Led Dan Photo transistor

Led (Light Emitting Diode) atau dioda pemancar cahaya adalah merupakan
dioda semikonduktor sambungan PN yang akan memancarkan cahaya jika di beri
prasikap maju. Pada dioda yang di beri prasikap maju, elektron pita konduksi
melewati sambungan dan jatuh ke dalam hole. Pada saat elektron-elektron jatuh
dari pita konduksi ke pita valensi, mereka memancarkan energi. Pada dioda
penyearah, energi ini ke luar sebagai panas. Tetapi pada led, energi dipancarkan
sebagai cahaya. Dengan menggunakan unsur-unsur seperti gallium, arsen dan
phospor, pabrik dapat membuat led yang memancarkan warna merah, kuning dan
infra merah (tidak kelihatan).

[3] Theodore F.Bogart, Jr.-4th, Electronic Device and Circuits, Prentice Hall, 1997

Sebuah photo transistor adalah merupakan persambungan PN yang di beri
prasikap mundur, dalam hal ini persambungan adalah sambungan basis kolektor dari
transistor bipolar. Ketika persambungan diberikan energi panas, maka arus bocor
kolektor basis akan di perkuat. Keuntungan dari photo transistor adalah adanya
penguatan arus dan menyebabkan photo transistor lebih peka dari pada photo dioda,
tetapi photo transistor mempunyai tanggapan waktu yang lebih lambat dari pada
photo dioda.
2.3 Penguat Operasional [4]
Sekitar sepertiga dari semua IC linier adalah merupakan penguat operasional
(operational amplifier) atau lebih umum di sebut op-amp. Op-amp yang biasa adalah
sebuah penguat dc bati tinggi yang dapat digunakan dari 0 sampai 1 MHz. Dengan
memasang tahanan luar, perancang dapat menyesuaikan bati tegangan dan lebar-pita
sebuah op-amp. Ada lebih dari 2000 tipe op-amp yang tersedia secara komersial.
Sebagian besar adalah alat-alat daya rendah karena desipasi dayanya kurang dari 1
Watt. Op-amp adalah piranti solid-state yang mampu mengindera dan memperkuat

[4] William D. Stanley, Operational Amplifiers With Linear Integrated Circuits, New York, 1994

sinyal masukan baik DC maupun AC. Op-amp IC yang khas terdiri atas tiga
rangkaian dasar, yakni penguat diferensial impedansi masukan tinggi, penguat
tegangan penguatan tinggi, dan penguat keluaran impedansi rendah (biasanya
pengikut emitter push-pull). Sebuah op-amp pada dasarnya harus mempunyai tiga
karakteristik:

1.
Impedansi masukan sangat tinggi, sehingga arus masukan praktis dapat di
abaikan.
2.
Penguatan lup terbuka yang sangat tinggi.
3.
Impedansi keluaran yang sangat rendah, sehingga keluaran penguat tidak
terpengaruh oleh pembebanan.