kominukasi informasi

Kamus umum Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian "komunikasi" sama dengan perhubungan. Ini berarti komunikasi merupakan sarana bagi orang untuk berhubungan dengan menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada kelompok dan masyarakat luas.
Para pakar komunikasi sendiri memberikan definisi yang beragam mengenai komunikasi;
a. Gerbner menyatakan bahwa komunikasi didefinisikan sebagai interaksi
sosial melalui pesan,
b. Theodorson dan Thedorson menyatakan komunikasi adalah penyampaian
atau penyebaran informasi-inforrnasi yang memuat ide, perilaku atau emosi dari seseorang atau kelompok kepada orang atau kelompok lain khususnya dengan menggunakan simbol-simbol,
c. Osgood menyatakan bahwa komunikasi terjadi jika suatu sistem, sumber
informasi, mempengaruhi yang lain (kelompok atau orang), ada tujuan,
dengan memanipulasi simbol-simbol alternatif yang dapat dikirimkan
melalui saluran yang menghubungkan mereka (Dennis McQuail, 1993: 4).
Komunikasi adalah suatu proses, yang dalam proses itu beberapa partisipan bertukar tanda-tanda informasi dalam suatu waktu. Tanda-tanda informasi dapat saja bersifat :
a. Verbal meliputi kata-kata, angka, baik yang tertulis maupun yang diucapkan,
b. Non-verbal meliputi ekspresi formal, gerak anggota tubuh, pakaian warna, musik, waktu, ruang, rasa sentuhan dan bau,
c. Paralinguistik meliputi kualitas suara, kecepatan berbicara, tekanan suara dan vokalisasi, yang bukan kata, yang digunakan untuk menunjukkan makna dan emosi tertentu.
Pada masa silam komunikasi biasanya dijelaskan dengan memperhatikan secara khusus seorang pengirim dan seorang penerima akan tetapi riset secara berangsur-angsur mengubah perspektif ini. Sekarang komunikasi tidak lagi dianggap sebagai suatu aliran informasi searah dari pengirim kepada penerima tetapi sebagai suatu proses yang inter aktif dan konvergen (Amri Jahi, 1988: 3).
Dalam bukunya "Communicating in Groups : Applications and Skills" Gloria JG menjelaskan bahwa kata "komunikasi" telah digunakan dalam berbagai bentuk oleh penulis yang berbeda. Kita menggunakan "komunikasi" untuk menunjukkan kepada proses penciptaan, pengiriman, penerimaan, pengartian tanda atau simbol oleh manusia Komunikasi adalah persepsi atau pandangan, interpretasi, dan tanggapan dan orang kepada tanda atau simbol yang dihasilkan oleh orang lain. Pengertian yang kelihatannya sederhana ini mempunyai 5 implikasi utama:
1. Komunikasi adalah suatu proses, bukan sesuatu atau pernyataan. Proses ini terus berkelanjutan tanpa diketahui awal atau akhir yang jelas. Tanda atau simbol dari seseorang berawal dari perasaan atau pemikiran, dan tak seorangpun dapat menjelaskan pengaruhnya pada bagian akhir yang lain. Pengalaman yang dialami manusia dan tanggapan yang diberikan tidak dapat diduplikasi atau diulang secara persis. Pesan dapat diulang dan dipelihara serta tidak berubah, seperti memo atau pernyataan. Anda tidak dapat masuk ke dalam sungai dengan aliran yang sama dua kali, meskipun tidak terlihat namun kondisinya berbeda Sama halnya dengan aliran komunikasi antara manusia Komunikasi adalah suatu proses yang sangat kompleks karena melibatkan perasaan, pengertian dan pengalaman kebudayaan manusia bukan hanya sekedar kata-kata saja. Selama proses, seseorang mengalami persepsi atau perasaan dan mengekspresikan pengalaman ini dengan menerjemahkannya ke dalam kata-kata dan atau tanda-tanda non verbal. Ekspresi dikirimkan sebagai pulsa energi ke udara atau media lain, sehingga orang lain dapat merasakan dan memberikan tanggapan terhadap ekspresi itu.
