Neuromuskuler Pusat

PEMERIKSAAN KHUSUS Pada Fisioterapi Neuromuskuler Pusat K/P/G pada Otak 1. Stroke/CVA 2. Cerebral palsy 3. Head injury 4. Parkinson & kelainan ekstra piramidalis 5. Tumor intra cranial K/P/G pada Medulla spinalis 1. Trauma/cedera 2. Penyakit pada medulla spinalis (Multiple sclerosis, ALS) 3. Tumor & Gangguan vaskuler pada medulla spinalis Dengan manifestasi yaitu paraplegia, tetraplegha Pemeriksaan Khusus Tes spesifik sesuai dengan kondisi/kelainan yang mengacu pada diagnosis medis 1. Kelainan pada Otak (head injury, stroke dll) a. Pemeriksaan sensorik: rasa sikap & gerak (proprioceptive), sentuh (somatosensorik) b. Spastisitas (skala asworth) c. Gerak voluntair / gerak aktif (pola sinergis) d. Posture e. Koordinasi (finger to nose; heel to shin) f. Keseimbangan (CTSIB, TUG, Functional reach, Step test, Berg) g. Antropometri h. Tes fungsional dasar dan aktivitas i. Tes aktivitas fungsional (FIM, Barthel, Katz) j. Pemeriksaan kognitif dan fungsi luhur (MMSE) k. MMAS l. Gait analysis m. Home evaluation 2. Kelainan pada medulla spinalis a. Pemeriksaan sensorik b. Pemeriksaan fungsi otonom c. Pemeriksaan reflek d. Pemeriksaan tonus & spastisitas e. Pemeriksaan gerak voluntair f. Koordinasi dan keseimbangan g. LGS h. MMT i. Anthropometri j. Tes fungsional dasar dan aktivitas k. Tes aktivitas fungsional (FIM, Barthel, Katz) l. Gait analysis m. Home evaluation PEMERIKSAAN KHUSUS Pada Fisioterapi Neuromuskuler Tepi K/P/G SST 1. Lesi pada saraf kranialis (Bell’s palsy, trigeminal neuralgia) 2. Lesi pada plexus (Erb, Klumpke’s) 3. Cedera pada saraf tepi (radialis, medianus, peroneus, dll) 4. Kasus-kasus entrapment (ischialgia, cervical syndrome, carpal tunnel syndrome) 5. Kasus-kasus infeksi (Guillain bare syndrome) 6. Polineuropati (Rematism, diabetes) Pemeriksaan Khusus Tes spesifik sesuai dengan kondisi/kelainan yang mengacu pada diagnosis medis a. Pemeriksaan sensorik: rasa sikap, gerak, sentuh Positif  pemeriksaan nyeri Negatif  dermatom, somatosensorik b. Pemeriksaan otonom c. Pemeriksaan reflex d. MMT e. LGS f. Koordinasi dan keseimbangan (CTSIB, TUG, Functional reach, Step test) g. Antropometri h. Bell’s palsy: Ugo Fisch & MMT otot wajah i. Entrapment/radiculopathy CRS : tes kompresi, traksi, Naffziger Ischialgia: LGS fungsional, SLR (lasseque, Bragard, Neri, Patrick, Contra Patrick) CTS : Phalen, Tinel j. Pemeriksaan khusus dengan stimulasi listrik (SDC, NCT/excitability test, NC velocity test, EMG Biofeedback) k. Pemeriksaan pengukuran beban (metode Holten) l. Tes fungsional dasar dan aktivitas m.Tes aktivitas fungsional (FIM, Barthel, Katz) n. Gait analysis o. Home evaluation

Related Posts:

  • Adaptasi Tumbuhan Terhadap Pencemaran Logam BeratA.Adaptasi Tumbuhan Terhadap Pencemaran Logam Berat Tumbuhan yang hidup di daerah tercemar memiliki mekanisme pe-nyesuaian yang membuat polutan menja… Read More
  • BekicotBekicot merupakan golongan hewan lunak (mollusca) yang termasuk dalam kelas gastropoda. Badannya lunak dan dilindungi oleh cangkang yang keras. Jenis … Read More
  • Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan jumlah dan sifat, yang terlihat pada berbag… Read More
  • Tanaman KaretMenurut Tim Penulis Penebar Swadaya (1992), sistematika botani tanaman karet adalah sebagai berikut : Divisi : Spermathophyta Sub divisi : Angiosperma… Read More
  • Keanekaragaman Jenis BurungBurung salah satu kelas hewan yang memegang peranan penting dalam menjaga fungsi ekosistem alam. Burung dapat membantu regenerasi hutan secara alami … Read More