3. Perluasan Kosakata

Setiap orang perlu memperluas kosakatanya, perlu mengetahui sebanyak-banyaknya peerbendaharaan kata dalam setiap bahasanya. Menurut Keraf (2000: 65), perluasan kosakata ada 3 macam tingkatan usia, yaitu :

a. Masa kanak-kanak (Usia 0-6 thn)
Perluasan kosakata pada anak-anak lebih ditekankan pada kesanggupan untuk nomina untuk menyebutkan kata-kata secara lepas. Semakin dewasa keinginan untuk mengetahui nama barang-barang yang ada disekitarnya semakin benar. Ia ingin mengetahui kata-kata bagi kebutuhan pokoknya : makan, minum, nama-nam bagian tubuh, menyebutkan anggota keluarga. Ia ingin mengetahui bagaimana menyebutkan bagian-bagian rumah, dan semua yang ada di sekitarnya atau pernah dilihatnya.

b. Masa Remaja (usia 12-16 thn)
Pada waktu anak menginjak bangku sekolah, proses kemampuan membaca permulaanberjalan terus, ditambah dengan proses yang sengaja diadakan untuk menguasai bahasanya dan memperluas kosakatanya. Proses yang sengaja diadakan ini, disudut proses belajar, baik melalui pelajaran bahasa maupun melalui mata pelajaran lainnya. Dalam mata pelajaran non bahasa diberikan juga bermacam-macam pengertian dan istilah walaupun lambat tetapi pasti tetap melangkah maju. Proses ini berlangsung mulai dari sekolah dasar terus ke sekolah lanjutan. Sebaliknya, proses yang lama seperti yang berlangsung pada masa kanak- Bila tadinya hanya berkenalan dengan lingkungan keluarga terdekat, maka sekarang ia sudah melangkah lebih jauh mengenal orang-orang sekitarnya, orang-orang sedesa atau sekampung, orang-orang sekota, sehimpunan dan sebagainya. Semua proses ini akan disertai proses perluasan kosakata tentang berbagai hal yang baru dialaminya.

c. Masa Dewasa (usia 17 thn keatas)
Pada seseorang yang meningkat dewasa, proses perluasan kosakata berjalan lebih insentif karena sebagai seorang yang dianggap matang dalam masyarakat, ia harus mengetahui berbagai hal, macam-macam keahlian dan ketrampilan, dan harus pula berkomunikasi dengan anggota masyarakatnya mengenai semua hal. Di dunia modern, proses perluasan kosakata melalui belajar dilanjutkan dengan pendidikan di dunia perguruan tinggi, yang mengintensifikasikan pengetahuan seseorang dalam bidang tertentu, khususnya tentang masalah-masalah yang lebih abstrak. Pada sekolah lanjutan proses abstraksi juga sudah dimulai, namun belum seberapa. Di perguruan tinggi , dapat dikatakan seseorang betul-betul ditempa menjadi manusia yang matang untuk masyarakat. Pengetahuan teroritis di bangku sekolah kemudian dimatangkan lagi melalui pengalaman-pengalaman dengan bertukar pikiran dan berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya.