APLIKABILITAS METODE-METODE PENELITIAN

APLIKABILITAS METODE-METODE PENELITIAN Metode-metode penelitian terutama berguna untuk (a) mempelajari perilaku-perilaku yang mempunyai frekwensi relatif tinggi, (b) menaksir perilaku-perilaku global seperti agresi, penarikan sosial, keramahan, dan perhatian, dan (c) mengevaluasi suatu kemajuan anak dari waktu ke waktu. Pengamatan sistematis di suatu pengaturan yang bersifat natural mungkin bukan merupakan suatu metode yang dipilih karena beberapa perilaku, terutama sekali mereka yang terjadi dengan jarang, diam-diam saja sebagai jawaban atas beberapa stimuli yang spesifik. Sebagai contoh, mungkin saja mustahil untuk mengamati seorang anak yang mencuri atau merancang kebakaran, untuk perilaku-perilaku ini boleh terjadi hanya tiga atau empat kali satu tahun dan hanya ketika tidak seorang pun yang menyaksikan. Dengan cara yang sama, tanggapan-tanggapan untuk menekan ledakan-ledakan dari kemarahan, dan reaksi-reaksi kepada tragedi mungkin sulit untuk mengamati karena mereka bersifat kejadian jarang. Dan selagi pengamatan yang bersifat natural mengizinkan perekaman perilaku yang umum, hal itu tidak menangkap perilaku pribadi, seperti pemikiran atau perilaku-perilaku seksual. Untuk perilaku-perilaku seperti itu, teknik-teknik pemantauan diri sendiri, prosedur-prosedur peristiwa yang direncanakan (menyiapkan suatu situasi yang diusahakan untuk menimbulkan perilaku target), atau teknik-teknik pemain peranan bisa lebih baik. Prosedur Peristiwa yang telah Direncanakan Suatu prosedur peristiwa yang direncanakan (atau mengawasi pengamatan), yang memerlukan pengamatan anak-anak terhadap situasi secara khusus mengusahakan atau menentukan, adalah metode pilihan ketika anda ingin menimbulkan perilaku-perilaku spesifik. Itu memberi anda lebih banyak kendali atas perilaku-perilaku dari minat. Di suatu pengaturan yang alami, anda harus menantikan perilaku itu untuk terjadi di dalam prosedur peristiwa yang direncanakan. Anda dapat menciptakan kondisi-kondisi bahwa mungkin menimbulkan perilaku dari minat. Anda dapat melakukan hal ini dengan memperkenalkan mainan-mainan atau mebel khusus atau oleh secara sistematis bermacam-macam bagaimana orang-orang di dalam pengaturan bereaksi terhadap anak. Sebagai contoh, jika anda ingin belajar barang kepunyaan dari musik atau suara gaduh di perilaku anak itu, anda dapat memperkenalkan jenis musik yang berbeda atau suara gaduh atau intensitas-intensitas yang berbeda musik atau suara gaduh yang sama pada waktu yang spesifik ke dalam kamar bermain. Prosedur-prosedur peristiwa direncanakan adalah juga bermanfaat ketika anda ingin mengamati anak-anak betapa yang berbeda bereaksi terhadap kondisi-kondisi stimulus yang sama. Perlihatkan 4-1 menguraikan suatu prosedur peristiwa yang direncanakan. Dasar asumsi suatu prosedur peristiwa yang direncanakan adalah bahwa suatu situasi yang diusahakan dapat menerbitkan perilaku-perilaku penting lebih dengan cepat dan secara efisien dibanding suatu situasi yang alami, simpan;amankan waktu yang berharga. Bagaimanapun, satu kerugian dari yang diusahakan menentukan adalah bahwa mereka tidak membiarkan yang tak terduga, mungkin informatif, kejadian untuk terjadi. Kerugian lain adalah bahwa peserta-peserta itu mungkin tidak bertindak secara spontan karena mereka mengenali bahwa situasi diusahakan. Di dalam pengaturan-pengaturan hidup yang riil, meskipun demikian, mungkin saja sulit untuk mencicip perilaku-perilaku dari minat, dan kondisi-kondisi lain boleh membuat perekaman perilaku-perilaku target sulit. Prosedur atau prosedur-prosedur yang mana saja anda memutuskan untuk gunakan (merencanakan prosedur-prosedur peristiwa dan pengaturan-pengaturan alami(wajar dapat digunakan bersama-sama karena mereka komplemen satu sama lain), kenali bahwa masing-masing prosedur mempunyai keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian dan yang kedua-duanya dapat menyokong informasi penting kepada penilaian. Penilaian Ekologis Penilaian oleh metode-metode penelitian adalah terutama sekali berharga di dalam penilaian ekologis, yang pusat di atribut-atribut yang secara fisik dan atribut-atribut yang psikologis dari pengaturan di mana perilaku terjadi. Atribut-atribut secara fisik termasuk pengaturan-pengaturan ruang, pengaturan-pengaturan tempat duduk, pencahayaan, dan suara gaduh; atribut-atribut psikologis termasuk berhubungan dengan keluarga, panutan, dan hubungan-hubungan guru. Evaluasi menentukan adalah terutama sekali penting karena menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu seperti "Kelas yang mana terbaik untuk Jim, yang mempunyai suatu kekacauan perilaku?" "Bagaimana mungkin rumah tersebut dimodifikasi untuk memperbaiki perilaku Helen?" atau "Seperti apa macam rumah anak-anak angkat akan menjadi terbaik untuk Jamie?" Berikut ini adalah contoh-contoh pertanyaan-pertanyaan tentang suatu masalah perilaku anak dari satu perspektif ekologis: • "Mengerjakan anak terlibat dalam perilaku masalah dengan guru nya tetapi bukan dengan yang lain?" • "Di sekolah tetapi tidak di rumah?" • "Ketika bekerja dengan bebas tetapi bukan ketika bekerja di suatu kelompok yang kecil?' • "Dengan orangtua nya tetapi bukan dengan yang lain?" • "Selama pagi-pagi sekali tetapi bukan sore jam?" • "Dengan ajudan bangsal nya tetapi bukan dengan yang lain?' Jawaban atas ini dan pertanyaan-pertanyaan yang serupa akan bantuan anda mengevaluasi pengaturan bahwa bisa dihubungkan dengan perilaku masalah (Alessi, 1988). Jika anak menunjukkan perilaku-perilaku masalah dalam beberapa menentukan tetapi bukan yang lain, mencari penjelasan-penjelasan yang mungkin. Sebagai contoh, jika perilaku-perilaku masalah terjadi di dalam hanya beberapa pengaturan sekolah, para guru ada di sana yang berbeda dengan harapan-harapan yang berbeda atau mengajar metode-metode atau lakukan perilaku-perilaku masalah terjadi pada situasi tertentu hari ini? Satu penilaian ekologis boleh juga berfokus kepada (suatu) bagaimana perubahan-perubahan dalam satu perilaku mempengaruhi perilaku-perilaku lain atau (b) bagaimana perubahan-perubahan dalam satu bagian dari hasil lingkungan berubah di dalam bagian lain dari lingkungan, itu, pada gilirannya, mempengaruhi anak. Anda dapat menggunakan suatu tiga kerangka komponen, yang digambarkan di Tabel 4-1, untuk mengorganisir data penilaian ekologis sepanjang bentuk yang berikut; penampilan pengaturan dan isi-isi, operasi pengaturan, dan peluang pengaturan ( Hiltonsmith &Keller, 1983). Observasi Rumah Ketika anda mengunjungi suatu rumah, anda mungkin punya peluang itu untuk mengamati alat penekan para anggota keluarga yang saling berinteraksi, lingkungan, dan karakteristik-karakteristik yang secara fisik dari rumah tersebut. Jangan mengunjungi suatu rumah tanpa ijin lebih dulu, dan menjadwalkan dengan, orang tua. Di dalam umum, anda akan ingin menghormati berbagai keinginan orang tua itu jika mereka tidak menghendaki anda untuk mengunjungi rumah tersebut. Bagaimanapun, ada petunjuk perkecualian-perkecualian pada ini. Sebagai contoh, jika dari penganiayaan anak yang dituduh, Para pekerja jasa Anak Bersifat Melindungi boleh masuk rumah tersebut tanpa ijin suatu orangtua atau pemerhati untuk menyelidiki pernyataan tanpa bukti (menjadi terbiasa dengan hukum statusnegara). Dalam yang sedemikian situasi-situasi, seorang petugas pelaksanaan hukum boleh juga hadir. Personil pelaksanaan hukum dapat masuk rumah tersebut tanpa ijin keluarga itu di bawah keadaan yang tertentu, seperti ketika mereka sudah memperoleh surat perintah atau ketika mereka mempunyai pengetahuan keperluan bahwa seorang anak bisa dalam bahaya. kasus para pekerja di dalam para agen sosial dapat membuat kunjungan-kunjungan yang tanpa pemberitahuan untuk mengevaluasi rumah anak-anak angkat. Ijin berkenaan dengan orangtua untuk masuk suatu rumah tidak diperlukan ketika satu agen mempunyai suatu order pengadilan untuk masuk rumah tersebut. Secara umum, dengan suatu anak dari setiap usia, anda akan ingin mengamati apakah (a) orangtua dapat relax dan adalah nyaman dengan anak nya, (b) sedang menerima dan tersayang dengan anak nya, (c) sensitip kepada kebutuhan-kebutuhan anak itu, ingin, dan keinginan-keinginan, (d) kelihatannya mampu mengambil perspektif anak itu selagi membiarkan kebebasan anak untuk menjelajah lingkungan di dalam batas-batas dari usia dan kemampuan nya, dan (f) bantu anak memperoleh ketrampilan-ketrampilan baru. Dengan cara yang sama, anda akan ingin mengamati bagaimana anak bereaksi terhadap orangtua. Keuntungan-keuntungan tentang pengamatan suatu keluarga di rumah meliputi yang berikut (Goldenberg, 1983): 