimpan pada etalase dalam lemari kaca di ruang pelayanan dalam bentuk solida, sediaan semi solida, dan likuida disusun secara alfabetis. Di etalase sebelahnya diletakkan obat tradisional dan kosmetik dan disusun secara alfabetis.
2.      Obat keras (obat paten) disimpan dalam lemari di ruang peracikan dan penataannya berdasarkan alfabetis. Untuk obat-obat yang beresiko tinggi yaitu yang mempunyai indeks terapi sempit seperti antihipertensi, antidiabetes, dan obat jantung penataannya disendirikan menurut alfabetis untuk masing-masing kelas terapi.`Golongan obat-obat antibiotika diletakkan dalam lemari yang sama kemudian diurutkan berdasarkan alfabetis.
3.      Obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus obat narkotika dan psikotropika. Lemari khusus tempat penyimpanan narkotika dan psikotropika terdiri dari dua lemari dimana pada masing-masing lemari terdapat dua lapis pintu dan terkunci. Lemari narkotika/psikotropika terdapat di ruang peracikan dan dibuat sedemikian rupa/tertanam agar tidak bisa dipindah-pindahkan dan aman dari pencurian.
4.      Golongan obat generik disimpan dalam lemari tersendiri terpisah dengan obat paten berdasarkan pada bentuk sediaan dan diurutkan secara alfabetis.
5.      Suppositoria, ovula, injeksi dan sediaan lain yang tidak stabil pada suhu kamar atau membutuhkan suhu penyimpanan yang rendah disimpan dalam lemari es.
6.      Sediaan likuida dan semi solida disimpan dalam lemari tersendiri menurut alfabetis.
7.      Alat kesehatan dan perbekalan farmasi yang sekiranya mahal seperti : perban, plester, termometer, masker, susu, alat tes kehamilan dan sebagainya diletakkan tersendiri di lemari di belakang ruang pelayanan untuk menghindari pencurian.
8.      Sediaan lainnya seperti perlengkapan bayi, makanan bayi, kondom dan perbekalan kesehatan rumah tangga/PKRT serta sediaan lain yang relatif murah diletakkan di swalayan.
9.      Obat dalam kemasan kaleng dan bahan baku yang lain ditempatkan pada lemari tersendiri berdekatan dengan tempat penimbangan, masing-masing disusun berdasarkan alfabetis.
            Penataan obat juga berdasarkan sistem FIFO (First In First Out), di mana obat yang diterima terlebih dahulu harus diserahkan terlebih dahulu pula. Hal ini untuk menghindari terjadinya obat yang kadaluarsa.
            Dengan sistem penataan seperti ini, diharapkan akan lebih memudahkan pemilihan obat yang sesuai dengan kebutuhan serta menghindari kesalahan pemberian obat yang dapat berakibat fatal bila berbeda kelas farmakoterapinya.
            Penataan dan penyimpanan sediaan farmasi memperhatikan faktor lingkungan untuk menjaga stabilitas obat. Faktor lingkungan yang diperhatikan dalam penataaan dan penyimpanan obat adalah sinar matahari, suhu dan kelembaban. Diusahakan obat-obat tidak terkena sinar matahari langsung, suhu dijaga dengan sirkulasi yang cukup dan lemari penyimpanan dijauhkan dari kamar mandi karena kelembaban yang relatif tinggi di sekitar kamar mandi.

2.4.4.   Administrasi Pelaporan dan Pengembangan
Untuk ketertiban dan keteraturan dalam pelaksanaan kegiatan, Apotek LAYLA melengkapi sistem administrasinya dengan melakukan pencatatan yang meliputi :
1.      Pencatatan persediaan
Pencatatan sediaan farmasi meliputi pencatatan pada kartu stok gudang dan pencatatan pada kartu stok kecil dialmari peracikan ataupun etalase.
Prosedur pencatatan sediaan farmasi :
a.      Dilakukan pencatatan pada kartu stok gudang untuk sediaan farmasi yang baru datang meliputi tanggal masuk, nama PBF, diskon, nomor batch, satuan kemasan, harga satuan, jumlah persediaan, jumlah pengeluaran ke lemari, sisa dan paraf pengarsip. Untuk obat-obat narkotika dan psikotropika disimpan dilemari khusus, yang terdiri dari dua pintu dipisahkan antara stok gudang dan stok harian.
b.     Dilakukan pencatatan pada kartu stok lemari untuk obat yang dimasukkan, tanggal pemasukan obat serta jumlah stok pada lemari obat. Setiap pengeluaran sediaan farmasi dari etalase/lemari peracikan dilakukan pencatatan pada kartu stok kecil sehingga setiap saat dapat dipantau jumlah yang keluar dan jumlah yang masih ada.
2.      Pencatatan pada buku defekta
Pencatatan sediaan farmasi yang habis, tidak ada atau stok tinggal sedikit dilakukan pada buku defekta sehingga memudahkan pengecekan perbekalan farmasi yang harus dipesan pada pihak PBF. Pencatatan dilakukan setiap kali ditemukan adanya sediaan farmasi yang habis, tidak ada atau stok tinggal sedikit. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya stock-out (barang habis saat ada permintaan). Isi buku defekta juga akan ditulis di papan defekta sehingga akan memudahkan sales PBF yang datang untuk mengetahui obat yang habis atau hampir habis. 



