Pemasaran

Philip Kotler, (2002:9) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA) dalam Alma (2004:3), pemasaran adalah proses merencanakan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan individu dan sesuai dengan tujuan organisasi.
Definisi yang dikemukakan tersebut menuntut konsumen ikut memahami tentang pemasaran, kondisi ini mengingat konsumen merupakan obyek dari pemasaran yaitu dengan konsekuensi konsumen harus mengeluarkan sejumlah uang atau dana dalam jumlah tertentu umtuk mengkonsumsi produk.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan mengenai pengertian pemasaran, yaitu segala kegiatan atau usaha untuk memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan menggunakan unsur-unsur yang biasa disebut sebagai bauran pemasaran, yaitu unsur produk, harga, saluran distribusi dan promosi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif di dalam pasar.

2.2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (dalam Kotler, 2002:9) merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran terhadap penetapan harga, promosi, dan penyaluran produk baik barang maupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi
Definisi tersebut mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang meliputi analisa, perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan pengendalian tentang produk perusahaan dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat baik individu maupun organisasi perusahaan.

2.3. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2002: 18). Bauran pemasaran ini lazim dikenal sebagai 4P yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat/saluran distribusi (place), dan promosi (promotion).
Robert Lauterborn (dalam Kotler, 2002:18) menyebutkan bahwa bauran pemasaran (4P) merupakan gambaran pandangan penjualan terhadap alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Sehingga dalam menyikapinya, tiap alat pemasaran ini harus dirancang untuk memberi satu manfaat bagi pembeli. Lebih lanjut, Lauterborn menyebutkan 4C pelanggan yang erat hubungannya dengan 4P penjual. 4C tersebut ialah Costumer solution (solusi pelanggan); Costumer Cost (biaya pelanggan); Convinience (kenyamanan); dan Comunication (Komunikasi). Yang menjadi pemenang adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan secara menyenangkan serta yang dapat berkomunikasi secara efektif.

2.3.1. Produk
Philip Kotler (2002:448) mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produk-produk ini meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.
Produk sendiri jika dilihat dari penggunaannya (Kotler: 2002), dapat dibedakan menjadi barang konsumsi (consumer goods) dan produk industrial (industrial goods). Barang konsumsi (consumer goods) dibedakan menjadi convinence goods, shopping goods, dan specialty goods. Sedangkan produk industrial (industrial goods) terdiri dari material and parts; capital items; dan supplies and business services.
Convinence goods merupakan barang yang biasanya dibeli secara berulang, secara cepat, seringkali tanpa perncanaan, dan dengan upaya yang minimum. Contoh dari barang ini antara lain: sabun, rokok, koran, dll.
Shopping goods merupakan barang yang dalam pembeliannya memerlukan proses seleksi, dimana konsumen akan membandingkan karakteristik barang tersebut berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contoh dari barang ini antara lain barang fashion, ponsel, mobil bekas,dll.
Specialty goods merupakan barang-barang yang memiliki karakteristik yang unik atau identifikasi merk (brand identification) yeng menyebabkan sejumlah pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Contohnya antara lain arloji, peralatan audio, dll.
Barang industrial (industrial goods) juga dibedakan menjadi tiga macam barang yaitu bahan baku dan suku cadang (material and parts) yang merupakan bahan mentah, barang setengah jadi, dan suku cadang.
Jenis kedua dari barang industrial ialah barang modal (capital items) yaitu barang-barang yang tahan lama yang memfasilitasi pembuatan barang jadi (finished goods).
Sedangkan jenis ketiga dari barang industrial ialah perlengkapan dan jasa bisnis (supplies and business services); yaitu barang-barang yang berumur pendek dan jasa yang memfasilitasi produksi barang jadi.

2.3.2 Harga
Harga merupakan satu-satunya dari seluruh elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lain menimbulkan biaya. Harga merupakan sejumlah nominal yang harus dibayar pelanggan atas produk yang dinikmati.
Mengingat kaitan harga yang berhubungan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk, maka dalam penentuannya Kotler (2002:516) berpendapat harus melewati enam langkah, yaitu:
1. Memilih tujuan Penetapan Harga
2. Menentukan Permintaan
3. Memperkirakan Biaya
4. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing
5. Memilih Metode Penetapan Harga
6. Memilih Harga Akhir

2.3.3. Tempat / Saluran Distribusi
Distribusi menurut Kotler (2002:558) ialah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk (barang dan jasa) siap untuk digunakan/ dikonsumsi.

2.3.4. Promosi
Promosi sebagai salah satu dari 4 bauran pemasaran merupakan alat bagi perusahaan (produsen) untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan konsumennya. Melalui promosi, perusahaan (produsen) menginformasikan produknya yang kemudian oleh konsumen digunakan sebagai preferensi merek dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian.
Dalam Kotler (2002:583) disebutkan bahwa promosi merupakan seluruh aktifitas perusahaan untuk menginformasikan suatu produk termasuk didalamnya usaha untuk mempengaruhi konsumen dengan membujuk, maupun mengingatkan konsumen akan keberadaan produk mereka.
Promosi juga didefinisikan sebagai koordinasi dari semua penjual dalam memulai usaha untuk menyediakan saluran informasi dan persuasi untuk menjual jasa dan barang-barang atau mengenalkan suatu gagasan (Belch & Belch, 1993:10).

Related Posts:

  • Tanda-Tanda Akhir ZamanTanda-Tanda Akhir Zaman Mawlana Syaikh Hisham Kabbani 30 Desember 2011 Jakarta, Indonesia Kutbah Jumat di Masjid Hidayatullah Salam 'alaikum w… Read More
  • Las ListrikPengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas. Menurut Deustche Industry Normen (DIN), peng… Read More
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya EndapanFaktor yang mempengaruhi efisiensi dan tingkat pelapukan kimia yang pada akhirnya mempengaruhi pembentukan endapan adalah: 1. Iklim Iklim yang sesu… Read More
  • Jenis-jenis IdeologiJenis-jenis Ideologi dibagi menjadi 3 antara lain sebagai berikut: 1. Liberalisme Dalam Liberalisme ini nilai tertinggi terletak pada individu yang ot… Read More
  • RekristalisasiRekristalisasi merupakan proses pembentukan kembali kristal yang bertujuan untuk mengendalikan pembentukan kristal sehingga didapat kristal yang baik … Read More