2.2 Konsep Kecemasan

Stress psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan terhadap diri seseorang; sehingga orang tersebut terpaksa mengadakan adaptasi untuk menanggulanginya. Dari hal tersebut maka dapat timbul kecemasan bahkan sampai depresi. Seseorang yang mengalami sakit dengan penyakit yang kronis atau cidera dapat menjadikan orang tersebut cemas. (Dadang Hawari, 2002 :47)
Tidak semua orang yang mengalami stress psikososial mengalami kecemasan, hal ini tergantung pada kepribadian masing masing orang dan dukungan yang diberikan keluarga di dalamnya. (Hawari, 2002 : 142)
2.2.1 Definisi
Kecemasan dapat disebut juga ansietas / anxiety adalah merupakan gangguan alam perasaan (Affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih utuh, perilaku terganggu tapi masih dalam keadaan normal.

2.2.2 Kepribadian pencemas
Menurut teori Ludwig Klages, (1999 : 25) kepribadian seseorang adalah perlawanan atau mempertahankan diri sekuat tenaga dari stressor dan menyerah terhadap stressor.
Hawari menyatakan seseorang yang menderita gangguan cemas manakala seseorang tidak mampu mengatasi stressor psikososial yang dihadapinya dia akan menyerah atau mepertahakan diri sekuat tenaganya. Seseorang yang tanpa stressor juga dapat menjadi cemas dapat dinamakan pribadi pencemas. Ciri-ciri dengan kepribadian cemas :
1) Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang
2) Memandang masa depan dengan rasa was-was (Khawatir)
3) Kurang percaya diri, gugup apabila tampil dimuka umum
4) Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain
5) Tidak mudah mengalah atau suka “Ngotot”
6) Gerakan sering serba salah, gelisah
7) Seringkali mengeluh, khawatir yang berlebih terhadap penyakit.
8) Mudah tersinggung, suka membesarkan masalah kecil
9) Dalam mengambil keputusan sering bimbang atau ragu
10) Kalau sedang emosi bertindak histeris.
Orang dengan kepribadian ini tidak semua mengeluh hal yang sifatnya psikis tapi juga somatik (Fisik).
2.2.3 Gejala Klinis Cemas
Keluhan keluahan yang sering diungkapkan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut (Hawari, 2002) :
1) Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung
2) Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut
3) Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
4) Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
5) Gangguan konsentrasi dan daya ingat
6) Keluhan-keluhan somatik, misalnya sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala, dan lain sebagainya.
Selain keluhan cemas diatas ada kelompok cemas yang lebih berat dari gangguan cemas menyeluruh, panik, gangguan Phobik, dan gangguan obsesif kompulsif.