1. Memperoleh suatu gambar dari bagaimana keluarga berfungsi secara alami?tentu saja 2. Memperoleh suatu yang baik gagasan untuk bagaimana masing-masing anggota keluarga berfungsi di dalam peran nya yang sehari-hari 3. Mengurangi kesempatan bahwa seorang anggota keluarga akan tidak ada, yang lebih mungkin dalam satu wawancara kantor 4. Mempromosikan pengenalan antar para anggota keluarga yang seluruh keluarga berbagi tanggung jawab untuk membuat perubahan-perubahan atau perbaikan 5. Mengurangi ketertarikan antar para anggota keluarga oleh karena lingkungan yang terbiasa dan seperti itu memudahkan komunikasi lebih terbuka di antara para anggota keluarga 6. Mengurangi dampak dari yang umum 'dokter' pasien' klise Pengamatan-pengamatan keluarga bersifat bermanfaat di dalam memperoleh informasi tentang pola-pola interaksi di antara para anggota keluarga, iklim yang secara emosional dari rumah tersebut, keluarga, konflik-konflik, dan pola-pola resolusi setelah suatu konflik. Tabel 4-1 Suatu Kerangka untuk Pengorganisasian Data di home dan School Settings Komponen Elemen A. Menentukan penampilan dan isi-isi (yang tampak, secara fisik, dan aspek terukur dari pengaturan) 1. tata letak Fitur ruang secara fisik, ukuran dari ruang; kamar, jenis dan pengaturan dari mebel, dan berhubungan fitur 2. Tingkatan suara gaduh fitur berkenaan dengan lingkungan, pencahayaan, dan temperatur 3. Menentukan contents-presence atau ketidakhadiran pesawat televisi, buku, game-game yang interaktip, komputer-komputer, dan materi sebangun B. Menentukan operasi (bagaimana pengaturan bekerja, termasuk interaksi-interaksi yang hubungan antar pribadi antar orang-orang di dalam pengaturan dan di dalam pengaturan-pengaturan yang lain dan aspek secara fisik dari pengaturan) 1. Pola organisatoris yang mempimpin dan mengikuti dan apakah bala penguat hadir di pengaturan 2. Komunikasi patterns-who memulai percakapan dan untuk yang percakapan itu mengarahkan 3. Patterns-how ekologis pengaturan itu digunakan oleh setiap di tempat itu C. Menentukan peluang (bagaimana pengaturan menghidupi kebutuhan dari setiap di dalam pengaturan) 1. Nurturance dan makanan atau minuman bergizi bagaimana kebutuhan dasar dari setiap dijumpai (misal : kebutuhan untuk makanan, pakaian, dan tempat perlindungan) 2. Rangsangan Cognitive/linguistic derajat tingkat itu kepada mana individu menerima rangsangan untuk pengembangan kognitif 3. Social/emotional rangsangan derajat tingkat itu kepada mana individu menerima rangsangan untuk pertumbuhan social/emotional dan pengembangan Sumber: Diambil dari Hiltonsmith and Keller (1983). Exhibit 4-1 Pengamatan Reaksi Anal-Anak Pra-Sekolah terhadap Situasi-situasi yang telah dirancang secara Khusus Zahn-Waxler, McKnew, Cummings, Mejatulis kecil, dan Radke Yarrow (1984) merancang suatu pengaturan untuk mengamati pra-sekolah, reaksi-reaksi anak-anak kepada peristiwa-peristiwa secara khusus menciptakan~ciptakan. Anak yang ditunjuk, suatu teman sepermainan usia sama yang terbiasa, orang tua dari anak-anak keduanya, dan pengurus saling berhubungan di dalam pengaturan di bawah berbagai kondisi-kondisi yang diharapkan untuk mempengaruhi konflik, kesusahan, frustrasi, dan kesenangan, agresi, azas mengutamakan orang lain, dan emosi lain bisa diungkapkan. Ruang di mana pengamatan-pengamatan itu diselenggarakan, terutama/lebih disukai suatu bidang dapur kecil ruang; kamar yang hidup, perlu berisi suatu himpunan yang standar dari mainan-mainan (sebagai contoh, kuda-kudaan, peluru/bola, mainan tarikan, telepon mainan). Kondisi-kondisi yang berikut harus dibentuk/mapan (beradaptasi dari Zahn-Waxler et al, 1984, p237): 1. Suatu lingkungan roman pada awalnya, anak-anak bermain di dalam ruang; kamar roman, dengan menyaksikan para ibu. (5 menit) 2. Suatu iklim latar belakang kasih sayang dan membagi. Dua orang dewasa wanita masuk dapur yang ditengahnya. Mereka menyambut para ibu dan anak-anak dan lalu bekerja sama satu sama lain di suatu hangat dan pertunjukan ramah selagi menjadi kopi untuk para ibu dan sari buah untuk anak-anak dan meluruskan dapur. (5 menit) 3. Suatu konteks yang netral. Tidak ada intervensi-intervensi bersifat percobaan. (5 menit) 4. Suatu iklim latar belakang dari permusuhan, kemarahan, dan penolakan. Kedua hasil wanita-wanita dan mempunyai suatu argumentasi yang lisan selagi mencuci semua peralatan makan. Masing-masing menuduh yang lain dari tidak melakukan bagian(saham dari nya bekerja di sekitar bangunan. (5 menit) 5. Suatu konteks detik/second netral. (5 menit) 6. Suatu pendamaian. Orang dewasa kembali, menyambut satu sama lain dengan kasih sayang, dan permohonan agar dibebaskan dari perilaku mereka. (2 menit) 7. Suatu pemisahan teman merasakan. Ibu teman yang ditunjuk anak diminta untuk cuti ruang; kamar. (1 menit) 8. Pemisahan dari ibu. ibu kepunyaan Yang ditunjuk anak dipanggil dari ruang; kamar juga. (1 menit) 9. Reuni dengan ibu. Keduanya para ibu kembali ke ruang; kamar. (4 menit) Para ibu harus diminta untuk tidak memulai aktivitas atau untuk menyela interaksi-interaksi antara anak-anak kecuali jika sesuatu yang membuat mereka yang gelisah atau muncul untuk bersifat berbahaya. Kondisi-kondisi tersebut dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan pengaturan-pengaturan ruang; kamar yang spesifik. Perekaman penelitian peristiwa diusulkan mengkode adalah sebagai berikut (Zahn-Waxler et al., 1984): 1. Agresi: tindakan-tindakan bahwa mempunyai potensi untuk menyebabkan kejahatan psikologis atau secara fisik a. Agresi secara fisik yang hubungan antar pribadi, pemukulan, tendangan, mendorong, atau melemparkan berbagai hal b. Perjuangan object mencoba untuk merebut atau mengambil harta benda yang lain c. agresi tidak langsung bertindak melawan terhadap lingkungan yang secara fisik (misal : banting pintu di dinding, melemparkan suatu benda ke lantai, menendang mainan) d. Agresi yang kuat bertindak yang bersifat kejam atau berpotensi berbahaya 2. Intervensi tegas atau azas mengutamakan orang lain: aksi-aksi kebaikan dan mempedulikan diarahkan terhadap yang lain a. Anak membantu, bekerja sama, menyediakan kenyamanan, atau bersimpati dengan orang yang lain (misal : menepuk atau memeluk orang menangis, mencium suatu luka, berkata "Itu adalah OK" atau "hati-hati", sediakan suatu botol) b. Anak berbagi yang manapun object atau diri sendiri (misal : mengundang yang lain untuk gabung dalam aktivitas permainan tertentu) Suatu skala yang diusulkan untuk menilai berbagai wujud-wujud ekspresif secara emosional sebagai berikut: SKALA RATING 1 tidak ada emosi 2 emosi yang dinyatakan secara sedikit 3 emosi yang dinyatakan secara cukup 4 emosi yang dinyatakan secara sedang 5 emosi yang dinyatakan secara sering Emotion Rating a. Emosi yang positif (ketawa, tersenyum, kebahagiaan, kegembiraan menyatakan secara fasial, dengan suara bulat, atau jasmani) 1 2 3 4 5 b. Kemarahan (teriakan marah, jeritan, guratan ekspresi marah, ancaman-ancaman atau keluhan-keluhan berapi-api/bersemangat) 1 2 3 4 5 c. Kesusahan (tangisan, sifat mudah tersinggung, melolong, guratan ekspresi terkait) 1 2 3 4 5 d. Emotionalitas (score-score yang dikombinasikan untuk emosi yang positif, kemarahan, dan kesusahan) 1 2 3 4 5 Observasi anda akan membantu anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti dibawah ini (Besharov, 1990; Garbarino et. Al., 1987; Kropenske & Howard, 1994; Polansky, Borgman, & De Saix, 1972) : 1. Apakah rumah terletak di lingkungan tetangga yang nyaman? 2. Bagaimana kondisi rumah dan perlengkapan rumah? Contohnya, apakah rumah tampak aman dan terjamin kesehatannya (menyangkut hubungan dengan sistem elektrik, gas, persediaan air, dan fasilitas kebersihan atau kesehatan)? Juga, bagaimana kondisi tempat tidur, kursi, dan gorden? 3. Apakah makanan cukup memenuhi kebutuhan, baik dalam kualitas maupun kandungan nutrisinya? 4. Peralatan permainan apa yang tersedia? 5. Bagaimana pengaturan tempat tidur? 6. Bagaiaman kualitas ruang tidur? 7. Jika terdapat bayi baru lahir, persediaan apa yang dilakukan oleh orang tua untuk bayinya? 8. Bagaimana pakaian dan pengurusan anak-anak? 9. Peralatan pendidikan, peralatan rekreasi dan aksesoris apa yang tersedia? 10. Apakah tersedia telepon di rumah? 11. Apakah keluarga memiliki mobil? Jika iya, bagaimana kondisi mobilnya? 12. Apakah keluarga menggunakan alat transportasi umum? 13. Apakah video sexual atau video kekerasan atau metarial lainnya dapat diakses oleh anak-anak? 14. Bagaimana cara anak berinteraksi dengan orang tua? 15. Bagaimana cara orang tua berinteraksi dengan anak? 16. Bagaimana cara anak bergaul dengan yang lainnya? 17. Bagaimana cara anak berinteraksi dengan yang lainnya? 