Pemeriksaan global (global measure) disebut juga pemeriksaan fungsional (functional assessment) atau pemeriksaan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL evaluation). Tes ini sering dilakukan oleh OT, tapi dilakukan juga oleh dokter, perawat atau fisioterapis atau oleh team rehabilitasi bersama-sama, (The typical people in a medical setting who assign FIMTM scores are physical therapists, occupational therapists, nurses, psychologists, and social workers) untuk menilai tingkat ketergantungan atau kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Ini menjadi penting karena tujuan akhir dari rehabililtasi (misalnya stroke) adalah pasien bisa melakukan AKS-nya, jadi merupakan komponen yang vital terutama dalam "discharge planning" dari unit rehabilitasi.
Pemeriksaan global yang lazim dipakai diantaranya adalah :
a. Indeks Barthel
Tipe pengukuran : Mengukur kemampuan aktivitas fungsional
Alat yang dibutuhkan: Tidak dibutuhkan peralatan khusus
Waktu tes: 20 menit
Prosedur tes
1. Pemeliharaan kesehatan diri 0 - 5
2. Mandi 0 - 5
3. Makan 0 - 10
4. Toilet (BAK & BAB) 0 - 10
5. Naik/turun tangga (trap) 0 - 10
6. Berpakaian 0 - 10
7. Kontrol BAB 0 - 10
8. Kontrol BAK 0 - 10
9. Ambulasi 0 - 15
Kursi roda 0 - 5 (bila pasien ambulasi dengan
kursi roda)
10. Transfer kursi/bed 0 - 15
Skor normal 100
Reliabilitas retes tinggi untuk pasien stroke (Shah S, 1989)
Validitas menunjukkan korelasi saat masuk dan keluar RS pada penderita stroke (Shah S,1989)
Keunggulan dan kelemahan :
- sangat lazim dipakai (meski versinya banyak)
- dipakai secara luas oleh berbagai disiplin ilmu
- nilai kadang tidak menggambarkan kemampuan riil (skor tinggi tapi mempunyai disabilitas atau handicap sedang)
b. Functional Independent Measure (FIM)
Tipe pengukuran: aktivitas fungsional
Sering dipakai sebagai patokan pengukuran di dunia rehabilitasi dan alat evaluasi efektivitas dan efisiensi program
Alat yang dibutuhkan : tidak diperlukan alat khusus (observasi)
Komponen tes: ada 6 sub tes terdiri dari 18 jenis tes, masing-masing berskala 1-7 (atau 1-4)
Prosedur tes
Pasien dinilai saat melakukan aktivitas di bawah ini:
1. Perawatan diri
- makan
- berdandan
- mandi
- berpakaian (tubuh atas)
- berpakaian (tubuh bawah)
- toileting
2. Kontrol sfingter
- kontrol BAK
- kontrol BAB
3. Mobilitas
- transfer (bed/kursi/kursi roda)
- transfer (toilet)
- transfer (bak/tub/shower)
4. Lokomosi
- jalan atau memakai kursi roda
- naik-turun trap
5. Komunikasi
- komprehensif
- ekspresi
6. Kognisi sosial
- interaksi sosial
- pemecahan masalah
- memori
Skor normal 126 (skala 1-7) atau 72 (skala 1-4)
Validitas dan reliabilitas dilaporkan cukup tinggi (Carr & Shepherd , 1998)
Keunggulan dan kelemahan hampir sama dengan pemeriksaan fungsional lainnya dan harus memiliki definisi operasional yang jelas untuk tiap-tiap komponen tes dan standar nilainya.
c. Indeks Katz
Tipe pengukuran: aktivitas fungsional
Alat yang dibutuhkan : tidak diperlukan alat khusus (observasi)
Komponen tes: ada 6 sub tes, masing-masing digolongkan sebagai mandiri tergantung
Dengan penggolongan nilai total, A - G.
Prosedur tes
Pasien dinilai saat melakukan aktivitas di bawah ini:
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Toileting
4. Transfer
5. Kontrol BAK dan BAB
6. Makan
Penilaian
A. Mandiri
B. Mandiri, kecuali 1 fungsi
C. Mandiri, kecuali mandi dan 1 fungsi lain
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan 1 fungsi lain
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, toileting dan 1 fungsi lain
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, toileting, transfer dan 1 fungsi lain
G. Tergantung
Skor normal A (mandiri)
Reliabilitas dan validitas dilaporkan bagus dan berkorelasi secara signifikan dengan tes fungsional lainnya.
Keunggulan dan kelemahan hampir sama dengan tes fungsional lainnya, hanya untuk indeks Katz dinyatakan kurang sensitif.