2. Komunikasi manusia adalah fenomena penerima.
Jika Anda tidak mempunyai penerima, Anda tidak memiliki komunikasi. Bila Anda berbicara sementara tidak seorangpun mendengarkan, komunikasi tidak terjadi. Bila Anda ingin menjadi komunikator yang baik dalam kelompok, Anda harus memberikan perhatian kepada bagaimana Anda mendengar dan mengartikan daripada bagaimana Anda berbicara.
3. Komunikasi adalah simbolis; hal ini berimplikasi baik pada keuntungan dari kemampuan. Ada dua kategori utama signal dari orang: tanda dan simbol. Tanda adalah kejadian alam yang secara otomatis berhubungan dengan yang diwakilinya. Simbol, bertentangan dengan tanda, adalah suatu bentuk signal yang dibuat oleh manusia yang dapat berubah mewakili sesuatu dengan tidak memiliki hubungan secara langsung maupun alami. Simbol juga mungkin berarti sesuatu yang tidak memiliki bentuk nyata, seperti hubungan antara manusia.
4. Komunikasi antar muka (face to face) merupakan suatu proses transaksional. Ada 2 (dua) pengertian utama dari "transaksional" yaitu ;
a. Dalam penerapannya bahwa komunikasi merupakan proses yang berkelanjutan dan multi direksional (berbagai arah).
b. Semua unsur dalam sistem komunikasi saling mempengaruhi.
5. Membuat komunikasi yang produktif adalah tanggung jawab dari tiap anggota
(masyarakat). Ada kecenderungan untuk saling menyalahkan apabila ada suatu pernyataan tidak didengar, disalah artikan, dilupakan dan diabaikan. Jadi setiap orang harus tetap mengawasi bagaimana proses komunikasi terjadi dan menyelesaikan permasalahan seperti yang diharapkan. Hal ini merupakan suatu penerapan langsung dari definisi komunikasi sebagai transaksional, kompleks, dan simbolik.

Pelaksanaan komunikasi bermedia dilaksanakan dengan menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya serta dengan lebih dari satu komunikan. Komunikasi ini sering disebut tak langsung dan sebagai konsekuensinya arus balik tidak terjadi pada saat komunikasi dilangsungkan Komunikator tidak dapat langsung mengetahui tanggapan komunikannya pada saat berkomunikasi. Oleh sebab itu dalam melancarkan komunikasi bentuk ini komunikator harus matang dalam perencanaan dan persiapan agar komunikasi itu tercapai.


2. Komunikasi Pembangunan
Dalam pembangunan, komunikasi ialah proses yang memungkinkan komponen-komponen suatu sistem sosial atau sistem itu sendiri memperoleh dan bertukar informasi yang dibutuhkan pihak lain. Sistem sosial itu memerlukan berbagai macam informasi untuk menyesuaikan diri dan menjaga keseimbangan dengan lingkungannya yang mungkin berubah setiap saat.
Penyesuaian diri sistem sosial tersebut dengan lingkungannya yang telah berubah itu yang biasanya berupa perubahan-perubahan bisa disebut sebagai pembangunan. Dalam hubungan ini perubahan-perubahan itu boleh saja menyangkut aspek-aspek sosial, ekonomi dan teknologi pada sistem tersebut Seringkali ke tiga macam perubahan itu terkait satu sama lain (Amri Jahi, 1988: xiii).
Komunikasi merupakan dasar yang menentukan bagi pengetahuan dan kemajuan manusia Komunikasi memelihara dan menggerakkan kehidupan dan menjadi alat untuk menggambarkan kehidupan masyarakat dan peradaban. Komunikasi juga mengubah naluri menjadi inspirasi melalui berbagai proses dan sistem untuk bertanya, memberitahu dan mengawasi serta dapat menciptakan suatu tempat menyimpan bersama, memperkuat perasaan kebersamaan dengan tukar menukar berita dan mengubah pemikiran menjadi tindakan yang menggambarkan setiap emosi dan kebutuhan hidup yang paling sederhana sampai ke hal-hal yang ilmiah sifatnya.
