A.
Media
Permainan Berbasis Komputer
Menurut
AECT atau Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, media adalah segala
bentuk dan saluran yang dapat digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau
informasi. Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (dalam Sadiman,
2003:6)
Menurut
Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2007:3) media bila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap.
Media
tidak hanya berfungsi sebagai alat peraga atau alat bantu mengajar yang berupa
alat bantu visual atau alat bantu dengar pandang melainkan dalam hubungannya
dengan teori komunikasi, serta pendekatan sistem dalam proses belajar mengajar
di mana media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran
(instruksional) maka media atau media pendidikan lebih sesuai disebut media
pembelajaran (instruksional media) (Poedjiastuti,1999:2-3)
Salah
satu media pembelajaran yang dapat
digunakan adalah media komputer. Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang
dikenal sering dinamakan pembelajaran dengan bantuan komputer atau dikenal
dengan nama Computer Assisted Instruction
(CAI), dikembangkan dalam beberapa format antara lain drills and practice, tutorial, simulasi dan permainan dan discovery. (Arsyad,2007:54)
Permainan
(games) adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama
lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu pula (Sadiman, 2003:77). Komponen yang harus dimiliki setiap permainan
adalah adanya pemain, adanya lingkungan dimana para pemain berinteraksi, adanya
aturan main dan adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Program
komputer permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Permainan instruksional yang
berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan ketrampilan penggunaan
papan ketik pada komputer, siswa dapat lebih terampil mengetik, karena dalam
permainan siswa dituntut untuk menginput data dengan mengetik jawaban dan perintah
yang benar (Arsyad, 2007:162).
Interaksi
berbentuk permainan (games) akan
bersifat instruksional apabila pengetahuan dan ketrampilan yang terdapat
didalamnya bersifat akademik dan mengandung unsur pelatihan (training). Program berbentuk permainan
disebut instruksional apabila di dalamnya terdapat tujuan pembelajaran
(instruksional objective) yang harus dicapai. Program ini diarahkan agar siswa
dapat belajar sambil bermain dan dibuat sedemikian rupa sehingga mengandung
unsur-unsur tantangan, rasa ingin tahu, menyenangkan, dan tidak mengabaikan
unsur mendidik