2.2.4 Gangguan cemas menyeluruh
Hawari Menyatakan bahwa secara klinis selain gejala cemas yang biasa, disertai dengan kecemasan yang menyeluruh dan menetap (1bulan) dengan manifestasi sebagai berikut :
1) ketegangan motorik/alat gerak :
 Gemetar
 Tegang
 Nyeri otot
 Letih
 Tidak dapat santai
 Kelopak mata bergetar
 Kening berkerut
 Muka tegang
 Gelisah
 Tidak dapat diam
 Mudah kaget
2) Hiperaktivitas saraf autonom (Simpatis/ Parasimpatis) :
 Berkeringat yang berlebihan
 Jantung berdebar-debar
 Rasa dingin
 Telapak tangan/kaki basah
 Mulut kering
 Pusing
 Kepala terasa ringan
 Kesemutan
 Mual
 Rasa aliran panas atau dingin
 Sering buang air seni
 Diarea
 Kerongkongan rasa tersumbat
 Muka pucat dan atau memerah
 Nadi dan nafas cepat pada waktu istirahat.
3) Rasa khawatir yang berlebihan tentang hal-hal yang akan datang :
 Cemas, khawatir, takut
 Berpikir berulang
 Membayangkan akan datangnya kemalangan terhadap dirinya atau orang lain
4) Kewaspadaan yang berlebihan
 Mengamati lingkungan secara berlebihan sehingga mengakibatkan perhatian mudah teralih
 Sukar konsentrasi
 Sukar tidur
 Merasa ngeri
 Mudah tersinggung
 Tidak sabar
2.2.5 Alat ukur kecemasan (Hawari, 2002 mengutip dari HRS-A)
Score diberi 0-4 pada tiap kelompok gejala:
1) Perasaan cemas (Ansietas)
 Cemas
 Firasat buruk
 Takut akan pikiran sendiri
 Mudah tersinggung
2) Ketegangan
 Merasa tegang
 Lesu
 Tidak bisa istirahat dengan tenang
 Mudah terkejut
 Mudah menangis
 Gemetar
 Gelisah
3) Ketakutan
 Pada gelap
 Pada orang asing
 Ditinggal sendiri
 Pada binatang besar
 Pada keramaian lalu lintas
 Pada kerumunan orang banyak
4) Gangguan tidur
 Sukar masuk tidur
 Terbangun pada malam hari
 Tidur tidak nyenyak
 Bangun dengan lesu
 Banyak mimpi-mimpi
 Mimpi buruk
 Mimpi menakutkan
5) Gangguan kecerdasan
 Sukar konsentrasi
 Daya ingat yang menurun
 Daya ingat buruk
6) Perasan depresi (Murung)
 Hilangnya minat
 Berkurangnya kesenangan pada hobi
 Sedih
 Bangun dini hari
 Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7) Gejala somatik/fisik (Otot)
 Sakit dan nyeri otot-otot
 Kaku
 Kedutan otot
 Gigi gemerutuk
 Suara tidak stabil
8) Gejala Somatik/ fisik(sensorik)
 Tinitus (Telinga berdenging)
 Pengelihatan kabur
 Muka merah atau pucat
 Merasa lemas
 Perasaan seperti ditusuk-tusuk
9) Gejala kardiovaskuler (Jantung dan pembuluh darah)
 Takikardia
 Berdebar-debar
 Nyeri di dada
 Denyut nadi mengeras
 Rasa lesu/ lemas seperti mau pingsan
 Detak jantung menghilang atau berhenti sejenak
10) Gejala Respiratori
 Rasa tertekan atau sempit di dada
 Rasa tercekik
 Sering menarik nafas
 Nafas pendek dan sesak
11) Gejala gastrointestinal
 Sulit menelan
 Perut melilit
 Gangguan pencernaan
 Nyeri sebelum dan sesudah makan
 Perasaan terbakar di perut
 Rasa penuh atau kembung
 Mual dan muntah
 Buang air besar lembek
 Konstipasi (Sukar buang air besar)
 Weight loss (Kehilangan berat badan)

12) Gejala urogenital (Perkemihan dan Kelamin)
 Sering buang air kecil
 Tidak dapat menahan air seni
 Tidak datang bulan
 Darah haid yang berlebihan
 Darah haid yang teramat sedikit
 Masa haid yang berkepanjangan
 Masa haid yang amat pendek
 Haid beberapa kali dalam sebulan
 Menjadi dingin (Frigid)
 Ejakulasi dini
 Ereksi melemah
 Ereksi hilang
 Hipotensi
13) Gejala autonom
 Mulut kering
 Muka merah
 Mudah berkeringat
 Kepala pusing
 Kepala terasa berat
 Kepala terasa sakit
 Bulu-bulu berdiri
14) Tingkah laku (Sikap) pada saat wawancara
 Gelisah
 Tidak tenang
 Jari gemetar
 Kerut kening
 Muka tegang
 Otot mengeras/ tegang
 Nafas pendek dan cepat
 Muka merah
Perlu diketahui bahwa alat ukur HRS-A digunakan untuk mengukur derajat cemas apakah ringan, sedang atau berat yaitu dengan skor <14 tidak ada kecemasan; 14-27 Kecemasan ringan; 28-41 Kecemasan sedang; 42-56 Kecemasan berat.

Related Posts:

  • promosi dan distribusiBilson Simamora (2001: 285) menyatakan promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan oran… Read More
  • Kedelai (Glycine max [L] Merril)Klasifikasikan kedelai menurut Lawrence (1951) adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Su… Read More
  • mari bershalawatMawlana Syekh Hisyam Kabbani 29 Maret 2012 Zawiya Fenton, Michigan Setelah Khatm al-Khwajagan A`uudzu billahi min asy-Syaythani ‘r-rajiim. Bismill… Read More
  • majelisan di rungkutmalam ni majelisan banjari gununganyar rutin tiap malam jum'at diadakan dipondok manba'ul falah rungkut menanggal tadi diberikan sedikit tausiah oleh… Read More
  • Pemerintahan NagariNagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat dalam daerah Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari himpunan beberapa suku yang mempunyai wilayah tert… Read More