Perkembangan dunia menjadikan komunikasi semakin kompleks dan rumit dengan adanya usaha untuk membebaskan manusia dari kemiskinan, penindasan dan ketakutan yang akhirnya mempersatukan manusia.
Komunikasi diabdikan pada usaha mengadakan persuasi dengan tujuan agar dalam masyarakat dapat tumbuh dan berkembang sikap mental dan tekad, semangat, ketaatan serta disiplin tinggi yang dapat membina kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan demi tercapainya sukses dari tahap ke tahap mempunyai tempat yang penting dalam pembangunan nasional.
Persuasi di sini diartikan sebagai usaha ke arah pembangunan dan perubahan sikap, suatu usaha yang lebih berorientasi kepada masyarakat. Dengan demikian maka kegiatan komunikasi dan infonnasi berorientasi sukses.
Dalam pelaksanaan pembangunan peranan komunikasi tidak dapat diabaikan. Bahkan komunikasi merupakan faktor yang sangat menentukan pelaksanaan pembangunan. Hal inilah yang kemudian menimbulkan konsep "komunikasi pembangunan".
Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti yang luas dan terbatas. Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan. Dalam arti sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara serta teknik penyampaian gagasan dan keterampilan-keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan yang ditujukan pada masyarakat. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan yang disampaikan.
Dalam komunikasi pembangunan yang diutamakan adalah kegiatan mendidik dan memotivasi masyarakat bukannya memberi laporan yang tidak realistik dari fakta-fakta atau sekedar penonjolan diri. Tujuan komunikasi pembangunan adalah untuk menuangkan gagasan, sikap mental dan mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan oleh suatu negara berkembang. Secara pragmatis dapatlah dirumuskan bahwa komunikasi yang dilakukan untuk melaksanakan rencana pembangunan suatu negara.
Komunikasi dalam hal tersebut digunakan sebagai penunjang pembangunan. Secara luas komunikasi penunjang pembangunan dapat didefinisikan sebagai suatu penggunaan yang berencana sumber-sumber daya informasi dan komunikasi oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Sumber daya komunikasi tersebut mencakup tenaga, biaya, fasilitas dan peralatan, bahan-bahan dan media komunikasi. Suatu kemampuan komunikasi penunjang pembangunan di lingkungan suatu badan akan meningkatkan kreativitas programnya dengan membantu mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku sifatnya dan khalayak sasaran program yang ditujukan menurut arah yang diinginkan.

B. Informasi Dalam Komunikasi
1. Pengertian Informasi
Informasi adalah unsur pokok dalam komunikasi. Informasi bukan hanya perihal fakta dan kebenaran bahkan lebih luas lagi, yaitu tentang ruang lingkup, proses dan penggunaan informasi itu sendiri.
Kamus komunikasi menerangkan bahwa informasi adalah keterangan yang membuat orang menjadi tahu atau mengerti, keterangan-keterangan yang dipakai untuk mengambil kesimpulan, penerangan atau kegiatan dengan tujuan membuat orang atau khalayak menjadi mengerti tentang berbagai persoalan.
Informasi juga dapat diartikan sebagai suatu hal yang memberikan pengetahuan. Pengertian memberikan pengetahuan adalah bahwa kandungan informasi itu menunjukkan banyaknya pengetahuan tambahan yang diperoleh dari sebuah pesan atau informasi, sehingga tingginya kandungan informasi dalam suatu pesan menunjukkan besarnya pengetahuan tambahan (Otto Soemarwoto, 1989: I).
Informasi sebagai salah satu unsur penting dalam komunikasi harus dinamis dengan dialirkan pada orang lain. Informasi itu harus bergerak, mudah dimengerti, utuh dan bulat Informasi itu menginginkan suatu respon dari penerimanya. Agar efektif maka harus diperhatikan dan dirinci suatu sistem informasi.
