Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan.
Menurut Bailon dan Maglaya (1989 : 43) Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan atau pengangkatan dan hidup dalam rumah tangga dan berinteraksi satu sama lain dan dalam perannya menciptakan dan mempertahankan kebudayaan.
Menurut UU No. 10 tahun 1992 Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya
Menurut Friedman (1998 : 145) Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih secara bersama karena suatu ikatan lahir dan emosional dan setiap individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Keluarga dapat dikatakan harmonis jika para anggota didalamnya bisa berhubungan secara serasi dan seimbang, saling memuaskan kebutuhan anggota lainnya serta memperoleh kepuasan atas segala kebutuhannya ( BKKBN, 2006 : 102).
Teori Maslow yang membahas tentang beragam kebutuhan manusia telah menyusun suatu hierarki kebutuhan yang harus dipenuhi oleh individu sebagai pribadi dan sebagai anggota keluarga secara selaras dan seimbang,yaitu:
1. Kebutuhan biologik-faali (kebutuhan-kebutuhan dasar) seperti makan, minum, pakaian dsb.
2. Kebutuhan akan rasa aman (bebas dari bahaya dan ancaman baik fisik maupun psikis).
3. Kebutuhan akan kasih sayang (afeksi) dan rasa kebersamaan, rasa memiliki dan dimiliki, merasa dirinya bagian integral dari keluarga (belonging).
4. Kebutuhan akan penghargaan dan prestasi (self esteem)
5. Kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri).
2.1.2 Struktur Keluarga
Menurut Nasrul Efendi, (1998 : 45) Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam :
1) Patrilineal : Keluarga yang sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah
2) Matrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara beberapa generasi yang disusun melalui garis ibu
3) Matrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga istri
4) Patrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga suami
5) Kawinan : Hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
2.1.3 Type atau bentuk keluarga
Menurut Nasrul Efendi, (1998 : 44) Type atau bentuk keluarga yaitu:
1) Keluarga inti, adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
2) Keluarga besar, adalah keluarga inti ditambah sanak saudara
3) Keluarga berantai, adalah keluarga yang terdiri-dari suami atau istri yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti.
4) Singgle family, adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5) Keluarga berkomposisi, adalah keluarga dengan perkawinan berpoligami yang hidup secara bersama-sama
6) Keluarga kabitas, adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga
2.1.4 Pemegang kekuasaan dalam keluarga
Menurut Nasrul Efendi,(1998 : 87) pemegang kekuasaan dala keluarga adalah:
1) Patriakal, adalah dominan pemegang kekuasaan adalah pihak ayah
2) Matriakal, adalah dominan pemegang kekuasaan adalah pihak ibu
3) Equalitarian, adalah Kekuasaan dalam keluarga dipegang oleh ayah dan ibu
2.1.5 Peran keluarga
Peran yang dikutip oleh Frieman dari Nye, 1976 dinyatakan sebagai suatu perilaku yang bersifat homogen yang diharapkan secara normatif oleh seorang ocupan (Seseorang yang memegang suatu posisi dalam struktur sosial) dalam situasi sosial tertentu. Posisi atau status sosial didefinisikan sebagai tempat seseorang dalam sistem sosial. Dalam pelaksanaan peran berkenaan dengan siapa pemegang kekuasaan keluarga (Friedman, 1998 : 146).
Peran dalam keluarga memberikan tujuan homeostasis, homeostasis ini mengacu pada pemanfaatan mekanisme regulator oleh keluarga untuk mengatur keseimbangan dalam keluarga (Friedman, 1998). Turner, 1970 menyatakan jika keluarga tidak menyatakan atau melaksanakan peranya maka keluarga akan menjadi ketergantungan terhadap keberadaan peran-peran diluar keluarga (Misalkan petugas kesehatan)
2.1.6 Variabel yang mempengaruhi pelaksanaan peran keluarga
Menurut Friedman, 1998 Menyangkut struktur kekuasaan keluarga , ada faktor-faktor yang mempengaruhi peran keluarga yang meliputi:
1) Kelas Sosial
Fungsi dari peran keluarga tentulah dipengaruhi oleh tuntutan kepentingan dan kebutuhan yang ada dalam keluarga
2) Bentuk Keluarga
Keluarga dengan orang tua tunggal jelas bebeda dengan orang yang masih lengkap, demikian juga dengan antara keluarga inti dan keluarga besar yang beragam dalam pengambilan keputusan dan kepentingan akan rawan konflik peran.
3) Latar Belakang Keluarga
Kesadaran dan kebiasaan keluarga
Notoadmojo 1995 menyatakan kesadaran merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai pertimbangan dan perbandingan yang menghasilkan keyakinan. Kebiasaan yang meningkatakan kesehatan yaitu; tidur teratur, sarapan setiap hari, tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak makan sembarangan, olah raga, pengontrolan berat badan.
Sumber daya keluarga (Moenir, 1995 : 56)
Sumber daya atau pendapatan keluarga merupakan penerimaan seseorang sebagai imbalan atas semua yang telah dilakukan dengan tenaga atau pikiran seseorang terhadap orang lain atau organisasi lain. Dalam pendapatan ada 2 metode yang dilakukan yaitu; KFM ( kebutuhan fisik minimum) dan KHM (Kebutuhan hidup minimum).
4) Siklus keluarga
Perbedaan siklus keluarga yang sedang dialami juga merupakan hal yang dapat mempengaruhi peran karena perbedaan kebutuhan dan kepentingan.
