https://www.facebook.com/abu.nawas.129/posts/502337756549976
Saya tak mengatakan Wahabi itu sebuah mazhab, lebih tepatnya sekte sempalan diabad 18,20.
karena jika wahabi itu di sebut mazhab berarti Muhammad ibn Abdul Wahab
adalah seorang Imam Mazhab, sedangkan Syarat imam mazhab atau mujaddid
mestilah seorang ulama besar, memiliki sanad yang mutassil (bersambung)
kepada segenap muhadditsin, Imam Mazhab, bahkan hingga Rasulullah SAW.
Sedangkan Ilmu yang mereka dapat adalah dengan berguru bukan hanya mendapatkan dari menukil-nukil sisa kitab yang masih ada.
Selain itu seorang mujaddid harus sangat mendalami syariah dari semua
madzhab, mesti pula pakar hadits, yg setidaknya mencapai derajat
Alhafidh, yaitu hafal lebih dari 100.000 hadits dengan sanad dan hukum
matannya,
dan mujaddid mesti mendalami belasan tafsir hingga ia
mengerti asbabunnuzul Alqur'an dan hadits hadits pendukung ayat ayat
alqur'an, iapun mesti memahami sirah dari ratusan sumbernya mengenai
sejarah Nabi saw, dan banyak lagi kelengkapan yg mesti ada pada seorang
mujaddid. Sedangkan Muhammad bin Abdul Wahab belum mencukupi itu.
Muhammad bin abdulwahab diusir dan dibenci oleh gurunya, dan ia tak memanut gurunya, maka putuslah sanadnya.
Dan yang lebih jelasnya Muhammad bin Abdul Wahab mendapat bantahan yang sangat banyak dari ulama2 disetiap zaman.
Hampir disetiap abad muncul lagi kitab2 yang ditulis ulama sebagai bantahan terhadap pemahaman Muhammad bin Abdul Wahab.
Didalam syariah jika seorang ulama mendapat bantahan yang sangat banyak
dari ulama lainnya maka runtuhlah hujjahnya, tak pantas diakui apalagi
dijadikan rujukan dan pegangan, karena Ijma Ulama adalah rujukan terkuat
syariah yang ke 3 setelah Al Qur'an dan Hadits.
Ibnu
Taimiyyah, Muhammad bin Abdul Wahab, Muktazilah, Jabariyyah, Syi'ah,
mereka ini senasib, sama2 mendapat bantahan dari sekian ribu ulama dari
zaman kezaman.
Inilah yg disebut sekte sempalan, sekte nyempal2 dalam islam.
Rasulullah SAW Bersabda :
Allah ta'ala tidak akan membiarkan ummatku berada dalam kesesatan
selamanya. Ikutilah Kelompok terbanyak. Tangan (rahmah dan perlindungan)
Allah itu bersama JAMA'AH. Barangsiapa menyendiri/menyempal, maka ia
akan menyendiri/menyempal pula (kelak) di dalam neraka.
(Riwayat Imam Hakim dari dua jalur, ada di Juz 1 Hal 202 No. 398 untuk
jalur ke Ibnu Abbas ra, dan ada di juz 1 hal. 199 nomor 391 untuk jalur
ke Ibnu Umar ra, Jami’ul Ahadits, dll)
Hadits ini sudah cukup jelas bagi mereka yang patuh bukan?
Jika anda kurang jelas silakan simak terjemahan hadits yang sedikit panjang yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi berikut :
| Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma'il telah
menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Aban bin Yazid telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari
Zaid bin Sallam bahwa Abu Sallam telah menceritakan kepadanya bahwa Al
Harits Al Asy'ari telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah memerintahkan
lima kalimat kepada (Nabi) Yahya bin Zakariya (Alaihissalam) agar
diamalkan dan memerintahkan Bani Israil supaya mengamalkannya, dan
sesungguhnya ia hampir saja memperlambatnya.