18. Siapa saja yang tinggal didalam rumah, dan apa hubungan mereka dengan anak? 19. Bagaimana kedudukan orang-orang yang tinggal didalam rumah? 20. Apakah terdapat bukti-bukti kejahatan didalamnya? 21. Jenis disiplin apa, jika ada, apakah ini diterapkan oleh orang tua? Kondisi-Kondisi Yang Mempengaruhi Pengamatan Rumah. Kemampuan anda untuk melakukan pengamatan rumah kemungkin dipengaruhi oleh kondisi rumah yang anda jumpai. Anda mungkin beruntung dan menemukan orang tua yang kooperatif dan berterimakasih atas bantuan anda. Jika demikian kasusnya, anda dapat menggunakan waktu dengan keluarga dan melengkapi evaluasi anda. Di sisi lain, anda mungkin menemukan orang tua yang bersikap memusuhi yang marah dengan kehadiran anda, atau anda mungkin menemui rumah yang dekil dan anak-anak yang brutal. Dalam kasus seperti ini, anda harus berlatih dan mempertimbangkan baik-baik lakukan pemeriksaan sepintas lalu sebelum anda meninggalkannya dengan cepat dan memberitahu hal-hal yang sesuai jika anda mencurigai bahwa anak-anak akan diabaikan atau disalah gunakan.. Jika anda mencurigai bahwa hal ini membahayakan bagi anda untuk mengunjungi rumah tersebut karena kondisi didalam rumah atau tetangganya, jangan ke rumah tersebut tanpa ditemani oleh pegawai kepolisian. Ketika mengevaluasi rumah anak, ingat bahwa proverty akan mempengaruhi kepemilikan material keluarga. Contohnya: ternyata tidak terdapat telepon ataupun mobil, atau rumah kekurangan mainan tidak berarti bahwa keluarga tidak berfungsi dari pada keluarga yang bisa memenuhi benda-benda tersebut. Property tidak boleh menyimpang dari observasi anda tentang bagaimana funsi keluarga. Ketika anak dan orang tua mengetahui bahwa mereka diobservasi, tingkah laku mereka mungkin berubah, seperti dalam perilaku dikenal sebagai efek reaktif. Contohnya, mereka mungkin merasa menarik perhatian atau tertarik, berkeringat, gugup atau bicara lebih cepat dari biasanya, atau mereka terlihat relax atau beciara lebih pelan dan lebih jelas dari biasanya atau bersumpah. Hal demikian adalah kondisi yang aman bagi anda untuk mengobservasi anak dan orang tuanya, efek reaktif muncul. Meskipun demikian, kecuali jika anak dan orang tuanya mengatakan pada anda bahwa tingkah laku mereka tidak lazim, anda akan mendapatkan kesulitan mengevaluasi bagaimana tingkahlaku representative diamati. Kunjungan Rumah memiliki beberapa keuntungan (Drotar & Crawford, 1987). Pertama, mereka tidak mungkin diterima oleh keluarga. Kedua, seperti catatan di atas, apa yang anda observasi tidak mungkin menjadi contoh representative tingkah laku keluarga (lihat diskusi reaktivitas didalam bab 5). Akhirnya, kunjungan lebih mahal daripada kunjungan kantor. Anda harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya dari kunjungan rumah ketika memutuskan akan melakukan kunjungan rumah atau kunjungan kantor. Illustrasi Kasus. Kasus dibawah ini mengilustrasikan keuntungan dari kunjungan rumah (Diambil dari Drotor Dan Crawford, 1987.p. 344). Ibu Johnny terganggu dengan permasalahan tidurnya selama dua tahun. Dia menjadi cepat marah dan dia frustrasi dengan kesulitan ini, merupakan perilaku yang tidak wajar, tetapi selama interview dia tidak memberikan keterangan secara detail tentang hubungannya dengan anaknya. Dia sangat aktif dan jauh lebih berkompeten dari pada ibunya. Kunjungan rumah mengklarifikasi kealamiahan dari hubungan dia dengan ibunya. Seperti ditekankan oleh ibu Johnny dimana dia telah merusak perhiasan sebaliknya “meninggalkan ruang tamu dalam kondisi rusak” hal ini menjadi jelas bahwa dia mengharapkan untuk menekan keingintahuan secara komplet di usianya. Selama kunjungan rumah, dia salah menafsirkan keaktivan Johnny. Mencurigai tingkah laku sebagai suatu kesengajaan dan akan dimarahi ketika dia tidak segera menjalankan perintahnya. Dia sebagai orang tua tunggal yang bekerja dan merawat anaknya. Johnny meskipun demikian menginginkan perhatian yang penuh dari ibunya. Observasi ini menstimulasi dialog yang produktif antara ahli psikologi dan ibu Johny yang telah membantunya untuk mulai menaksir lagi tingkah laku Johnny. Dia juga telah mampu menata kembali lingkungan rumah untuk menjauhi beberapa hal yang berlawanan dengan Johnny. Tes dan Interview Ketika anda mendaftar dan mengurus interview, anda juga dapat mengobservasi tingkah laku anak. Beberapa prisip dikusi didalam bab ini mengerahkan pada aktifitas ini juga. Rancangan Penilaian Penelitian Kunci untu memperoleh deskripsi yang berarti dari tingkah laku datang dengan kombinasi yang benar dari suatu penelitian yang merekam metoda dan suatu sistem persandian. Terdapat beberapa kegunaan metode rekaman, berkisar dari rentetan deskripsi tingkah laku untuk mendiskripsikan hanya satu atau dua kejadian. sistem persandian menetapkan kategori yang digunakan dalam rekaman pengamatan. Kategori-kategori seperti tingkah laku agresif atau tingkah laku pasif Berkisar antara itu menguraikan urutan tingkah laku kepada itu itu menguraikan hanya satu atau dua peristiwa tingkah laku on-task atau off-task, mengacu pada isi tingkah laku dari suatu observasi. Hal ini baik untuk mengkombinasikan metode rekam dan sistem kode untuk memetakan target prilaku. Sistem kode tidak hanya target pokok tingkah laku tetapi juga merupakan beberapa dimensi tindakan yang penting dari target tingkah laku (contoh: frekwensi, durasi, intensitas dan hal yang menyangkut perilaku. Sistem terbaik untuk situasi khusus tergantung pada tujuan penilaian anda. Anda mungkin menginginkan untuk : (a) menggunakan sistem kode yang didesain oleh yang lainnya. (b) Mengkombinasikan kategori sistem yang ada. (c) Memodifikasi sistem atau (d) Mendesain sistem anda sendiri. Didalam memilih dan medesain sistem kode, tanyalah diri anda sendiri pertanyaan apa yang ingin anda jawab dan bagaimana sistem kode yang akan membantu anda menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sistem yang ada berbeda didalam tingkatan tingkah laku dianggap dan tingkat kesimpulan dibutuhkan oleh beberapa kategori observasi. Jika anda menemukan sistem yang secara umum berguna untuk tujuan anda, berarti penggunaan itu menyeluruh, terutama jika sistem tersebut memiliki definisi target yang bagus, petunjuk persandian sistematis, kemampuan yang baik, dan validitas yang baik. Mendesain sendiri sistem observasi amda dapat menghemat waktu. Pada beberapa kesempatan, meskipun, anda mungkin harus mensuplemen sistem yang ada dengan kategori tambahan yang memiliki keterkaitan khusus pada penyerahan pertanyaan. Pada kejadian seperti ini, anda butuh mengambarkan beberapa kategori kode yang anda tambahkan secara berhati-hati. Meskipun anda akan terbiasa tertarik dalam permasalahan hubungan tingkah laku, mempertimbangkan tingkah laku lainnya yang mungkin relevan untuk permasalahan tersebut atau untuk situasi, atau setting pada masalah yang terjadi. Beberapa tingkah laku menjadi sering, dan masalah lain menjadi jarang. Beberapa dalam durasi yang lama, dan yang lainnya dalam durasi yang pendek. Beberapa keras, dan beberapa yang lain lembut. Beberapa terjadi dengan cepat setelah pertanyaan, yang lainnya tertunda. Dan beberapa tingkah laku consisten selama suatu peristiwa, sedangkan yang lainnya variable. Didalam mendesain atau memilih metode rekam anda, pertimbangkan atribut beberapa target tingkah laku karena mereka akan menentukan metode apa yang bisa dipastikan bahwa anda akan mengobservasi target tingkah laku. Metode observasi rekam terutama berguna untuk klinis dan tugas psikolog pendidikan adalah rekam narrative, rekam interval, rekam peristiwa, dan penilaian rekam seksi dibawah ini menyediakan informasi dalam setiap metode rekam ini, termasuk deskripsi, penggunaan utama, pertimbangan design, data quantitative yang diperoleh, keuntungan, kerugian, contoh dan latihan untuk mengembangkan ketrampilan anda dalam menggunakan metode. Rekaman Narrative Rekanan Narratif akan membantu anda merumuskan deskripsi komprehensif dalam tingkah laku alamiah anak (atau kelompok). Anda seperti halnya orang tua, saudara, atau bahkan anak dapat merekan deskripsi tingkah laku. Rekaman Narrative disebut sebagai rekam anekdot ketika mereka memasukkan beberapa hal yang nampak penting kapada pengobervasi, batasan waktu atau kode spesifik atau beberapa kategori tidak diperlukan. Ketika pengobservasi berusaha untuk merekam tingkah laku ketika terjadi, kita kembali ke rekaman narratif sebagai menjalankan rekaman. Rekan narartive menggambarkan peristiwa tanpa menggunakan prosedur rekaman. Global, Semi Global Dan Batasan Deskripsi Tingkah Laku Observasi dalam rekaman narratif dalam menjadi global, semi global dan batasan (Barker & Wright, 1954). Deskripsi global (juga ditunjuk sebagai graham atau uraian yang luas) fokus pada aksi reflek tingkah laku anak-anak secara keseluruhan. Mereka mungkin menyertakan perbedaan tingkah laku yang spesifik atau membutuhkan pertimbangan kesimpulan. Deskripsi Semi Global berisikan rincian penambahan umum dari tingkah laku minat. Batasan Deskripsi (juga ditunjuk sebagai molekular atau deskripsi yang bagus) mencerminkan rincian spesifik tingkah laku anak atau setting. Contohnya, dalam setiap pasangan berikut, deskripsi (a) global (b) batasan: (a)Tergesa pergi ke sekolah, (b) tersandung ketika mendekati tangga sekolah, (a) makan, (b) mengunyak dengan ribut, (a) Bermain di sekolah, (b) lompat tali Dibawah ini beberapa contoh Global, Semi Global dan batasan Deskripsi (Barker & Wright, 1954): • Deskripsi Global: “George memetik biji untuk ibunya” (Deskripsi ini mengidentifikasi episode yang lengkap). Hal ini menunjukkan pada kita bahwa apa yang dilakukan George diamati, tetapi secara relatif kecil tentang bagaimana George melakukan aktivitas tersebut). • Deskripsi Semi-Fglobal: “George mengambil sebuah keranjang dari meja dapur dan berjalan keluar, dimana dia menaiki sepedanya dan pergi untuk memetik biji untuk ibunya.”