3.      Pencatatan pembelian
Pencatatan pembelian dilakukan untuk pembelian yang dilakukan meliputi pencatatan obat yang datang beserta nomor fakturnya. Catatan pembelian disimpan pada map tersendiri untuk setiap bulannya.
4.      Pencatatan tanggal kadaluarsa
Pencatatan ini dilakukan pada buku tersendiri. Dibuat pengelompokan berdasar bulan dan tahun expired date masing-masing item sediaan farmasi yang masih ada.
5.      Pencatatan penjualan harian
Pencatatan penjualan harian dilakukan pada buku tersendiri, kemudian direkap kembali dengan pencatatan pada komputer, dipisahkan antara file penjualan untuk non resep (misalnya obat wajib apotek, alat kesehatan, kosmetik, obat tradisional, obat bebas dan obat bebas terbatas tanpa resep dan komoditi lainnya)  dan file penjualan dengan  resep dokter.
6.      Pencatatan narkotika dan psikotropika
Tiap pengeluaran obat narkotika dan psikotropika harus dicatat dalam catatan pengeluaran narkotika dan psikotropika berisi tanggal, nomor resep, nama dan alamat pasien, nama dan alamat dokter pemberi resep, jumlah serta sisa yang ada dipersediaan. Hal ini untuk memudahkan pengawasan dan pelaporan pemakaian narkotika/psikotropika tiap bulannya.
7.      Pencatatan keuangan
Pencatatan keuangan meliputi pengeluaran kas, pemasukan kas serta pembelian. Pengeluaran kas meliputi : pengadaan obat secara tunai dan kredit, biaya-biaya (listrik, air, telepon, gaji karyawan, perlengkapan apotek dan lain-lain). Semua bukti pengeluaran diarsipkan dan pengeluaran total dijumlah tiap bulannya. Pemasukan kas meliputi : penjualan obat dengan resep, penjualan alat kesehatan, dan komoditas lainnya serta penjualan obat non resep. Tiap hari transaksi yang terjadi serta jumlah uang yang masuk dan yang ada dicatat dalam buku tersendiri dan kemudian tiap bulannya dipindahkan ke dalam buku penerimaan kas. Buku pembelian digunakan untuk mencatat semua pembelian yang dilakukan apotek secara tunai dan kredit.

