kata wahabi : Ngapain bermadzhab?

kata wahabi : Ngapain bermadzhab? Imam Mazhab nggak ada yang maksum, yang maksum cuma Rasulullah saja, yang paling benar adalah yang langsung berpedoman kepada hadits shahih, Imam Syafii saja berkata "apabila hadits shahih itulah mazhabku", "apabila pendapatku bertentangan dengan hadits shahih lemparkanlah pendapatku ke dinding"

begitulah kurang lebihnya kalimat yg sering wahabi ulangi dimana2, di pengajian, di debat, di brosur di buku, di website, dimana2, dan 2 kalimat Imam Syafii itulah yg selalu wahabi pakai untuk menarik muslim syafiiyyah Indonesia agar keluar dari mazhabnya dan mengikuti sekte mereka,

hati2, wahabi ini paling pintar membolak balikkan ucapan ulama untuk mempengaruhi orang agar mengikuti mereka,


1) Langsung berpedoman kepada hadits shahih

Tanya dulu kepada mereka, hadits shahih versi siapa? tentunya hadits shahih versi mereka adalah hadits shahih versi 'stempel' albani bukan versi bukhari, muslim, abu daud, ahmad, ibnu majah, tirmidzi, nasa'i, ibnu hajar, darruquthni, ibnu hibban, nawawi, baihaqi, darimi, dll..ingat, nama2 ini kapasitasnya jauh diatas albani, jika suatu hadits telah dishahihkan oleh Ibnu Hibban atau Ibnu Hajar, atau Darruqurni lalu di anggap dhoif oleh Albani nah kita patut prihatin

2) Imam Syafii berkata "apabila hadits shahih itulah mazhabku", "apabila pendapatku bertentangan dengan hadits shahih lemparkanlah pendapatku ke dinding", jadi Imam Syafii pun nggak 'berfatwa' agar muslimin bermazhab

Tunggu dulu, berapa keluasan ilmu wahabi untuk memahami ucapan Imam Syafii ? dari mana mereka bisa mengambil kesimpulan bahwa ucapan imam syafii tsb adalah seperti apa yang mereka maksudkan??, Imam Syafii punya murid-murid dan murid-murid beliau sebagian besar bermadzhab Syafii, jika maksud Imam Syafii adalah seperti yg wahabi maksudkan lalu kenapa sebagian besar murid Imam Syafii bermazhab? siapa yang lebih paham maksud ucapan Imam Syafii, murid2 langsung dari Imam Syafii atau wahabi2 ini yang hidup ribuan tahun setelah jaman Imam Syafii?? kita patut prihatin lagi.

sebagai acuan untuk memahami ucapan Imam Syafii, pada suatu kesempatan Imam Syafii pernah berbicara

"jika seandainya mencintai ahlul bait dianggap syiah maka saksikanlah wahai jin dan manusia aku adalah SYIAH"

lalu apakah wahabi akan mengatakan bahwa Imam Syafii seorang syiah hanya karena sang Imam sudah berkata seperti itu?

alangkah dungunya jika mereka berpendapat demikian

wahabi suka salah dalam menangkap maksud ucapan ulama

adapun maksud perkataan Imam Syafii "apabila hadits shahih itulah mazhabku", adalah suatu bentuk PENEGASAN dari Imam Syafii kepada muslimin di zaman itu pada umunya dan murid2 beliau khususnya agar tidak ragu-ragu dengan madzhabnya

dan yang kedua
"apabila pendapatku bertentangan dengan hadits shahih lemparkanlah pendapatku ke dinding"
adalah bentuk PENEGASAN Imam Syafii bahwa mazhabnya adalah kuat dan berlandasarkan kepada hadits shahih
analogi sederhananya "seandainya makalah susunan saya ini nggak diterima oleh dosen silakan anda masukkan saja makalah saya itu ke tong sampah..!!"

simple bukan??,

jika masih ragu2 silakan baca lagi 2 atau 3 kali hehehehe "seandainya makalah susunan saya ini nggak diterima oleh dosen silakan anda masukkan saja makalah saya itu ke tong sampah..!!"

kalimat ini kira2 mengandung makna kita meminta agar makalah kita di buang ke tong sampah atau kita berkeyakinan bahwa makalah kita akan diterima??

hehehehe

dan kalimat ini

"apabila pendapatku bertentangan dengan hadits shahih lemparkanlah pendapatku ke dinding"

sudah bisa kan menarik maksud dari Imam Syafii?

oke lanjut....dan kalimat ini
"jika seandainya mencintai ahlul bait dianggap syiah maka saksikanlah wahai jin dan manusia aku adalah SYIAH"

kalimat ini adalah bentuk penegasan dari Imam Syafii bahwa untuk mencintai ahlul bait adalah milik semua muslim, tidak harus syiah, kenapa kalimat beliau kok seperti itu? karena pada zaman itu orang nggak berani secara terang-terangan menunjukkan kecintaan mereka kepada ahlul bait karena masih ada pemasalahan antara keturunan Sayyidina Ali dg keturunan Mu'awiyyah, setiap orang yang terlihat mencintai ahlul bait pada waktu itu biasanya akan langsung di cap SYIAH, untuk menjernihkan suasana ini Imam Syafii tampil ke depan dan berikrar di depan murid2 beliau dan muslimin

"jika seandainya mencintai ahlul bait dianggap syiah maka saksikanlah wahai jin dan manusia aku adalah SYIAH"

tetapi beliau bukan syiah, jika seandainya beliau syiah beliau kalimatnya cukup hanya "aku adalah syiah" nggak perlu ada embel2 "jika seandainya mencintai ahlul bait"
hehehehhe...

bukan wahabi namanya kalau tidak selalu salah dalam memahami ucapan Ulama, mereka menafsirkan seenaknya sendiri, sanad nggak punya jadi gimana mau paham ucapan ulama?

yang seperti ini aja mereka selalu salah menafsirkan apalagi jika menafsirkan ucapan2 sastra ulama sufi seperti Junayd Al Baghdadi, Jalaluddin Arrumi, Ibnu Arabi, Syaikh Hasan Syadzili, dll, jadi nggak heran jika nama2 yg ini mereka anggap 'musyrik' hasbunallah....!!!