Kaligrafi Kontemporer

Kaligrafi yang dikenal dalam bentuk ragamnya sekarang, mempunyai asal-usul yang cukup panjang dan berliku. Perkembangannya telah dimulai sejak berabad-abad yang lampau, dimulai dari pemerintahan Dinasti Ummayah (661-750 M) dengan pusatnya di Damaskus, Syria sampai pada pemerintahan Dinasti Abbasiyah (750-1258 M) dengan pusatnya di Bagdad, dan berlanjut lagi pada masa-masa pemerintahan Fatimiyah (969-1171 M), pemerintahan Ayyub (1771-1250 M), pemerintahan Mameluk (1250-1517 M) dengan pusatnya di Mesir, pemerintahan Usmaniah (1299-1922 M) dan pemerintahan Safavid Persia (1500-1800 M). Demikian lamanya pengembangan kaligrafi Islam berlangsung hingga mencapai kematangannya.25
Dalam perjalanannya, kaligrafi Arab yang lebih sering menjadi alat visual ayat-ayat al-Qur’an, tumbuh tertib mengikuti rumus-rumus berstandar (al-khath al-mansub) olahan Ibnu Muqlah26 yang sangat ketat. Standarisasi yang menggunakan alat ukur titik belah ketupat, alif dan lingkaran untuk mendesain huruf-huruf itu mencerminkan “etika berkaligrafi” dan kepatuhan pada “kaidah murni” aksara Arab.
Namun, belakangan muncul gerakan yang menjauhkan diri dari kebekuan ikatan-ikatan tersebut. Kreasi mutakhir yang “menyimpang” dari grammar lama ini populer dengan sebutan “kaligrafi kontemporer”, merujuk pada gaya masa kini yang penuh dinamika dan kreatifitas dalam mencipta karya yang serba aneh dan unik,27 seperti karya-karya kaligrafis yang dibuat di atas kayu, kanvas lukis, atau bahan lain yang menggambarkan beberapa ayat Al-Qur’an atau Hadits Nabi, atau karya mandiri dari seniman.
Munculnya kaligrafi kontemporer lebih dipengaruhi oleh perkembangan seni rupa Barat yang mengarah pada kebebasan dalam berkarya. Wujud yang ingin ditampilkan adalah nilai-nilai artistik baru secara tersurat dengan menafikan aturan-aturan lama (rumus-rumus dasar kaligrafi), tanpa ingin menyuguhkan makna-makna baru secara tersirat dari ayat-ayat Suci Al-Qur’an.
Ciri-ciri yang telihat dalam kaligrafi kontemporer adalah pada konsep “kebebasan” berkarya, baik karakter huruf yang ditampilkan maupun media yang digunakan. Salah satunya adalah seperti yang ingin ditampilkan dalam karya seni lukis kaligrafi.

Related Posts:

  • BUDAYA SUKU JAWA BUDAYA SUKU JAWA 1.TARI SERIMPI           Suatu jenis tari klasik dari daerah Yogyakarta yang selalu… Read More
  • SABLON v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} … Read More
  • Dream High 2 드림하이 – B Life Dream High 2 드림하이 – B Life I am a boy just a boy su ma nun bo i jung e gu jo han bo i mwon ga tuk byol han gi op go mu ot to ne sul ke yo om nun gu… Read More
  • Agenda Acara Kunjungan Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)Agenda Acara Kunjungan Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q) 20 Desember 2011- 3 Januari 2012 Selasa, 20 Des 2011 20.00-23.00WIB Zikir dan Tausiyah d… Read More
  • Definition of GameAccording to Jill Hedfield (1984: 27) in his book “A collection of games and activities for intermediate and advance students of English”, a game is a… Read More