8.   Pencatatan pengobatan pasien (PMR)
Data masukan berasal dari pencatatan penjualan yang meliputi data pasien, tanggal penjualan, nomor resep, keterangan dokter, nama obat, dan aturan pakai. PMR di Apotek LAYLA menggunakan sistem dua kartu, yaitu buku Rekam Pengobatan Pasien yang diberikan kepada pasien dan data untuk apotek yang disimpan di komputer.
9.      Pencatatan lain-lain
a.       Nota, digunakan sebagai bukti untuk penjualan tanpa resep.
b.      Tanda terima faktur, digunakan sebagai tanda terima penerimaan obat dari PBF.
c.       Kuitansi, digunakan untuk bukti penjualan dengan resep.
d.      Turunan resep, diberikan pada pasien yang membeli resep sebagian atau apabila ada permintaan dari pasien.
e.       Etiket, digunakan dalam pelayanan resep untuk memberikan keterangan bagi pasien terhadap obat yang diserahkan, berisi informasi pemakaian obat, nama pasien, tanggal dan nomor resep.
f.       Form pemberian informasi, digunakan untuk memberikan informasi tertulis tentang cara pemakaian obat serta hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pasien selama terapi obat.
Pengelolaan keuangan dilakukan dengan melihat setiap pencatatan dalam laporan keuangan harian dan bulanan, banyaknya uang yang masuk dari hasil penjualan serta berdasarkan laporan pengeluaran untuk biaya usaha. Pengeluaran keuangan harus disertai tanda bukti transaksi seperti nota sehingga proses administrasinya teratur dan benar.
Pelaporan digunakan untuk obat narkotika dan psikotropika yang dilakukan tiap bulan sebelum tanggal 10 pada bulan berikutnya dengan menggunakan format surat pelaporan N-105 untuk obat narkotika dan P-205 untuk obat psikotropika. surat pelaporan ini terdiri dari 4 rangkap, ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur dan Kepala Balai Besar POM Surabaya, serta satu rangkap digunakan sebagai arsip apotek. Lembar pelaporan memuat kode, nama bahan/sediaan, satuan, stok awal, asal dan jumlah pemasukan, penggunaan untuk siapa dan berapa jumlah yang digunakan serta stok akhir obat.
Resep yang telah dilayani disimpan selama tiga tahun dan setelah tiga tahun dilakukan pemusnahan resep. Begitu juga dengan obat-obatan yang sudah kadaluarsa juga dapat dimusnahkan. Semua pemusnahan resep dan obat harus dibuatkan berita acara pemusnahan yang ditandatangani oleh para saksi dan APA. Berita acara ini nantinya dilaporkan ke Balai Besar POM Surabaya.
Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) apotek dilakukan setiap tahun menggunakan SSP (Surat Setoran Pajak) dari kantor pajak. Jumlah pajak yang harus dibayar dihitung berdasarkan pada laporan keuangan apotek per tahun.

2.5.       Rencana Pengembangan
2.5.1.   Sumber Daya
            Suatu saat nanti apotek LAYLA akan bertambah besar dan pasien yang datang semakin banyak seiring dengan berjalannya waktu, maka diimbangi dengan adanya pengembangan sumber daya yang ada. Antara lain :
1.      Sumber Daya Modal
Seiring meningkatnya permintaan di apotek, maka perlu adanya penambahan modal. Oleh karena itu dipertimbangkan adanya pengajuan kredit kepada pihak bank. Besarnya sebanding dengan jaminan yang dipunyai.
2.      Sumber Daya Manusia (SDM)
Meningkatnya jumlah pasien dan item obat menyebabkan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan jumlah asisten apoteker dan apoteker pendamping sehingga dapat membantu tugas apoteker dalam melayani pasien. Untuk kualitas dari SDM sendiri juga perlu ditingkatkan dengan mengikuti seminar kesehatan yang diadakan institusi tertentu atau organisasi profesi setempat (IAI) yang diikuti apoteker, dan pertemuan dan seminar rutin Asisten Apoteker  yang diikuti asisten apoteker, serta kursus atau training bagi karyawan lain seperti kursus komputer yang bisa meningkatkan kemampuannya. Semua itu dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di apotek LAYLA. 


2.5.2.   Manajemen
Semakin ke depannya nanti, tantangan yang akan dihadapi apotek LAYLA makin banyak dan berat. Untuk itu perlu adanya perbaikan-perbaikan secara bertahap pada sistem manajemen yang meliputi sistem perencanan, pengelolaan, dan sistem kontrol pada tiap proses pengelolaan apotek.         
2.5.3.   Layanan
Persaingan yang semakin ketat di kemudian hari memang tidak dapat dihindarkan dan ini akan memacu apoteker sebagai manajer apotek untuk mampu berfikir inovatif-kreatif untuk meningkatkan daya saing dengan kompetitor. Salah satunya yang dapat dikembangkan adalah sistem pelayanan kepada pasien. Untuk itu, dapat dilakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan pasien (melalui kuisioner) terhadap apotek sehingga bisa diperbaiki bagian yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga mampu meningkatkan daya saing dengan kompetitor. Diantaranya bisa juga dilakukan penyediaan obat dan alat kesehatan yang lebih lengkap, mengembangkan layanan pusat informasi obat dan aktif bekerjasama dengan instansi atau organisasi masyarakat sekitar untuk melakukan penyuluhan.
Apotek LAYLA akan menyediakan layanan konsultasi, layanan pengaturan jadwal penggunaan obat, pengaturan pola makan dan gaya hidup untuk penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus. Untuk pasien penderita penyakit kronis hipertensi dan diabetes melitus, apotek LAYLA  melakukan pencatatan Patient Medication Records dengan dua kartu, yaitu kartu PMR ini dipegang pasien dan pihak apotek.


Oleh:
Sheilla Phan, S.Farm
051131111

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER PERIODE 94