. (Deskripsi tersebut memberikan informasi yang lebih daripada deskripsi yang pertama, tetapi informasi ini masih terbatas dalam memberikan informasi bagaimana aksi yang ditampilkan George). • Deskripsi terbatas: “George denganbibirnya yang gemetar, alis/ kening nya merajut, dan sudut mulut nya menampik, mengambil keranjang dari meja dapur dan dengan jari-jarinya sebelah kiri dengan elastis menyangkut keranjang, bahunya membungkuk, lengkungan dagunya melawan dada dan kakinya menyeret, berjalan keluar dimana di meletakkan sepedanya dan, dengan kepalanya masih bengkok dia pergi untuk memetik biji untuk ibunya.” (Deskripsi ini memberi kita informasi tentang bagaimana aksi George yang dilakukan. Bibir yang gemetar, alis yang merajut dan kaki yang gemetar memberi kesan bahwa George pergi memetik biji dengan segan dan tidak bahagia. Informasi ini berguna karena ini mengatakan tentang “bagaimana” aksi George dan memberikan informasi penting tentang disposisinya). Rangkaian Pertimbangan Inferensial Bentuk observasi naratif rangkaian dari pertimbangan interferensial yang rendah ke pertimbangan interferensial tinggi. Jika anda merekam secara langsung perilaku yang tampak (contoh: perbuatan, aktifitas motorik, verbalisasi), anda membuat pertimbangan interferensial rendah, ketika anda merekam interpretasi berdasarkan tingkah laku yang tampak secara langsung, anda membuat pertimbangan inferensial tinggi. Contoh dari kedua tipe ungkapan menurut (Alessi, 1980). Didalam setiap uraian (a) apakah ungkapan deskriptif tingkah laku (inferensial rendah), sedangkan uraian (b) apakah ungkapan inferensial tingkah laku (inferensial tinggi). (a) Dia membanting buku diatas meja, (b) dia frustasi (a) Dia memukul Hellen tiga kali dengan tongkat (b) dia marah 1. Dia mencapai 100% ketelitian pada tes matematikanya, (b) dia berbakat di matematika (a) Dia sering berkata hal-hal yang positif tentang dirinya (b) dia memiliki konsep diri yang bagus. Uraian Deskriptif Tingkah Laku menghubungkan tingkah laku seperti yang terjadi pada mereka tanpa keteranan. Uraian inferiensial tingkah laku diluar deskripsi tingkah laku, mereka mencoba mengintegrasikan atau berteori. Di awal langkah-langkah rekaman narratif, berkonsentrasilah pada membuat statemen tingkah laku yang deskriptif, menjaga minimum statemen inferensial. Menginterpretasi observasi rekaman data hanya setelah anda memiliki kesempatan untiuk belajar data dengan hati-hati kemudian mengintegrasiobservasi ini dengan informasi yang diperoleh dari sumber lain. Penggunaan Utama Rekaman Narratif Anda dapat membuat observasi dalam beberapa seting dan periode waktu, untuk menciptakan kesungguhan suatu gambaran yang menyangku perilaku anak., kelompok atau guru. Dalam penilaian klinis, rekaman naratif terutama berharga sebagai tanda untuk lebih spesifik dan observasi yang kuantitif. Suatu tanggungjawab menjalankan perilaku anak mungkin menyediakan antaran tentang tingkah laku dan peristiwa lingkungan yang pantas dianalisa lebih lanjut dan menyarankan hyphotheses tentang faktor yang mengendalikan perilaku target. Dibawah ini adalah contoh beberapa situasi, dan setting yang mana mungkin anda menggunakan rekaman narratif. Mengobservasi ketrampilan sosial anak dan ketrampilan komunikasi anak. Rekaman narratif dapat membantu anda untuk belajar tentang ketrampilan sosial anak dan komunikasi anak (Cohen, Stern & Balaban, 1997, Gresham, 1983 Mattes & Omark, 1984). Mengobservasi interaksi anak dengan yang lainnya secara berhati-hati. Contohnya: • Apa yang merupakan guratan ekspresi anak, tindakan dan isyarat, seperti halnya tindakan dan bahasa tubuh yang lain yang berkomunikasi dengan anak? • Bagaimana komunikasi anak dengan yang lainnya (contoh. jarang memulai interaksi lisan, sering memulai interaksi lisan, menggunakan isyarat sebagai ganti suara)? menerima komunikasi, nampak bingung dengan komunikasi, yang menarik dari anak)? • Apakah anak menggunakan verbalisasi positif, seperti “please, thank you dan excuse me” • Bagaimana anak menunjukkan ketertarikannya kepada anak lain didalam setting (contoh: bermain dengan anak yang lain, menatap anak yang lain? • Bagaimana cara anak-anak berhubungan dengan anak-anak yang lain (contoh: dengan percaya diri, hanya sementara, dengan agresif)? • Bagaimana kualitas tingkah laku anak dengan anak-anak yang lain (berbagi, ramah, pemarah, tidak sabar, agresif, menarik)? • Bagaimana respon anak ketika anak lain memulai berinteraksi? • Bagaimana kualitas interaksi anak dengan orang dewasa didalam aturan? Catatlah bagaimana frequensi anak berhubungan dengan orang dewasa dan dalam situasi yang bagaimana dan mengamati anak dengan nyata, kehangatan, berhati-hati, terbuka, merengek, berkelahi, melekat, atau bermusuhan. • Bagaimana cara anak mencari perhatian orang dewasa? (contoh: dengan sopan, atau berbicara dengan berlebihan, dengan rahasia, bergelayut, menyentuh atau berpegangan dengan erat)? • Apakah anak mematuhi pertanyaan guru dan orangtuanya untuk berbagi? • Bagaiman reaksi anak untuk membatasi diri berkumpul dengan orang dewasa ( misalkan: membatasi,santai tapi tidak berubah sikap kebiasaan) • Bagaimana reaksi anak menerima kritikan dari orang dewasa dan dari anak yang lain ( misalkan: menerima kritikan, menangis, mencebil)? • Apa hubungan yang alami yang anak lakukan dengan orang dewasa (misalkan: bergantung, menghormati, tidak menghormati) Pengamatan Keluarga. Rekaman cerita dapat membantu mengevaluasi pola interaksi keluarga. Isi pengamatan dan cara komunikasi seperti bagaimana berdiskusi dan bagaimana berdiskusi, aturan menerima oleh anggota keluarga seperti kepemimpinan dan mengikuti aturan, pola interaksi seperti siapa komunikasi dengan siapa, ada gabungan dan setiap anggota keluarga saling bergantung,menjaga atau memecah dengan anggota yang lain. Pengamatan juga memperlihatkan beberapa akibat/ pengaruh dari anggota keluarga seperti di bawah ini (Hops, Biglan, Sherman, Arthur, Friedman & Osteen, 1987): • Akibat senang (Kebahagian,tersenyum,kegembiraan,kelucuan) • Akibat kepedulian ( kehangatan, kasih sayang, saling mendukung, membuat yang lain senang) • Akibat netral (pandai menguasai diri, • Akibat cemas (Ketakutan,kegelisahan,gugup) • Akibat merengek ( suara rengekan, khawatir) • Akibat ketegangan otot(kesediahan,depresi,kelelahan,cemberut,menangis) • Akibat penolakan (kemarahan, sindiran kepada atau ejekan terhadap yang lain, sikap yang dingin) • Akibat yang menyakitkan (setiap Ketika mengamati keluarga, kamu butuh mendengarkan dengan sangat hati-hati apa yang anggota keluarga katakan. Juga mengamati ekspresi wajah, sikap, tindakan dan bahasa tubuh. Pengamatan Kelompok. Rekaman cerita sangat membantu ketika mengamati kelompok. Di bawah ini beberapa pertanyaan yang dapat di gunakan ketika melakukan pengamatan kelompak anak – anak di dalam kelas atau di luar kelas: 1. Seperti apa suasana kelompok? 2. Apakah pola interaksinya jelas? 3. Siapa yang jadi pemimpin dan siapa yang jadi pengikut? 4. Apa aturan lain yang tampak menjadi wakil kelompok ( misalkan: yang memfasilitasi,pembuat masalah,yang mendamaikan, yang mengkritik) 5. Anak mana yang berpartisipasi dalam aktivitas kelompok dan mana yang berada di luar aktivitas? 6. Pola hubungan apa yang kamu lihat (misalkan:sub kelompok adalah terbentuk)? 7. Bagaimana posisi duduk in dalam ruangan? 8. Anak mana yang di terima dalam kelompok dan mana yang di tolak? 