Proses produksi merupakan segala aktivitas yang dapat membuat kegunaan (utility) saat ini menjadi kegunaan masa datang . Selain itu juga diketahui bahwa proses produksi merupakan aktifitas yang tidak hanya membentuk barang secara material (material goods) . Dengan demikian suatu proses produksi dapat diketahui sebagai aktifitas yang dapat menghasilkan kegunaan (utility atau output), dan dalam menghasilkan aktifitas produksi berguna dibutuhkan input-input produksi yang tidak hanya digunakan/dinilai berdasarkan input fisik (material) saja, begitu juga dengan output yang dihasilkan dapat berupa barang maupun jasa.
Dalam perbankan, kondisi output dan input yang dilibatkan dapat saja berbeda dengan yang pada umumnya digunakan sebagai output atau pun input dalam industri manufaktur. Perbankan yang pada umumnya menghasilkan beragam produk (multi produk) cenderung akan menghadapi permasalahan dalam menentukan spesifikasi yang sesuai. Hal ini tentu saja menjadi pertimbangan dalam menentukan pendekatan penggunaan input yang sesuai untuk menggambarkan hubungan yang terjadi dengan output pada industri perbankan. Setidaknya terdapat lima (5) pendekatan dalam memahami kondisi tersebut :
a) Pendekatan produksi, dimana deposito dihitung sebagai output, dan pendekatan ini mengukur dalam kuantitas fisik ; seperti jumlah rekening, proses transaksi, dll.
b) Pendekatan intermediasi (intermediation approach), melihat bahwa bank sebagai institusi yang mengumpulkan dan menyalurkan dana. Deposito dimasukkan sebagai input.
c) Pendekatan aset, dimana kewajiban dipertimbangkan sebagai input dan aset merupakan output.
d) Pendekatan nilai tambah (value added approach), deposito dipertimbangkan sebagai output.
e) User cost approach, dengan mengasumsikan bahwa kontribusi bersih dari pendapatan bank menjelaskan input dan output, sehingga deposito digolongkan sebagai output.
Pemahaman terhadap proses produksi akan lebih mudah dipahami pada suatu perusahaan atau industri yang berupaya mengolah input menjadi output. Perusahaan merupakan unit teknis yang mengolah komoditas, dan pengusaha (pemilik dan manajer) yang menentukan berapa besar komoditas yang akan diproduksi. Oleh karenanya secara matematis fungsi produksi merupakan hubungan antara kombinasi input yang digunakan dalam menghasilkan output. Tujuan utama sekaligus permasalahan yang dikelola pengusaha (entrepreneur) adalah memaksimalkan profit pada kondisi tekonologi yang telah ditentukan (given).
Dalam perbankan, kondisi output dan input yang dilibatkan dapat saja berbeda dengan yang pada umumnya digunakan sebagai output atau pun input dalam industri manufaktur. Perbankan yang pada umumnya menghasilkan beragam produk (multi produk) cenderung akan menghadapi permasalahan dalam menentukan spesifikasi yang sesuai. Hal ini tentu saja menjadi pertimbangan dalam menentukan pendekatan penggunaan input yang sesuai untuk menggambarkan hubungan yang terjadi dengan output pada industri perbankan. Setidaknya terdapat lima (5) pendekatan dalam memahami kondisi tersebut :
a) Pendekatan produksi, dimana deposito dihitung sebagai output, dan pendekatan ini mengukur dalam kuantitas fisik ; seperti jumlah rekening, proses transaksi, dll.
b) Pendekatan intermediasi (intermediation approach), melihat bahwa bank sebagai institusi yang mengumpulkan dan menyalurkan dana. Deposito dimasukkan sebagai input.
c) Pendekatan aset, dimana kewajiban dipertimbangkan sebagai input dan aset merupakan output.
d) Pendekatan nilai tambah (value added approach), deposito dipertimbangkan sebagai output.
e) User cost approach, dengan mengasumsikan bahwa kontribusi bersih dari pendapatan bank menjelaskan input dan output, sehingga deposito digolongkan sebagai output.
Pemahaman terhadap proses produksi akan lebih mudah dipahami pada suatu perusahaan atau industri yang berupaya mengolah input menjadi output. Perusahaan merupakan unit teknis yang mengolah komoditas, dan pengusaha (pemilik dan manajer) yang menentukan berapa besar komoditas yang akan diproduksi. Oleh karenanya secara matematis fungsi produksi merupakan hubungan antara kombinasi input yang digunakan dalam menghasilkan output. Tujuan utama sekaligus permasalahan yang dikelola pengusaha (entrepreneur) adalah memaksimalkan profit pada kondisi tekonologi yang telah ditentukan (given).