1. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan beli antara lain:
a. Kebudayaan (culture)
Kebudayaan adalah simbol dari fakta yang kompleks, diciptakan oleh manusia diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat.yang ada (Basu dan Handoko,1987:94)
Kebudayaan ini akan berubah setiap waktu sesuai kemajuan atau perkembangan jaman. Seperti halnya masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya, pada keadaan tertentu masyarakat akan mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap lebih praktis misalnya mie instan.
b. Kelas Sosial
Kelas sosial mengacu pada pengelompkan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonominya di dalam masyarakat. Pada pokoknya masyarakat dapat dikelompokan ke dalam tiga golongan yaitu: golongan atas, menengah, dan bawah.
Dasar pengelompokan yang digunakan antara lain penghasilan, pekerjaan, pendidikan, lokasi tempat tinggal, status kepemilikan rumah, gaya hidup, kendaraan yang dimiliki. Dalam penelitian ini acuan yang dipakai adalah tingkat penghasilan orang tua responden yang didukung oleh pekerjaan dan pendidikan orang tua.
1) Golongan atas, yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain pegawai swasta maupun pegawai negri, untuk daerah Istimewa Yogyakarta tingkat penghasilan perbulan lebih dari Rp. 5.000.000,00 sudah termasuk kelas ini.
2) Golongan menengah, yang termasuk golongan ini antara lain karyawan swasta maupun negri.Golongan ini terbagi tiga yakni
- Golongan menengah bawah, dengan tingkat pengahasilan perbulan antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00
- Golongan menengah menengah, dengan tingkat pengahasilan perbulan antara Rp. 3.001.000,00 – Rp. 4.000.000,0
Golongan menengah atas dengan tingkat pengahasilan perbulan antara Rp. 4.001.000,00 – Rp. 5.000.000,00
3) Golongan bawah, yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain buruh, pegawai kecil, petani, tukang becak. Dengan tingkat penghasilan perbulan kurang dari Rp. 1.000.000,00
c. Keluarga
Banyak produk dibeli oleh konsumen yang bertindak sebagai unit keluarga (rumah). Keputusan pembelian individu sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Apabila keluarga dipagi hari biasa mengkonsumsi mie instan sebagai sarapan yang dianggap praktis dari nasi, maka konsumsi mie instan akan menjadi kebiasaan dalam sebuah keluarga.
2. Faktor Intern.
Faktor intern yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan beli antara lain:
a. Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu proses bagaimana pembeli menyadari dan mengintreprestasikan keadaan lingkungan sekitar.
c. Pengalaman Belajar
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Pengalaman didapat dari masa lalu atau dapat dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat mempeoleh pengalaman. Penafsiran dan proses belajar konsumen merupakan kunci untuk mengetahui perilaku pembelinya.
d. Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian adalah sifat individu yan dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Meskipun kepribadian seseorang tidak selalu mencerminkan tindakan membeli, namun para ahli percaya bahwa kepribadian mempengaruhi keputusan beli seseorang.
Konsep diri adalah cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri dan pada saat itu juga ia mempunyai gambaran terhadap orang lain.
e. Sikap dan Kepercayaan.
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik maupun kurang baik secara konsisten. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian
Faktor ekstern yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan beli antara lain:
a. Kebudayaan (culture)
Kebudayaan adalah simbol dari fakta yang kompleks, diciptakan oleh manusia diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat.yang ada (Basu dan Handoko,1987:94)
Kebudayaan ini akan berubah setiap waktu sesuai kemajuan atau perkembangan jaman. Seperti halnya masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya, pada keadaan tertentu masyarakat akan mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap lebih praktis misalnya mie instan.
b. Kelas Sosial
Kelas sosial mengacu pada pengelompkan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonominya di dalam masyarakat. Pada pokoknya masyarakat dapat dikelompokan ke dalam tiga golongan yaitu: golongan atas, menengah, dan bawah.
Dasar pengelompokan yang digunakan antara lain penghasilan, pekerjaan, pendidikan, lokasi tempat tinggal, status kepemilikan rumah, gaya hidup, kendaraan yang dimiliki. Dalam penelitian ini acuan yang dipakai adalah tingkat penghasilan orang tua responden yang didukung oleh pekerjaan dan pendidikan orang tua.
1) Golongan atas, yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain pegawai swasta maupun pegawai negri, untuk daerah Istimewa Yogyakarta tingkat penghasilan perbulan lebih dari Rp. 5.000.000,00 sudah termasuk kelas ini.
2) Golongan menengah, yang termasuk golongan ini antara lain karyawan swasta maupun negri.Golongan ini terbagi tiga yakni
- Golongan menengah bawah, dengan tingkat pengahasilan perbulan antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00
- Golongan menengah menengah, dengan tingkat pengahasilan perbulan antara Rp. 3.001.000,00 – Rp. 4.000.000,0
Golongan menengah atas dengan tingkat pengahasilan perbulan antara Rp. 4.001.000,00 – Rp. 5.000.000,00
3) Golongan bawah, yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain buruh, pegawai kecil, petani, tukang becak. Dengan tingkat penghasilan perbulan kurang dari Rp. 1.000.000,00
c. Keluarga
Banyak produk dibeli oleh konsumen yang bertindak sebagai unit keluarga (rumah). Keputusan pembelian individu sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Apabila keluarga dipagi hari biasa mengkonsumsi mie instan sebagai sarapan yang dianggap praktis dari nasi, maka konsumsi mie instan akan menjadi kebiasaan dalam sebuah keluarga.
2. Faktor Intern.
Faktor intern yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan beli antara lain:
a. Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu proses bagaimana pembeli menyadari dan mengintreprestasikan keadaan lingkungan sekitar.
c. Pengalaman Belajar
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku. Pengalaman didapat dari masa lalu atau dapat dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat mempeoleh pengalaman. Penafsiran dan proses belajar konsumen merupakan kunci untuk mengetahui perilaku pembelinya.
d. Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian adalah sifat individu yan dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Meskipun kepribadian seseorang tidak selalu mencerminkan tindakan membeli, namun para ahli percaya bahwa kepribadian mempengaruhi keputusan beli seseorang.
Konsep diri adalah cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri dan pada saat itu juga ia mempunyai gambaran terhadap orang lain.
e. Sikap dan Kepercayaan.
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik maupun kurang baik secara konsisten. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian