S
Awal mula Hamburg bersifat tragis dan romantis.
Antara sungai
Elbe dan Alster, kastil Hammaburg dibangun pada 825 dan menjadi rumah Uskup Besar Ansgar, yang
menjadikannya pangkalan pengaruh Kristen terhadap para penduduk pra-Kristen di Eropa Utara.
Walau kota ini dibumihanguskan kaum Viking pada 845, namun dibangun lagi,
hanya buat dibakar sebanyak 8 kali selama 300 tahun.
Di abad ke-13
M, Liga Hanseatik, termasuk
kota-kota perdagangan Baltik seperti Lübeck, Breslau, dan Danzig, telah
memperkuat kesehatan ekonomi dari kota-kota Jerman Utara yang bersatu.
Perdagangan berkembang pesat, dan Hamburg menjadi pelabuhan utama dalam
perdagangan antara Rusia
dan Flandria
dengan posisinya sebagai penguasa dan penjaga sungai Elbe. Meski Liga Hanseatik
pecah di akhir Abad Pertengahan, namun Hamburg terus tumbuh,
melampaui Lübeck dan mendirikan bursa saham Hamburg pada 1558. Antara 1616-1625, Hamburg membangun
pertahanannya sendiri sambil mendukung lembaga-lembaga publik, seperti panti
asuhan yang dibangun pada 1604 dan rumah sakit yang dibangun pada 1605.
Pada 1625, kota ini dikuatkan dan bisa melanjutkan perdagangan
melewati masa susah dalam Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648) yang membuat kota
lain terpuruk. Hanya saat Kaisar Napoleon Bonaparte menyerang pada 1830 Hamburg kehilangan
keunggulannya. Hamburg takluk dan lebur dalam Kekaisaran Perancis, namun setelah Kaisar
Napoleon Bonaparte jatuh Hamburg bisa merebut lagi kejayaannya sebagai sebuah
kota yang bebas dan Hanseatik. Perdagangan pun meluas sampai Afrika, Amerika
dan Asia.
Sejak membangun lagi kerusakan yang dialami
pelabuhannya selama Perang Dunia II, Hamburg meebut posisinya lagi
sebagai pelabuhan utama Jerman dan salah satu pelabuhan terpenting di Eropa
Utara. 5 gereja utama sudah dibangun dan dibangun lagi setelah terjadi
kebakaran besar, banyak daerah pinggiran kota yang bermunculan sepanjang tepi Danau Aussenalster, dan
sekumpulan rumah bergaya Patrician yang indah dipakai banyak Konsulat Jendral
di sana.
Di tepi sungai Elbe yang menawan di Jerman,
terletak kota Dresden yang asri dan hijau, dipenuhi hutan, kebun, dan taman.
Kota ini sangat kaya akan sejarah seni dan budaya. Komponis opera terkenal,
Wilhelm Wagner, pernah membawakan sejumlah karya perdananya di sini pada
sekitar tahun 1800-an. Kesenian klasik tersebut hingga kini masih dibawakan
oleh penyelenggara opera swasta. Pencinta budaya akan menyukai museum Gemäldegalerie
Alte Meister dan Grünes Gewölbe, sedangkan penggemar arsitektur akan
tergila-gila pada berbagai gaya bangunan di kota ini
Banyak orang melakukan perjalanan ke Frankfurt
untuk berbisnis, karena kota ini merupakan pusat transportasi, industri, dan
keuangan. Tentu saja kami tahu wisatawan bisnis tidak suka bersenang-senang
saat bepergian (apa benar?), namun Anda pasti tidak ingin melewatkan kesempatan
menikmati waktu di Frankfurt. Kota yang berusia 2.000 tahun ini memiliki banyak
objek wisata, seperti gedung pencakar langit, Sungai Main, gedung opera yang
terkenal, kawasan teater yang ramai, kebun binatang, kawasan pejalan kaki yang
dikelilingi pertokoan, taman, sejumlah bar dan klub dansa, serta lebih dari 50
museum.