bahasa Arab

Istilah “bahasa” dalam bahasa Indonesia sama “lughatul” (لغة ) dalam bahasa Arab, dalam bahasa Inggris disebut “language” dalam bahasa Jerman “Sprach”, dalam bahasa Jerman“space”, dalam bahasa Prancis “Langul”, dalam bahasa Belanda “teal”, dalam bahasa Jepang “Kakogo”, dan dalam bahasa Sansakerta disebut “Bhasa” (Asadullah, 1995:4).
Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan arti bahasa yaitu antara lain:
a. Sistem buyi berartukulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenag-wenang dan konfersional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
b. Perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa (suku/ bangsa/bangsa, negara dan daerah).
c. Percakapan (perkataan) yang baik sopan santun, tingkah laku yang baik budinya (Poerwadarminta, 1998:66).

Jika kita teliti dalam buku bahasa Arab beberapa definisi yang diperoleh, misalnya bahasa adalah suara yang digunakan oleh setiap bangsa untuk menggunakan (mengekpresikan) maksud tujuan mereka.
Dengan demikian, maka bahasalah yang mengenal individu-individu dalam masyarakat manusia, bahasalah yang menyatakan cita-cita dan tujuan mereka dalam hidup, kemudian bahasa itu merupakan faktor efektif dalam perkembangan dan kemajuan suatu masyarakat karena bahasa itu dadalah cermin yang bersih yang mana menentukan gambar sebenarnya mengenai kehidupan manusia. Dengan kata lain bahwa bahasa atau melalui bahasa kita dapat mengetahui tingkat alam, pikiran suatu umat atau bahasa, dnegn bangsa kita dapat mengetahui tingkat kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa.


2. Bahasa Arab
a. Pengertian Bahasa Arab
Al-Ghalayaini memberi definisi bahasa Arab sebagai berikut:
اللغة العربية هي الكلمات التي يعبر بها العرب عن اعرا ضهم.
Artinya : Bahasa Arab adalah ungkapan yang telah dipergunakan oleh bangsa Arab untuk menyatakan maksud dan tujuan mereka (Mustafa Al-Ghalani, 1978:7).
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa Arab yang dipergunakan oleh orang Arab yang terpelajar, pembicaraan resmi, dalam diskusi tulisan-tulisan buku dan bahasa hubungan internasional.
Berkaitan dengan pengertian di atas, Depag Binbaga Islam (1994:1), menyatakan bahwa:
Pengajaran bahasa Arab adalah suatu proses belajar mengajar (pengajaran) yang berfungsi membimbing anak didik untuk menuju kepada aaspek kehidupan yang lebih yang dihadapi seseorang sehingga dalam pengungkapan, perasaan dan keinginan yang tertentu dengan bahasa Arab Fusha baik secara aktif maupun pasif.
Dari definisi pengajaran Bahasa Arab di atas, dapat disimpulkan bahwa pengajaran bahasa Arab adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong membimbing mengembangkan dan membina kemampuan berbahasa Arab, baik aktif maupun pasif serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab dalam hal ini dalam bahasa Arab Fusha.
Kemampuan bahasa arab aktif yaitu kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, seperti membuat karangan. Sedangkan kemampuan bahasa arab pasif adalah kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan kemampuan memahami bacaan. Kemampuan berbahasa arab secara positif terhadap Bahasa Arab tersebut sangat penting, karena dapat membantu memahami sumber ajaran agama Islam yaitu Al-Qur’an dan al-Hadits, kitab-kitab Bahasa Arab yang berkenaan dengan ajaran agama Islam.

b. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab
Secara etomologi istilah metodologi berasal dari bahasa yunani, yakni dari kata metodos yang berarti cara atau jalan, dan logos artinya ilmu. Sedangkan secara sistematik, metodologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Metodologi searti dengan kata metodik (methodentic) yaitu suatu penyelidikan yang sistematis dan formulasi metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan kata lain metodologi adalah: ilmu tentang metode-metode yang mengkaji/membahas mengenai bermacam-macam metode mengajar, tentang keunggulannnya, kelemahannya, lebih tepat/serasi untuk penyajian pelajaran apa, bagaimana penerapannya dan sebagainya (Yusuf dan Anwar, 1992:1-2)

Adapun ruang lingkup metodologi itu meliputi hal-hal sebagai berikut:
1). Telaah mengenai keterampilan-keterampilan berbahasa (membaca, menulis, menyimak) dan prosesdur mengajarkan.
2). Telaah mengenai persiapan mengenai rencana-rencana pengajaran, bahan-bahan, dan buku-buku teks, bagi keterampilan berhasa.
3). Evaluasi dan konparasi berbagai metode pengajaran bahasa untuk menyampaikan materi pengajaran hendaklah memiliki cara penyampaian (Tarigan , 1995: 150).