Menurut Bailon dan Maglaya (1989 : 43) Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan atau pengangkatan dan hidup dalam rumah tangga dan berinteraksi satu sama lain dan dalam perannya menciptakan dan mempertahankan kebudayaan.
Menurut UU No. 10 tahun 1992 Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya
Menurut Friedman (1998 : 145) Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih secara bersama karena suatu ikatan lahir dan emosional dan setiap individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Keluarga dapat dikatakan harmonis jika para anggota didalamnya bisa berhubungan secara serasi dan seimbang, saling memuaskan kebutuhan anggota lainnya serta memperoleh kepuasan atas segala kebutuhannya ( BKKBN, 2006 : 102).
Teori Maslow yang membahas tentang beragam kebutuhan manusia telah menyusun suatu hierarki kebutuhan yang harus dipenuhi oleh individu sebagai pribadi dan sebagai anggota keluarga secara selaras dan seimbang,yaitu:
1. Kebutuhan biologik-faali (kebutuhan-kebutuhan dasar) seperti makan, minum, pakaian dsb.
2. Kebutuhan akan rasa aman (bebas dari bahaya dan ancaman baik fisik maupun psikis).
3. Kebutuhan akan kasih sayang (afeksi) dan rasa kebersamaan, rasa memiliki dan dimiliki, merasa dirinya bagian integral dari keluarga (belonging).
4. Kebutuhan akan penghargaan dan prestasi (self esteem)
5. Kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri).
2.1.2 Struktur Keluarga
Menurut Nasrul Efendi, (1998 : 45) Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam :
1) Patrilineal : Keluarga yang sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah
2) Matrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara beberapa generasi yang disusun melalui garis ibu
3) Matrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga istri
4) Patrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga suami
5) Kawinan : Hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
2.1.3 Type atau bentuk keluarga
Menurut Nasrul Efendi, (1998 : 44) Type atau bentuk keluarga yaitu:
1) Keluarga inti, adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
2) Keluarga besar, adalah keluarga inti ditambah sanak saudara
3) Keluarga berantai, adalah keluarga yang terdiri-dari suami atau istri yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti.
4) Singgle family, adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5) Keluarga berkomposisi, adalah keluarga dengan perkawinan berpoligami yang hidup secara bersama-sama
6) Keluarga kabitas, adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga
2.1.4 Pemegang kekuasaan dalam keluarga
Menurut Nasrul Efendi,(1998 : 87) pemegang kekuasaan dala keluarga adalah:
1) Patriakal, adalah dominan pemegang kekuasaan adalah pihak ayah
2) Matriakal, adalah dominan pemegang kekuasaan adalah pihak ibu
3) Equalitarian, adalah Kekuasaan dalam keluarga dipegang oleh ayah dan ibu
2.1.5 Peran keluarga
Peran yang dikutip oleh Frieman dari Nye, 1976 dinyatakan sebagai suatu perilaku yang bersifat homogen yang diharapkan secara normatif oleh seorang ocupan (Seseorang yang memegang suatu posisi dalam struktur sosial) dalam situasi sosial tertentu. Posisi atau status sosial didefinisikan sebagai tempat seseorang dalam sistem sosial. Dalam pelaksanaan peran berkenaan dengan siapa pemegang kekuasaan keluarga (Friedman, 1998 : 146).
Peran dalam keluarga memberikan tujuan homeostasis, homeostasis ini mengacu pada pemanfaatan mekanisme regulator oleh keluarga untuk mengatur keseimbangan dalam keluarga (Friedman, 1998). Turner, 1970 menyatakan jika keluarga tidak menyatakan atau melaksanakan peranya maka keluarga akan menjadi ketergantungan terhadap keberadaan peran-peran diluar keluarga (Misalkan petugas kesehatan)
2.1.6 Variabel yang mempengaruhi pelaksanaan peran keluarga
Menurut Friedman, 1998 Menyangkut struktur kekuasaan keluarga , ada faktor-faktor yang mempengaruhi peran keluarga yang meliputi:
1) Kelas Sosial
Fungsi dari peran keluarga tentulah dipengaruhi oleh tuntutan kepentingan dan kebutuhan yang ada dalam keluarga
2) Bentuk Keluarga
Keluarga dengan orang tua tunggal jelas bebeda dengan orang yang masih lengkap, demikian juga dengan antara keluarga inti dan keluarga besar yang beragam dalam pengambilan keputusan dan kepentingan akan rawan konflik peran.
3) Latar Belakang Keluarga
Kesadaran dan kebiasaan keluarga
Notoadmojo 1995 menyatakan kesadaran merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai pertimbangan dan perbandingan yang menghasilkan keyakinan. Kebiasaan yang meningkatakan kesehatan yaitu; tidur teratur, sarapan setiap hari, tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak makan sembarangan, olah raga, pengontrolan berat badan.
Sumber daya keluarga (Moenir, 1995 : 56)
Sumber daya atau pendapatan keluarga merupakan penerimaan seseorang sebagai imbalan atas semua yang telah dilakukan dengan tenaga atau pikiran seseorang terhadap orang lain atau organisasi lain. Dalam pendapatan ada 2 metode yang dilakukan yaitu; KFM ( kebutuhan fisik minimum) dan KHM (Kebutuhan hidup minimum).
4) Siklus keluarga
Perbedaan siklus keluarga yang sedang dialami juga merupakan hal yang dapat mempengaruhi peran karena perbedaan kebutuhan dan kepentingan.