9. Bagaimana reaksi kelompok terhadap pendatang baru? 10. Bagaimana reaksi kelompok ketika pemimpin mereka absen? 11. Bagaimana reaksi kelompok dengan guru yang berbeda? 12. Bagaimana reaksi kelompok dengan situasi yang berbeda? Pengamatan Guru. Ketika mengunjungi ruangan kelas, kamu akan mengamati metode dan gaya mengajar guru dan tatalaksana ruangan kelas. Kamu mencatat pertanyaan guru, petunjuk yang guru berikan, informasi yang guru berikan, bagaimana guru membuat pembetulan, positif dan negatine penguatan yang guru gunakan. Kamu juga akan mengamati aktivitas siswa seperti ketika kebiasaan mereka mengerjakan tugas yang sulit dan reaksi belajar mereka dan terhadap guru. Menjadi sangat sensitif aspek lingkungan seperti pergaulan bebas dengan aktivitas pergi ke gang atau jalan, aroma dari kantin. Catatan yang di bagi untuk jenis aktivitas,periode tiap hari ketika aktivitas terjadi,perlengkapan yang di gunakan untuk melakukan aktivitas, posisi tempat duduk, memperlihatkan ruangan kelas, dan suasana di dalam ruangan.Menjadi sensitif antara isyarat lisan dan tulisan, pola interaksi, formasi kelompok, dan ciri – ciri lain yang dapat membuat kamu mengerti bagaimana fungsi ruangan kelas. Meskipun tidak dapat mengamati semua yang menyinggung di Table 4-2 selama periode pengamatan pendek, coba untuk menjawab sebanyak pertanyaan sedaat mungkin. Pengamatan anak dalam interaksi informal. Kadang mengamati anak dalam situasi informal dengan prosedur alami di kombinasikan dengan kejadian yang sesua prosedur sangat membantu. Sebagai contoh,setelah selesai tes, bawa beberapa alat permainan tanyakan kepada orangtua siswa atau saudara kandung untuk bermain dengan anak. Table 4-2 Pertanyaan untuk pengamatan guru dan ruangan kelas Gambaran Ruangan Kelas. 1. Kelas mana yang akan kamu amati? 2. Berapa banyak anak yang ada di dalam ruangan kelas? 3. Berapa banyak guru bantu atau orang dewasa lainnya di dalam ruangan kelas? 4. Apa saja yang berhubungan dengan suasana ruangan kelas ( misalnya : posisi tempat duduk, hal yang mudah di capai siswa dengan ketidakmampuan,,tempat yang cukup, udara yang berkualitas,temperatur udara,penerangan,tingkat kebisingan,tingkat kegiatan,kondisi gedung dan bangunan sekolah)? 5. Apa gangguan jika ada yang terjadi di dalam atau di luar ruangan kelas? 6. Apa saja jadwal aktivitas (misalkan: hari panjang,hari per minggu, lamanya pembahasan,ketepatan jadwal,waktu libur)? 7. Apakah jadwalnya dapat diikuti? 8. Bagaimama suasana di dalam ruangan kelas(teratur,tidak teratur,menyenangkan,tidak menyenangkan, disiplin, tidak disiplin, sepi, ramai)? 9. Matapelajaran apa yang tercangkup (misalnya: membaca,matematika,mengeja,kesenian,ilmu pengetahuan,musik,olah raga)? 10. Kapan setiap matapelajaran di ajarkan dan berapa banyak waktu yang di sediakan untuk itu? 11. Kapan pergantian rutin antara matapelajaran dan kelas ( misalnya: aturan mengambil bahan pelajaran,aturan untuk mendapatkan material di luar, aturan untuk menyelesaikan tugas)? Cara guru dan efektivitas 12. Bahan pelajaran apa yang digunakan guru (misalnya buku,lembar kerja,latihan komputer)? 13. Apa sumber yang ada di dalam kelas(misalnya: komputer,peta, buku – buku, perlengkapan audiovisual,pengajar)? 14. Bahan – bahan pelajaran apan dan teknik apa yang guru gunakan (misalnya: pengajaran lisan, pengajaran tulis, gerakan fisik, majalah bergambar,menghitung, rekaman, komputer, metode presentasi)? 15. Metode pengajaran apa yang di gunakan (misalnya: ceramah, bekerjasama, pusat pengetahuan)? 16. sistem yang dipakai( misalnya : jadwal harian di papan pengumunan,daftar tugas di papan tulis, lembaran tugas)? 17. Bagaimana kamu menggambarkan guru ceramah (misalnya : menerangkan dengan jelas dan pesan nyata, 18. Berapa lama aktivitas berlangsung (misal: berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membagikan tugas, mebagi kelompok kerja). 19. Kualitas tugas (Misal: dinyatakan dengan jelas, disertai sasaran dan ukuran yang baik) 20. Apakah siswa mempunyai pilihan dalam merencanakan aktivitasnya atau di dalam melengkapi tugasnya? 21. Jika terdapat pilihan, apakah siswa belajar bertanggung jawab atas pilihan mereka dan menerima konsekuensi dari pilihan atau persetujuan yang mereka ambil? 22. Apakah siswa mempunyai tempat di kelompok (misalnya: siswa yang berpenampilan kurang, di dalam kelompok kecil dan siswa yang berpenampilan baik di dalam kelompok besar)? ( Jika tidak, langsung ke no 26) 23. Bagaimana guru menentukan untuk penempatan siswa di dalam kelompok ? 24. Apakah anggota kelompok bergiliran menjalankan fungsinya? 25. apakah semua siswa di dalam kelompok menjalankan tugas yang sama pada waktu yang bersamaan juga? 26. Apakah siswa menjawab pertanyaan dan berpartisipasi dalam diskusi? Jika iya,bagaimana guru merespon komentar mereka dan pertanyaan mereka ( misalnya menganjurkan dan menerima ide atau tidak ide mereka)? 27. Pertolongan apaa yang guru berikan kepada siswa? 28. Apakah guru menyediakan waktu bagi siswa yang memerlukan bantuan? Jika iya, kapan waktu yang disediakan (misalnya sebelum pelajaran dimulai, waktu istirahat,setelah makan siang,setelah sekolah selesai,pada hari sabtu)? 29. Penilaian apa yang dipakai (misalnya tes menggunakan waktu atau tidak,tes dengan pilihan jawaban,tes mengarang, tes dengan membuka buku,pekerjaan rumah,ujian lisan)? 30. Apakah waktu yang disediakan untuk tes cukup? 31. Bagaimana informasi penilaian yang di pakai(misalnya menanyakan kembali kepada siswa)? 32. Metode apa yang di pakai guru untuk kelulusan siswa? 33. Apakah rencana pengajarannya berbeda antara perseorangan dengan kelompok setiap siswa? Jika ada, berapa banyak siswa yang menerima petunjuk secara individual? 34. Apakah siswa melibatkan pengajar dalam mengerjakan tugasnya? 35. Dapatkah siswa membantu siswa yang lainnya? 36. macam-macam pengharapan yang diberikan oleh guru pada siswa dalam kelas. 37. Tugas-tugas yang diberikan oleh guru. 38. Seberapa efektif pengelolaan ruangan kelas(misalnya displin, pelaksananan aturan di dalam kelas)? 39. Apa sumbangan yang dapat siswa berikan – membuat laporan, tes, menggambar dan pekerjaan yang lain – berorganisasi di dalam kelas 40. Faktor motivasi apa yang dipakai guru untuk memotivasi, waktu untuk di pusat permainan 41. Sejauh mana guru memahami kebutuhan siswa. Interaksi Orang tua – bayi 1. Interaksi Sosial.Apakah Orang tua dan bayi berinteraksi sosial? Sebagai contoh,orang tua melihat dan tersenyum kepada bayi sama seperti bayi melihat dan tersenyum ke orangtua? Bagaimana respon bayi terhadap gerakan dan kontak dengan orangtua? 2. Mau mendengarkan. Apakah orang tua merespon sikap bayi? Sebagai contoh, orang tua memberikan mainan dan di berikan kepada bayi? Bagaimana bayi merespon gerak dan kehadiran orangtua? Sebagai contoh: apakah bayi mengambil mainan yang diberikan orang tuanya? 3. Langsung. 4. Gangguan 5. Ikut serta. Apakah orang tua ikut bergabung bermain dengan bayi? Sebagi contoh,apakah orang tua memegang mainan yang sama dengan yang bayi pegang? Bagaimana respon bayi ketika orang tua mereka ikut bergabung dalam bermain ? 6. Peniruan. Apakah orangtua merespon sikap kebiasaan dari inisiatif bayi? Sebagai contoh, orang tua mencium bayi sesudah bayi mencium orangtua atau inisiatif bayi? Bagaimana respon bayi terhadap inisatif orang tua? 7. Pengaruh dan Sikap. Apa pengaruh yang diperlihatkan oleh orang tua dan bayi? Sebagai (b) keramahan, kelembutan, dan kasih sayang, (c) cepat marah,kemarahan, tidak sabaran atau permusuhan, atau (d)setuju atau tidak setuju? Apakah orang tua menggendong dan membuat nyaman bayi (b) atau berpura- pura menggunakan pernyataan seperti ” kamu adalah anak kecil yang sangat manis”, (c) membuat pernyataan positif seperti “ itu bagus” tentang kebiasaan bayi atau (d) berpura-pura menunjukan ekspresi atau kebiasaan (misalnya tersenyum, menggendong atau memeluk bayi)?Bagaimana respon bayi terhadap orang tua? Apakah bayi memeluk orang tua mereka oatau menunjukan tanda – tanda lain keramahan dan kasih sayang?Apakah pengaruh tepat dengan situasinya? 8. Keamanan dan perlindungan. Apakah orang tua siaga melindungi keselamatan bayi secara fisik. Sebagai contoh orang tua terus-menerus memonitor perkembangan bayi atau bila diperlukan saja? 9. Peraturan fisiologis. Apakah orang tua siaga untuk memenuhi kebutuhan bayi, seperti makanan, kehangatan, rangsangan, dan tidur. Sebagai contoh Apakah orang tua mengenali ketika bayi sedang lapar atau ketika rangsangan harus dikurangi atau ditingkatkan? 10. Mengajar dan belajar.Apakah orangtua memcoba membantu anak dalam belajar menemukan kemampuan yang baru? Jika iya,bagaimana orang tua mengajarkan anak kemampuan baru itu? Apakah orangtua flesibel membantu anak dan menjaga anak untuk tetap fokus pada tugasnya? Bagaimana respon anak terhadap pengajaran orangtua? 11. Kekuatan dan kontrol. Bagaimana orang tua menyiapkan diri untuk bayinya. Sebagai contoh, orang tua mampu menenangkan, mempunyai kepercayaan dan mampu mengendalikan dirinya dalam mengasuh bayi. Interaksi Antara Orang Tua Dan Anak Yang Baru Belajar Berjalan 1. Menyesuaikan pada kebutuhan. Apakah orang tua mampu menyesuaikan dengan kebutuhan anak kecil yang baru belajar berjalan. Sebagai contoh a. Orang mempunyai iformasi atau pengetahuan tentang bayi yang baru belajar berjalan, b. Peka terhadap perspektif anak, c. Mengetahui kemampuan anak kecil yang baru belajar berjalan. 2. Menumbuhkan perilaku pro-sosial. Apakah orang tua secara lisan mendorong anak berperilaku pro-sosial. 3. Membangun perspektif berfikir dan memiliki kesadaran diri. Sebagai contoh mengarahkan perhatian anak kecil untuk merasakan apa yang terjadi pada anak lain. Sebagai titik acuan dengan mengatakan “ini satu-satunya di depan Sarah” atau semacamnya? 4. Pengaruh dan Sikap. Pengaruh apa yang dilakukan orang tua dan di tunjukkan pada anak yang baru belajar? Contohnya, apakah anak yang baru belajar dan orang tua menunjukkan (a) kesenangan, kenikmatan dan perasaan senang (b) kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang, (c) sifat cepat marah, kemarahan, permusuhan atau ketidaksabaran atau (d) penolakan atau persetujuan? Apakah orang tua menggunakan ungkapan sayang seperti “kamu adalah gadis ayah yang tersayang”, (b) membuat statemen positif seperti “hebat” tentang tingkah laku anak yang baru belajar berjalan, atau (c) menunjukkan pengaruh dalam ekspresi atau tingkah laku (contoh: tersenyum, memegang atau merangkul anak kecil yang baru belajar berjalan)? Apakah anak kecil itu memeluk orang tuanya atau menunjukkan sinyal selain kehangatan atau terpengaruh? Apakah pengaruhnya seusai dengan situasinya?. 5. Kontrol Yang Diatur. Apakah orang tua mengatur tingkah lakunya? Sebagai contoh, apakah orang tua (a menggunakan perintah baik atau pertanyaan untuk mengarahkan tingkah laku anak kecil yang baru belajar berjalan, seperti “apakah kamu mau……”, “kenapa kamu tidak…..”, “bagaimana jika kita….”, “mungkin kamu dapat……” atau (b) menetapkan batas atau menentukan ketidakpastian dengan mengatakan “kamu dapat memeiliki jus (sari buah) secepat kamu meletakkan barang-barangmu dalam kotak ini” atau sesuatu semacamnya? 6. Kekuatan dan Kendali (Kontrol). Bagaimana orang tua menunjukkan keberadaannya pada anak kecil yang baru belajar berjalan? Sebagai contoh, apakah orang tuanya tenang, percaya diri, dan dapat mengendalikan dirinya sendiri dari anak kecil tersebut dan dari situasinya, atau apakah orang tua terlihat pasif, terlalu meluap-luap, kacau, bingung, tegang dan berpotensi untuk marah? Apakah orang tua mengatur tantangan dari anak tersebut, seperti penolakan untuk bersih-bersih, gangguan-gangguan yang sering atau perilaku yang berlebihan? Apakah orang tua menggunakan metode tegas dan tidak berkualitas seperti perintah langsung, larangan, menyoraki atau metode pengendalian diri (fisik)? bagaimana cara anak kecil yang baru belajar jalan bereaksi terhadap usaha orangtua untuk mengendalikan (atau gagal untuk mengendalikan) keadaan? 7. Peraturan Psikologis. Apakah orang tua menyiapkan kebutuhan-kebutuhan anak kecil untuk makanan, kehangatan, stimulasi, eliminasi dan tidur? Contohnya, apakah orang tua mengetahui kapan si anak kecil tersebut lapar atau kapan seharusnya rangsangan itu dikurangi atau ditingkatkan? Bagaimana anak kecil itu bereaksi terhadap usaha orang tua pada peraturan dan pemeliharaan? 8. Mengajarkan dan Belajar. Apakah orang tua akan mencoba membantu si anak kecil belajar ketrampilan baru? Jika demikian, apa yang akan dilakukan orang tua untuk mengajarkan ketrampilan itu? apakah orangtua menunjukkan fleksibilitas pada porsi si anak kecil dan dalam rangka menjaga si anak kecil agar fokus pada tugas? Bagaimana si anak kecil tersebut bereaksi terhadap pengajaran orang tua? Orang tua dan interaksi anak usia sekolah 1. Pengaruh dan Tingkah Laku. Apa bentuk pengaruh yang dilakukan orang tua dan ditunjukkan oleh anak? Sebagai contoh; apakah orang tua dan anak menunjukkan (a) kesenangan, kenikmatan dan perasaan senang, (b) kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang, (c) ketidakstabilan, kemarahan, permusuhan atau ketidaksabaran atau (d) penolakan atau persetujuan? Apakah pengaruhnya sesuai dengan keadaannya? 2. kemampuan reaksi terhadap perilaku. Apakah orang tua mau mendengarkan anak dan apakah sang anak mau mendengarkan orang tuanya? Sebagai contoh; apakah orang tua (a) bereaksi terhadap kesusahan anak, (b) membuat sugesti pada anak, (c) bereaksi pada pertanyaan anak dengan kepeduliaan dan kepekaan? Bagaimana sang anak merespon keinginan dan permintaan orang tua? 3. kemampuan reaksi terhadap pengaruh. Bagaimana orang tua dan anak saling merespon atas ungkapan mempengaruhi masing-masing? Sebagai contoh; apakah orang tua mengakui keberadaannya dan membantu si anak, jika perlu, dalam ungkapan perasaan, seperti kemarahan atau kasih sayang? Bagaimana respon anak ketika orang tua marah, luka atau kecewa? Apakah orang tua dan anak saling merasa nyaman, atau apakah mereka kasar atau acuh tak acuh terhadap ungkapan yang mempengaruhi? 4. stimulasi anak dan orang tua. Apakah orang tua menstimulasi anak, dan apakah sang anak menstimulasi orang tua? Sebagai contoh; apakah orang tua (a) apakah orang tua menyediakan mainan untuk anaknya?, (b) bermain dengan anaknya, (c) melakukan kontak fisik dengan anaknya, (d) berbicara dengan anaknya atau (e) membesarkan hati anaknya ? apakah anak memperkenalkan gagasan baru kepada orang tuanya? Bagaimana orang tua merespon gagasan baru yang diberikan oleh anaknya (misal menyambut mereka, menyangkal mereka, menjadi marah)?. 5. kekuatan dan kendali (kontrol). Apakah orang tua mengendalikan tingkah laku anaknya, apakah sang anak mengendalikan tingkah laku orang tuanya atau adakah fleksibilitas dalam interaksi mereka? Sebagai contoh; apakah orang tua (a) melindungi anaknya, (b) mengendalikan bermain anak dan tingkah lakunya sesuai perintah orang tua, menuntut pemenuhan dan melakukan ancaman, (c) membatasi aktivitas anak atau (d) mengkritik atau menghukum anak? Apakah anak menuntut hal-hal tertentu dari orang tua atau mengkritik orang tua? Bagaimana orang tua setuju dengan isu manajemen anak? Contohnya : • perilaku apa yang menimbulkan hukuman atau pujian dari orang tua? • Berapa banyak waktu yang berlalu sebelum orang tua merespon terhadap perilaku anak? • Perilaku apa yang dibiarkan oleh orang tua? • seberapa konsisten orangtua dalam melakukan hukuman atau penghargaan yang dijanjikan? • Janji atau hukuman apa yang digunakan orang tua (contoh, pelukan atau statemen positif, hukuman fisik atau statemen yang menuntut) • Seberapa realistis hukuman yang dijanjikan (seperti “kau tidak boleh keluar selama dua bulan kedepan”) • Apakah orang tua melakukan statemen ancaman (misal, “jika kamu tidak baik, saya akan meninggalkanmu” atau “saya tidak akan mencintaimu lagi, jika kamu melakukan itu lagi”)? • Apakah orang tua mengatakan kepada anaknya kenapa sang anak dihukum? • Apakah orang tua memberikan hukuman dan penghargaan yang sama kepada semua anak yang dilibatkan dalam perilaku anaknya? • apakah komunikasi lisan mengantarkan pada penghargaan atau hukuman? • Dalam dua keluarga orang tua, apakah kedua orang tua tersebut mengurusi hukuman dan penghargaan dan apakah orag tua setuju atau tidak setuju terhadap hukuman dan penghargaan ? • Apakah orang tua menyuap sang anak (misal, “jika kamu meninggalkan aku sendirian, nanti aku akan memberimu permen”). • Apakah orang tua menentukan batasan untuk anaknya (misal, “kamu boleh pergi sejauh sudut jalan, tapi tidak boleh meleati melebihi jalan itu”) • Bagaimana orang tua memperlihatkan penghormatan pada sudut pandang sang anak? Bagaimana cara mendisain suatu rekaman naratif Dalam mendesain rekaman naratif, anda harus menentukan (a) berapa banyak waktu anda akan mengamati si anak, (b) selang periode dari masing-masing pengamatan, (c) periode waktu selama anda akan melakukan pengamatan, (d) jenis dari rekaman narratif yang akan anda gunakan, (e) perilaku target yang akan anda amati, (f) metode perekaman data. Frekuensi, lamanya dan waktu dari periode pengamatan Usia anak, pengaturan, dan alasan untuk penilaian akan mempengaruhi waktu akan anda butuhkan untuk mengamati anak, lama periode pengamatan dan kapan anda akan melakukan pengamatan. Sesi pengamatan akan berakhir 10 sampai 30 menit atau lebih lama lagi. Atur pengamatan anda sehingga mereka akan menghasilkan data yang representatif; jika memungkinkan, amati anak lebih dari satu kali dan pada waktu yang berbeda dalam satuhari. untuk menemukan manakala perilaku target adalah hampir bisa dipastikan untuk terjadi, merundingkan/membicarakan dengan sumber terpercaya (misalnya guru kelas) mengenai kapan dan dimana perilaku target tersebut sering terjadi dan amati pada saat itu. Jenis rekaman naratif Untuk penilaian klinik dan pendidikan psikologi, perekaman anekdot lebih disukai. Biasanya, tidak ada pembatasan pada apa yang anda amati. sebagai tambahan atas perilaku menyangkut anak yang ditunjuk, secara penuh menguraikan aturan (misal; persitiwa, aturan masyarakat, dan aksi yang dilakukan). Melaporkan semua yang dikatakan oleh anak yang ditunjuk, dan semua yang orang lain katakan dan lakukan pada anak yang ditunjuk. Dan apakah yang orang lain katakan dan lakukan itu relevan untuk memahami aturannya. Gunakan bahasa deskriptif sehari-hari pada semua naratifmu. Naratif seharusnya dibaca seperti artikel surat kabar. menceritakan kapan dan bagaimana caranya perilaku perhatian terjadi dan corak lingkungan apa yang dilayani untuk mengubah atau mempengaruhi perilaku. Perilaku target Jika anda melakukan pengamatan pendahuluan, termasuk kesan umum dari anak dan aturan dalam rekaman naratif anda. Ketika anda sudah mengidentifikasi perilaku target, mulai untuk berkonsentrasi padanya bersama dengan yang pendahulu mereka dan konsekuensinya. Metode perekaman data Anda harus menulis rekaman naratif anda, tulis rekaman itu ke dalam sebuah PC atau rekam komentar anda pada sebuah tape. Anda juga harus melakukan rekaman naratif dengan metode perekaman lain, seperti video tape. Jika anda berencana untuk membuat video dari si anak atau untuk merekan komentarnya pada tape, pastikan anda memperoleh ijin dari orang tuanya dan menjelaskan bagaimana audio tape atau video tape itu akan dipergunakan. karena perilaku perhatian yang sering terjadi, suatu bentuk rekaman anekdot bermanfaat dalam perekaman pengamatan tertentu pada waktu tertentu. Petunjuk membuat rekaman naratif beberapa usulan yang sangat membantu untuk pembuatan suatu perekaman naratif meliputi yang berikut : • mengidentifikasi di depan anak yang ditunjuk, seperti halnya orang dewasa dan anak-anak lain dalam pengaturan yang kamu inginkan untuk mengamati. • Catatlah pengaturan dan waktunya • Uraikan perilaku anak yang ditunjuk, dimana orang dewasa dan anak-anak lain yang menentukan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dari anak yang ditunjuk dan lainnya. • Mempertimbangkan bagaimana menentukan – termasuk anak-anak, orang dewasa, fisik dan faktor penentu ruang- mempengaruhi perilaku anak yang ditunjuk dan lainnya. • Rekam perilaku verbal dan non verbaldari anak yang ditunjuk dan lainnya. • Rekam kejadian (atau anekdot) secepatmungkin setelah anda menyempurnakan pengamatan anda. • Rekam verbalisasi penting setepat mungkin, termasuk mengarahkan kutipan dari anak yang ditunjuk dan lainnya. • Di dalam penjelasan anda, jagalah urutan perilaku yang diamati. • Jadilah orang yang seobyektif mungkin, seakurat mungkin, dan sesempurna mungkin dalam menulis penjelasan anda. • Menguraikan, bukannya menginterpretasikan, perilaku anak yang ditunjuk dan perilaku dari anak-anak lainnya • Merekam reaksi lainnya terhadap perilaku anak yang ditunjuk. • Mengenali bahwa kesan awal dari anak yang ditunjuk dan yang lainnya dalam pengaturan mungkin akan berubah sepanjang pengamatan. • Mempertimbangkan bagaimana kehadiran anda mungkin telah mempengaruhi perilaku anak yang ditunjuk dan yang lainnya dalam pengaturan. • Selalu mempertimbangkan aturan anda dalam proses penilaian, terutama sekali bagaimana reaksi anda dan perasaan anda. • Jangan masukkan kepentingan anda dalam perilaku tertentu untuk menjaga anda dari rekaman kesan umum. • Ketika anda menginterpretasikan perilaku anak yang ditunjuk, pertimbangkan alasan yang mungkin untuk itu. • Terakhir, mengintegrasikan semua sumber informasi perilaku, termasuk interpretasi dari perilaku, ke dalam suatu gambaran yang padu dan dipersatukan dari perilaku anak yang ditunjuk. Data kuantitatif dari perekaman naratif Meskipun rekaman naratif tidak melibatkan prosedur rekaman kuantitatif, anda dapat menggunakan rekaman anda untuk memperoleh data kualitatif. Sebagai contoh, anda mungkin mencatat seberapa sering anak melakukan tindakan tertentu atau seberapa seringnya anak berbicara. Sebagai tambahan, anda dapat mengkodekan data kualitatif. Tabel 4-3 Panduan Observasi berdasarkan Sistem Rekaman Anecdotal Western Michigan University Panduan Rekaman Observasi Kelas Nama Siswa : Perbandingan : Pengamat : Usia : Usia : Pengamat 2 : Kelas : Jumlah Siswa : Sekolah : Tipe Kelas : Guru : Waktu Selesai : Tanggal Obs : Waktu Mulai : Waktu Total : Pertimbangan untuk Pengamatan (observasi) (Pertanyaan apa yang diinginkan untuk dijawab/ diungkap: Untuk mengungkap kesenjangan perbedaan perilaku antara obyek amatan dengan anggota kelas lainnya Aktifitas kelas dan aturan-aturan (tugas-tugas) yang berpengaruh pada saat observasi Aktifitas : Pelajaran Matematika Aturan : 1. Memperhatikan perintah/petunjuk Guru 2. Bekerja dengan tenang 3. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik 2. Deskripsi mengenai Teknik-teknik observasi yang dilakukan ( jarak dan waktu pengambilan contoh perilaku) 30 detik interval waktu antara Mary dan pembandingnya, 2 menit waktu untuk melihat kondisi kelas Kode Perilaku Kode kelompok Kode ReaksiGuru / kelas Obyek observasi T = Tugas V = Tugas Verbal M = Tugas Motorik P = Tugas Pasif =…………….. L = Kelompok Besar S = Kelompok Kecil O = Satu amatan F = Waktu bebas = ………………… AA = Perhatian untuk semua A+ = Perhatian + pada siswa A- = Perhatian – pada siswa Ao = Tidak ada perhatian An = Perhatian netral pada siswa Ma = Mary Gr = Guru = …………… Waktu Siswa Siswa (2) Kelas Cat.Perilaku Kelompok Guru Teman Kelas 1 10.13 P T Ma tdk menghiraukan guru L An Ao 2 M T Berdiri – yg lain duduk L Ao A+ 3 10.14 M T Gr meminta Ma untuk kembali ke bangku L An Ao 4 M T 80% Berdiri L Ao A+ 5 P T Duduk sambil mengamati teman yg lain L Ao A+ 6 T M Melihat ke arah Gr S Ao Ao 7 T M 76% Duduk dg baik dan mendengarkan S Ao Ao 8 T T Bekerja di bangku S Ao Ao 9 P T Melihat ke jendela L Ao Ao 10 T T 83% Mencatat tugas Math L Ao Ao 11 P T Menatap ke papan tulis L Ao Ao 12 M T Mengambil pensil di lantai L Ao Ao 13 M T 80% Mengambil pensil dilantai L Ao A+ 14 M M Dilantai mengganggu yg lain L Ao A+ 15 10.20 P T Di kursi menatap L Ao Ao 16 P T 88% Di kursi menatap L Ao Ao 17 T T Menulis mat S An Ao 18 T T Menulis mat S Ao Ao 19 M T 80% Berjalan berkeliling kelas S Ao A+ 20 T T Menulis mat S Ao Ao Summary : 35 % (7/20) 85% 17/20 81% L=13 S=7 Ao=17 An=3 Ao=14 A+=6 Reliability = 83 % Ket. Bagian atas dari panduan observasi tersebut berisi karakteristik informasi mengenai identitas setiap panduan test. Juga termasuk didalamnya ruangan untuk mencatat alasan bagi sejawat, aktifitas kelas dan aturan-aturan yang berpengaruh selama periode observasi, dan deskripsi mengenai prosedur pengambilan data (recording) yang digunakan (misalnya; dalam interval 30 detik). Bagian tengah dari pandual observasi tersebut berisi cara atau metode pemberian kode (coding) untuk mencatat bermacam –macam perilaku, situasi dan reaksi guru selama sesi observasi. Bagian selanjutnya merupakan panduan yang berisi 20 bagian lajur kosong, setiap lajur mewakili setiap interval waktu observasi atau berupa kerangka waktu pengambilan sample perilaku. Diberikan nomor dari 1 sampai 20 menurun kebawah sebelah kiri. Setiap lajur kosong memiliki ruang untuk merekam perilaku yang diamati dan obyek (siswa) pembandingnya. Catatan khusus mengenai kejadian yang berlangsung, situasi kelompok (kelas) pada waktu sesi pengamatan tersebut, dan reaksi guru terhadap kejadian tersebut. Hasil perekaman data di ringkas dibawah tabel tersebut. Dalam contoh kasus, siswa yang diamati telah melakukan tugasnya hanya 7 dari 20 interval waktu yang diamati. Sedangkan siswa pembanding telah melakukan 17 aktifitas dari 20 interval yang sama. Lebih lanjut. perilaku siswa yang tidak diharapkan, baik itu berupa gerakan dan atau hanya diam, lebih mendominasi bila dibandingkan dengan siswa pembanding dimana hanya menunjukkan perilaku motorik saja. Guru tidak tampak menunjukkan perhatian pada aktifitas kedua siswa tersebut selama 17 dari 20 interval amatan dan 3 reaksi netral selama amatan. Sementara keikutsertaan siswa yang lain di kelas pada tugas tercatat hanya 6 kejadian. Keuntungan