2. Penggunaan Informasi
Perkembangan teknologi informasi pada abad ke 20 membawa manusia menuju ke jaman yang setiap aktivitas dan kehidupannya sangat bergantung kepada informasi. Ketergantungan itu ada sebab informasi menyajikan fakta, membangkitkan perasaan bahkan membentuk dan menentukan arah yang kesemuanya apabila disebarluaskan akan dapat bermanfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan umat manusia.
Semakin maju teknologi informasi maka semakin mudah, cepat dan murah untuk memperoleh informasi yang diharapkan dan hal itu lebih sering disajikan dalam berbagai bentuk yang sangat menarik. Perubahan dan perkembangan informasi telah mengantarkan masyarakat ke arah era baru yaitu masyarakat informasi.
Informasi telah menjadi kebutuhan pokok manusia yang tak pernah habis bahkan terus berkembang dengan jangkauan yang tak terbatas. Sebagai sumber daya, informasi tak pernah kering, sehingga orang yang pekerjaannya menghimpun dan mengolah informasi akan selalu menghadapi permasalahan bagaimana cara yang sebaik-baiknya memilih, meyimpan, menemukan kembali serta mengembangkan dan menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat.
Sebagai negara berkembang kita di Indonesia harus mampu memanfaatkan era masyarakat informasi untuk mempercepat proses pembangunan yang menjembatani era tradisional agararis yang statis menuju ke masyarakat informasi atau "information society", maka kesenjangan sosial sebagai akibat dari keberhasilan pembangunan akan dapat diperkecil balikan dihapuskan sama sekali. Dengan kata lain bahwa informasi bukan hanya sekedar informasi tetapi merupakan informasi yang dapat digunakan untuk tugas-tugas pembangunan.
Dalam bukunya yang berjudul "Sistem Informasi Untuk Penganbilan Keputusan" Sondang P Siagian mencoba menjelaskan penggunaan informasi antara lain sebagai berikut bahwa tidak ada kegiatan yang dilakukan di dalam dan oleh masyarakat yang tidak memerlukan informasi. Sebaliknya semua kegiatan informasi baik yang berguna bagi orang yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi orang lain di luar orang yang bersangkutan.
Karena pendapat di atas itu benar maka informasi digunakan untuk semua macam dan bentuk kegiatan di dalam masyarakat. Lima bidang kegiatan yang memerlukan informasi adalah :
1. Informasi untuk kegiatan politik
Sistem partai politik yaug dianut suatu negara, jelas menginginkan anggota sebanyak mungkin. Berbagai teknik dan propaganda digunakan untuk mempertahankan angka statistik partai kalau boleh malah angka itu semakin meningkat jumlahnya. Kehidupan partai dapat dikembangkan apabila elite politik dalam masyarakat sadar akan pentingnya informasi dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
2. Informasi untuk kegiatan-kegiatan pemerintah
Pemerintah memerlukan bermacam-macam informasi di dalam tugasnya, tidak perduli negara itu masih terbelakang, sedang berkembang atau industri yang sudah mapan.
3. Informasi untuk kegiatan-kegiatan sosial
Diperlukan informasi yang jelas atas apa saja yang sedang dilaksanakan dan diupayakan ditengah-tengah masyarakat. Kegiatan sosial yang dimaksud misalnya kegiatan KB, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
4. Informasi untuk kegiatan-kegiatan dunia usaha
Salah satu aspek kehidupan yang mutlak ditingkatkan mutunya adalah ekonomi.
Peningkatan mutu kehidupan ekonomi pada dasarnya merupakan kewajiban
lembaga-lembaga perekonomian. Merekalah yang melaksanakan peningkatan.
Semua bidang di dalamnya memerlukan informasi untuk menganalisis segala
sesuatu yang ada sangkut pautnya dengan bidang usaha itu, lalu beberapa
keputusan diambil.
5. Informasi untuk militer
Pada saat negara timbul sebagai satu bentuk organisasi maka setiap bidang dalam pemerintahan membutuhkan informasi termasuk bidang perencanaan maupun keamanan Aparat keamanan diperlukan tidak hanya sebagai tenaga perang melainkan untuk menghadapi segala bentuk gangguan (Sondang P Siagian, 1988:50-67).