1. Orang Tua Sebagai Panutan
Anak selalu becermin dan bersandar kepada lingkungannya yang terdekat. Dalam hal ini tentunya lingkungan keluarga yaitu orang tua. Orang tua harus memberikan teladan yang baik dalam segala aktivitasnya kepada anak. Jadi orang tua adalah sandaran utama anak dalam melakukan segala pekerjaan, kalau baik didikan yang diberikan oleh orang tua, maka baik pula pembawaan anak tersebut.
2. Orang Tua Sebagai Motivator Anak
Anak mempunyai motivasi untuk bergerak dan bertindak, apa bila ada sesuatu dorongan dari orang lain, lebih-lebih dari orang tua. Hal ini sangat diperlukan terhadap anak yang masih memerlukan dorongan. Motivasi bisa membentuk dorongan, pemberian penghargaan, pemberian harapan atau hadiah yang wajar, dalam melakukan aktivitas yang selanjutnya dapat memperoleh prestasi yang memuaskan. Dalam hal ini orang tua sebagai motivator anak harus memberikan dorongan dalam segala aktivitas anak, misalnya dengan menjanjikan kepada anak akan hadiah apabila nanti dia berhasil dalam ujian. Karena dengan motivasi yang diberikan oleh orang tua tersebut anak akan lebih giat lagi dalam belajar.
3. Orang tua sebagai cermin utama anak.
Orang tua adalah orang yang sangat dibutuhkan serta diharapkan oleh anak. Karena bagaimanapun mereka merupakan orang yang pertama kali dijadikan sebagai figur dan teladan di rumah tangga. Dan selain itu orang tua juga harus memiliki sifat keterbukaan terhadap anak-anaknya, sehingga dapat terjalin hubungan yang akrab dan harmonis antara orang tua dengan si anak, dan begitu juga sebaliknya. Sehingga nantinya dapat diharapkan oleh anak sebagai tempat berdiskusi dalam berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan pendidikan, ataupun yang berkaitan dengan pribadinya. Di sinilah peranan orang tua dalam menentukan akhlak si anak. Kalau orang tua memberikan contoh yang baik, maka anak pun akan mengambil contoh baik tersebut, dan sebaliknya.
4. Orang tua sebagai fasilitator anak
Pendidikan bagi si anak akan berhasil dan berjalan baik, apabila fasilitas cukup tersedia. Namun bukan semata-mata berarti orang tua harus memaksakan dirinya untuk mencapai tersedianya fasilitas tersebut. Akan tetapi, setidaknya orang tua sedapat mungkin memenuhi fasilitas yang diperlukan oleh si anak, dan ini tentu saja ditentukan dengan kondisi ekonomi yang ada.
Selain dari hal tersebut di atas orang tua semestinya juga dapat diajak untuk bekerja sama dalam mendapatkan dan memperoleh inovasi sistem belajar mereka yang efisien dan efektif, sehingga anak tetap terkoordinir sebagaimana mestinya
Anak selalu becermin dan bersandar kepada lingkungannya yang terdekat. Dalam hal ini tentunya lingkungan keluarga yaitu orang tua. Orang tua harus memberikan teladan yang baik dalam segala aktivitasnya kepada anak. Jadi orang tua adalah sandaran utama anak dalam melakukan segala pekerjaan, kalau baik didikan yang diberikan oleh orang tua, maka baik pula pembawaan anak tersebut.
2. Orang Tua Sebagai Motivator Anak
Anak mempunyai motivasi untuk bergerak dan bertindak, apa bila ada sesuatu dorongan dari orang lain, lebih-lebih dari orang tua. Hal ini sangat diperlukan terhadap anak yang masih memerlukan dorongan. Motivasi bisa membentuk dorongan, pemberian penghargaan, pemberian harapan atau hadiah yang wajar, dalam melakukan aktivitas yang selanjutnya dapat memperoleh prestasi yang memuaskan. Dalam hal ini orang tua sebagai motivator anak harus memberikan dorongan dalam segala aktivitas anak, misalnya dengan menjanjikan kepada anak akan hadiah apabila nanti dia berhasil dalam ujian. Karena dengan motivasi yang diberikan oleh orang tua tersebut anak akan lebih giat lagi dalam belajar.
3. Orang tua sebagai cermin utama anak.
Orang tua adalah orang yang sangat dibutuhkan serta diharapkan oleh anak. Karena bagaimanapun mereka merupakan orang yang pertama kali dijadikan sebagai figur dan teladan di rumah tangga. Dan selain itu orang tua juga harus memiliki sifat keterbukaan terhadap anak-anaknya, sehingga dapat terjalin hubungan yang akrab dan harmonis antara orang tua dengan si anak, dan begitu juga sebaliknya. Sehingga nantinya dapat diharapkan oleh anak sebagai tempat berdiskusi dalam berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan pendidikan, ataupun yang berkaitan dengan pribadinya. Di sinilah peranan orang tua dalam menentukan akhlak si anak. Kalau orang tua memberikan contoh yang baik, maka anak pun akan mengambil contoh baik tersebut, dan sebaliknya.
4. Orang tua sebagai fasilitator anak
Pendidikan bagi si anak akan berhasil dan berjalan baik, apabila fasilitas cukup tersedia. Namun bukan semata-mata berarti orang tua harus memaksakan dirinya untuk mencapai tersedianya fasilitas tersebut. Akan tetapi, setidaknya orang tua sedapat mungkin memenuhi fasilitas yang diperlukan oleh si anak, dan ini tentu saja ditentukan dengan kondisi ekonomi yang ada.
Selain dari hal tersebut di atas orang tua semestinya juga dapat diajak untuk bekerja sama dalam mendapatkan dan memperoleh inovasi sistem belajar mereka yang efisien dan efektif, sehingga anak tetap terkoordinir sebagaimana mestinya