perekaman narrative Perekaman narasi (narrative recording) memiliki keuntungan sebagai berikut : • menyediakan rekaman perilaku anak dan seluruh kesan umum yang muncul didalam observasi. • mempertahankan agar urutan kejadian-kejadian dalam observasi tetap seperti apa adanya • Menyediakan alat pengumpul informasi dan menemukan perilaku-perilaku yang penting. • Memberikan kesempatan pada observer untuk menilai kemajuan proses pengamatan. • Menyediakan rekaman dari kesulitan kesulitan yang berlanjut. • Hanya membutuhkan peralatan dan perlengkapan observasi yang sedikit • Sebagai pendahuluan untuk prosedur observasi lain yang lebih sistematis Kerugian Narative Recording • Kurang baik didalam usaha untuk memperoleh data observasi yang dapat di kuantifikasikan. • Sangat sulit untuk di validasikan • Tidak dapat menguraikan dengan baik beberapa jenis perilaku yang penting yang muncul dalam amatan. • Dari amatan ini dihasilkan data-data atau temuan-temuan yang sulit untuk dibuat generalisasinya. • Hasil pengamatan antara pengamat dapat bervariasi dan bersifat subyektif. Ilustrasi – ilustrasi Narative Recording Contoh dibawah ini adalah contoh narrative recording pada anak laki-laki usia 4.5 tahun di taman kanak-kanak. Rekaman menangkap mood anak dan berisi detail-detail yang khusus. Anecdotal Recording Winky menunjuk ke jendela, dan dengan wajah berseri dan berujar dengan senang. “ ini ada bunga cherry salju! yang pertama putih, kemudian hijau, dan kemudian merah, merah, merah! Aku ingin melukis!” dia kemudian pergi ke depan dan mengambil baju luarnya. Mendekati Wayne, dan disampingnya lalu berbisik kepadanya. “ Wayne, kamu ingin warna biru? Aku berikan padamu, ya? Kamu beri aku yang merah karena aku akan membuat cherries yang banyak.!” Setelah anak-anak bertukar tempat cat mereka. Winky duduk tegak dan dengan menghela napas puas, mulai melukis dengan cepat dengan coretan yang bersih di tepi tempat catnya. Dia membuat titik di sekeliling tepi luar kertas gambarnya. Lidah nya menjilat bibir atas, matanya bersinar, tubuhnya tenang tapi penuh semangat. Titik merah yang dibuatnya besar, bulat, penuh dengan warna dan tampak jelas. Sambil bekerja, Winky bernyanyi sendiri, “ Cerri Merah, besar, Cerry merah bulat!”. Gambar pertama sudah lengkap, dia memanggil gurunya agar mengantungkan kertas gambarnya agar kering. Gambar selanjutnya dimulai seperti gambarnya yang pertama, dengan titik di tepi luar kertas gambar, tapi selanjutnya segera memenuhi seluruh kertas. Dia memakai warna hijau juga, tapi warna-warnanya masih tampak baik tidak tumpang tindih. Tetap menyanyikan syair lagunya, dan Winky mulai untuk melukis gambar yang ketiga dan keempat, berkonsentrasi pada pekerjaannya. Anak-anak yang lain menyanyikan lagunya juga, dan Wayne mulai melukis titik biru di kertas gambarnya, mengerakkan kuasnya, Winky bertanya, “Wayne, ingin mencoba buah cerry ku?”dengan cepat di ulasnya kuas gambarnya melewati dagu Wayne. Tertawa, dia melukis titik di tangannya sendiri. Dia berujar“Tanganku penuh dengan buah cerry,”. Dia lari menujuke ruang tengah, memanggil anak-anak,” tanganku pehuh dengan cerry”!Dia melangkah ke kamar mandi dan membersihkan tangannya, Susi mengikutinya masuk, dan memanggilnya, “Mari aku lihat, Winky.” “ nah aku makan semua” . Dia melihat dengan rakus dan menunjukkan tangan yang dicuci itu dengan gerakan menyapu. Dia meraih botol mainan dari rak, menigisinya dengan air, dan meminta pada gurunya untuk memasangkan dot pada botol itu. Dia berbaring di kasur dan menghisap botolnya. Wajahnya tersenyum lembut, matanya bersinar dan menerawang ke ruangan, seluruh tubuhnya menjadi rileks. Contoh selanjutnya adalah Narative record selama 4 menit pada anak laki-laki usia 7 tahun 4 bulan. Dimulai saat dia bangun pagi di hari sekolah. Mengenali bahwa rekaman mencatat pernyataan-pernyataan ibu, sesuai dengan kualitas suaranya, dan ekspresi wajah anak, mimic wajah dab aksi, bersama-sama dengan kualitas perilakunya. Rekaman yang berjalan (Running Record) 7:00 Nyonya Birch berkata dengan nada yang menyenangkan, “Raymond , bangunlah.”m Dengan nada lebih ditekankan lagi dalam suaranya, dia berkata lagi : “Nak, apakah kamu akan kesekolah hari ini?” . Raymond tidak segera merespon. Dia mengusap wajahnya dan sedikit merengek. Dia tetap berbaring Ibunya mengulangi, “ Raymond , bangun.” Dia berkata dengan lembut; ibunya tampak masih sabar melihat keseganan anaknya Raymond merengek lagi dan kakinya menendang-nendang tanda protes. Dia berguling-guling di tempat tidur Ibunya memindahkan selimut Dia menendangkan kakinya sebagai tanda protes Dia bangun dan menggosok-gosok matanya Dia memandang saya dan tersenyum Saya tersenyum dan melanjutkan pencatatan Raymond meraih kaos kakinya dan menggulungnya Ketika ibunya mengawasinya, dia berbicara dengan bergurau, “ Dapatkah kamu membuka matamu?” Raymond menghantikan menggukung kaos kakinya dan menggosok matanya lagi. Dia tampak sangat mengantuk sekali. Dia berkata “ Ibu” dengan sedikit merajuk merasa ada sesuatu mengenai baju dalamnya. Ibunya bertanya.”apakah kamu ingin memakai pakaian ini?” atau ingin hanya ingin memakai baju yang sudah kamu kenakan?”. Raymond mengantuk dan kembali menguap. Raymond berusaha memakai kaos yang bersih. Dia menarik kaos kaki yang kanan Dia mengambilsepatu tennis sebelah kiri dan memakainya Dia mengikat sepatunya dengan sabar, melihat ke sepatunya dan mengikat dengan baik sampai selesai. Dia memakai sepatu yang kanan, diikatnya sepatu itu dan dibenahi sampai kelihatan rapi. Ibu memanggilnya, “ Raymond, kamu ingin telur untuk sarapan?” dengan lembut dan bernada ingin tahu. Raymond menjawab sambil terkantuk-kantuk, “ No.” Raymond merangkak lagi kembali ke tempat tidur Latihan 4-1 Latihan Narative Recording Dengan observer pendamping, amati 1 orang anak di taman bermain. Lakukan Anecdotal Recording selama 5 menit. Jika taman bermain berhubungan dengan sekolah, mintalah ijin dari kepala sekolah sebelum menjalankan aktifitas pengamatan. Bandingkan rekaman yang dicatat dengan yang dicatat oleh observer pendamping. Bagaimana hasil dari 2 pencatatan tersebut? Apa yang diamati oleh observer pendamping tapi tidak dilakukan oleh observer 1, dan sebaliknya? Berikut pertanyaan yang dapat diajukan untuk mengevaluasi pelaksanaan pengamatan dengan Pencatatan / Rekaman Narasi : • Seberapa detailkah rekaman yang dilakukan untuk mencatat perilaku anak? • Perilaku apa yang mungkin terlewat tidak teramati? • Mengapa pengamat 1 merekam beberapa perilaku sedangkan yang pengamat 2 yang lain tidak • Bagaimana situasi pengamatan dapat mempengaruhi perilaku anak? • Bila terjadi bias pengamatan, apakah berpengaruh pada pengamatan yang dilakukan? • Untuk tujuan apakah perilaku anak akan muncul dalam kelompoknya? • Apakah hasil pengamatan yang dilakukan mengamati detail perilaku-perilaku yang khusus atau hanya perilaku secara umum. • Perilaku spesifik apa yang ingin diamati pada kesempatan yang lain • Hipotesa atau dugaan apa yang dapat dikembangkan mengenai masalah perilaku yang potensial. • Dapatkah kehadiran pengamat dapat mengubah perilaku anak? • Apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisasikan pengaruh ini? • Sejauhmanakah kontirbusi rekaman narasi ini untuk memahami anak yang diamati? • Pernyataan – pernyataan manakah didalam rekaman yang dapat menunjukkan penilaian tinggi, sedang dan rendah untuk pengambilan kesimpulan. Untuk menjawab pertanyaan terakhir, perlu dibuat satu format dengan dua kolom judul : Pernyataan Tingkat penilaian terdiri dari ( tinggi, sedang dan rendah) Pilihlah 30 pernyataan dari laporan terdiri dari 10 pernyataan awal, 10 dari tengah dan 10 dari pernyataan akhir. Pernyataan dapat berupa kalimat lengkap atau bagian-bagian kalimat. Kemudian, 1 kalimat dalam rekaman pengamatan dapat diberlakukan untuk lebih dari satu pernyataan. Beri nomor setiap pernyataan dalam daftar, dan letakkan pernyataan yang telah diberi nomor di kolom pertama. Putuskan tingkat setiap pernyataan sesuai dengan tingkatan yang ditentukan, tinggi, sedang atau rendah. Lengkapilah data yang sama pada hasil amatan pengamat 2, form penilaian yang telah dibuat oleh kedua pengamat selanjutnya dibuat salinan (copy) untuk menentukan tingkat persetujuan antar pengamat untuk setiap pernyataan dengan memperhitungkan persentasenya. Pernyataan Tingkat Pengaruh Nyonya Birc berkata dengan lembut Sedang “Raymond, bangunlah.” Rendah Dengan sedikit penegasan pada suaranya, ibu berkata lagi Sedang “ Son, are going to school today?” Rendah Raymond tidak segera memberi respon Rendah Dia mengusap wajahnya Rendah Dan sedikit merajuk Rendah Dia tetap berbaring Rendah