Isa berkata;
"Sesungguhnya Allah memerintahkan lima kalimat padamu agar kamu amalkan
dan agar Bani Israil kamu perintahkan untuk mengamalkannya, perintahlah
mereka atau aku yang memerintah mereka." Yahya menjawab; "Aku khawatir
bila kamu mendahuluiku menyampaikannya, aku akan dibenamkan atau
disiksa."
Isa kemudian mengumpulkan manusia di Baitul Maqdis, masjid penuh sesak hingga ke teras,
Isa berkata; "Sesungguhnya Allah memerintahkanku lima kalimat agar aku amalkan dan aku perintahkan kalian untuk mengamalkannya,
pertama; sembahlah Allah dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu pun,
sesungguhnya perumpamaan orang yang menyekutukan Allah sama seperti
seseorang membeli budak dengan uang emas atau perak lalu ia berkata; Ini
rumahku dan ini pekerjaanku, bekerjalah dan tunaikan untukku.
Tapi budak itu malah bekerja dan menunaikan untuk orang lain, siapa di antara kalian yang mau budaknya seperti itu?
Sesungguhnya Allah memerintahkan shalat pada kalian, bila kalian
shalat, maka janganlah menoleh, karena Allah menghadapkankan wajah-Nya
ke wajah hambaNya saat shalat, selama ia tidak menoleh.
Aku
memerintahkan kalian puasa, dan perumpamaannya seperti seseorang berada
di tengah-tengah sekelompok orang, ia membawa kantong berisi minyak
kesturi, kalian semua kagum atau semerbak baunya mengagumkan,
seseungguhnya bau (mulut) orang yang berpuasa lebih harum bagi Allah
melebihi minyak kesturi, aku juga memerintahkan kalian bersedekah,
perumpamaannya seperti seseorang yang ditawan musuh, mereka membelenggu
tangannya ke leher, mereka lalu memajukannya untuk ditebas lehernya,
kemudian ia berkata; "Aku menebusnya dari kalian dengan yang sedikit dan yang banyak, "
lalu tawanan tersebut menebus dirinya dari mereka. Aku memerintahkan
kalian untuk mengingat Allah, sesungguhnya perumpamaannya seperti
seseorang yang dikejar musuh dengan cepat, hingga ketika tiba di benteng
yang kokoh, ia menjaga dirinya dari mereka, demikian halnya hamba, ia
tidak menjaga diri dari setan kecuali dengan mengingat Allah."
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan aku memerintahkan lima
hal pada kalian yang diperintahkan Allah padaku, yaitu; mendengar, taat,
jihad, hijrah dan jama'ah, SEBAB BARANGSIAPA MENINGGALKAN JAMA'AH
BARANG SEJENGKAL, MAKA IA TELAH MELEPAS TALI ISLAM DARI LEHERNYA,
KECUALI JIKA IA KEMBALI. DAN BARANGSIAPA MENYERUKAN SERUAN JAHILIYAH,
MAKA IA TERMASUK BANGKAI NERAKA JAHANAM."
Seseorang bertanya;
"Wahai Rasulullah, meski ia shalat dan puasa?" Beliau menjawab: "Meski
ia shalat dan puasa, oleh karena itu, serukanlah seruan Allah yang
menyebut kalian sebagai kaum muslimin, mu`minin dan hamba-hamba Allah."
Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih gharib. Abu Isa berkata;
Muhammad bin Isam'il Al Harits Al Asy'ari pernah bertemu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan ia memiliki hadits lain selain hadits
ini. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah
menceritakan kepada kami Abu Dawud Ath Thayalisi telah menceritakan
kepada kami Aban bin Yazid dari Yahya bin Abu Katsir dari Zaid bin
Sallam dari Abu Sallam dari Al Harits Al Asy'ari dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seperti di atas dengan maksud yang sama." Abu Isa
berkata; Hadits ini hasan shahih gharib, dan Abu Sallam Al Habasyi
namanya adalah Mamthur. Ali bin Al Mubarak telah meriwayatkan hadits ini
dari Yahya bin Abu Katsir.
Semoga memberi fa'idah dan berkah, amin....