Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

A.    Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Dalam pengembangan perangkat pembelajaran dikenal empat macam model pengembangan perangkat, yaitu: Model Kemp Model Dick-Carey, Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) dan Model Four-D.  
1.      Model Pengembangan Perangkat Menurut Kemp
Menurut Kemp (dalam, Trianto, 2008: 85) Pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut.
Pengembangan perangkat model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan. Secara umum model pengembangan model Kemp ditunjukkan pada gambar  berikut:
Gambar 2.1 Diagram model pengembangan sistem   pembelajaran menurut Kemp
Kelebihan dari model Kemp antara lain: (a) Diagram pengembangannya berbentuk bulat telur yang tidak memiliki titik awal tertentu, sehingga dapat memulai perancangan secara bebas, (b) Bentuk bulat telur itu juga menunjukkan adanya saling ketergantungan di antara unsur-unsur yang terlibat, (c) Dalam setiap unsur ada kemungkinan untuk dilakukan revisi, sehingga memungkinkan terjadinya sejumlah perubahan dari segi isi maupun perlakuan terhadap semua unsur tersebut selama pelaksanaan program. Kelemahan dari model ini adalah model pengembangan ini ini kurang legkap dan kurang sistematis dan pada model Kemp tidak melibatkan penilaian ahli, sehingga ada kemungkinan perangkat pembelajaran yang dilaksanakan terdapat kesalahan.
2.      Model Pengembangan Pembelajaran Menurut Dick & Carey
Perancangan pengajaran menurut sistem pendekatan model Dick & Cerey, yang dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (dalam, Trianto, 2008:97). Model pengembangan ini ada kemiripan dengan model yang dikembangkan Kemp, tetapi ditambah dengan komponen melaksanakan analisis pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perencanaan tersebut. Urutan perencanaan dan pengembangan ditunjukkan pada gambar  berikut:
Gambar 2.2 Model Perancangan dan Pengembangan Pengajaran Menurut Dick & Carey (dalam Trianto, 2008:98)


Keunggulan model Dick dan Carey ini terletak pada analisis tugas yang tersusun secara terperinci dan tujuan pembelajaran khusus secara hirarkis. Disamping itu adanya uji coba yang berulang kali menyebabkan hasil yang diperoleh sistem dapat diandalkan. Kelemahan model ini adalah  uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif. Sedangkan pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas ada tidaknya penilaian pakar (validasi)
3.      Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) (Mudhofir dalam Sasongko,2004:57 dikutip dalam Andi Rusdi,2008)
Secara garis besar, model pengembangan PPSI mengikuti pola dan siklus pengembangan yang mencakup: (1) perumusan tujuan, (2) pengembangan alat evaluasi, (3) kegiatan belajar, (4) pengembangan program kegiatan, (5) pelaksanaan pengembangan. Sesuai bagan di atas, perumusan tujuan menjadi dasar bagi penentuan alat evaluasi pembelajaran dan rumusan kegiatan belajar. Rumusan kegiatan belajar lebih lanjut menjadi dasar pengembangan program kegiatan, yang selanjutnya adalah pelaksanaan pengembangan. Hasil pelaksanaan tentunya dievaluasi, dan selanjutnya hasil evaluasi digunakan untuk merevisi pengembangan program kegiatan, rumusan kegiatan belajar, dan alat  evaluasi.
Model pengembangan PPSI dilakukan untuk rancangan pembelajaran sebagaimana bagan berikut:
Gambar 2.3 Model Pengembangan PPSI (Mudhofir dalam Sasongko,2004:57)

Kelebihan dari model ini adalah model ini lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan sistem pembelajaran sedangkan kelemahan pada model ini adalah didalam pengembangannya tidak melibatkan penilaian ahli sehingga ada kemungkinan perangkat pembelajaran yang dilaksanakan terdapat kesalahan.
4.      Model Pengembangan 4-D
Model ini terdiri atas 4 tahap yang terdiri dari tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan dan tahap penyebaran (Ibrahim, 2001).
1.      Tahap Pendefinisian (define)
Tujuan tahap ini menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat p     embelajaran. Ada 5 langkah dalam tahap ini
a.       Analisis Ujung Depan
Memunculkan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan media pembelajaran
b.      Analisis Siswa
Sangat penting dilakukan pada awal perencanaan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penggunaan media dengan tingkatan siswa.
c.       Analisis Tugas
Kumpulan prosedur untuk menentukan isi satuan pembelajaran.
d.      Analisis Konsep
Dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan, menyusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang relevan.
e.       Perumusan Tujuan
Untuk mengkonversikan hasil analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusus.
2.      Tahap Perancangan (design)
Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype perangkat pembelajaran. Dalam tahap ini ada 3 langkah :
a.       Penyusunan tes
b.      Pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi pelajaran
c.       Pemilihan format
3.      Tahap Pengembangan (develop)
Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan para pakar. Tahap ini meliputi :
a.       Validasi oleh para pakar diikuti dengan revisi
b.      Simulasi, yaitu kegiatan mengoperasikan rencana pelajaran
c.       Uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya 
4.      Tahap Pendesiminasian (disseminate)
Tahap ini merupakan tahapan penggunaan perangkat yang telah dikembangkan oleh skala yang lebih luas. Tujuan tahap ini juga untuk menguji efektifitas penggunaan perangkat di dalam kegiatan belajar mengajar.  Model pengembangan menurut Thiagarajan dapat disajikan pada gambar berikut:







Define
Analisis Siswa
Analisis Tugas
Analisis Konsep
Perumusan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan Tes
Desain Awal
Perangkat Pembelajaran
Telaah I
Revisi I
Telaah II
Refleksi
Uji coba Terbatas
Revisi II
Draff III
Telaah III
Revisi III & Editing
Master
Laporan
Draf I
Draf II
Analisis Data
Penulisan Laporan






Design








Develop






Gambar 2.4 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D menurut Thiagarajan,Semmel dan Semmel dalam Ibrahim (2001)




Desseminate





Dari keempat model yang telah duiraikan di atas, penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D karena keunggulan dari model ini adalah uraiannya tampak lebih lengkap dan sistematis serta dalam pengembangannya melibatkan penilaian ahli, sehingga sebelum dilakukan uji coba di lapangan, media yang digunakan  telah dilakukan revisi berdasarkan penilaian, saran dan masukan para ahli.