FORMULA
BAKU
Ø Formularium
Der Nederlandse Aphotekers p. A. 13
Cremor Chloramphenicoli
Chlooraogolisomacrmfenicolcreme
Bevat :
2 pct Chlooramfenicol
Voorschrift :
Chlooramfenicol 2
Propylenglycolum 10
Cremor cetomacrogolis ad 100
Bereiding :
wrijf de chlooramfenicol fijn. Los de ze ander zachtver war men up een
waterbad in de propyleenglycol up. Voeg na
bekoelen de
cetomacrogolcreme in een keer toe meng.
Bijzonderheden : buiten invloed van het licht, in good
gesloten vaten bewaren
Ø Formularium Der
Nederlandse Apothekers p.A. 11
Cremor cetomacrogolis
Voorschrift :
I. - Cera cetomacrogolls emulsificants 75
(emulgade 100 NI Henkel International
GmbH
Dehydag products divisium )
-
Cetiol V 100
II. - Solutio
sorbitoli 70 pct 20
-
Acidum sorbicum 1
-
Aqua congeveer 30 ml ad
500
Ø FMS
cetakan pertama hal 102
R/ Kloramfenikol 0,3
Cera
lanette 1
Cetioli 0,6
Cetacei 0,05
Cera alba 0,25
Nipagini 0,05
Talc.
venet 0,9
Aqua ad 10
m. f.
ungt.
s. u. e
EVALUASI
KRIM
1. Organoleptis
Bau :
Warna :
Konsistensi :
2. Uji
Ph
Alat :
ph meter
Cara :
a. Timbang
1 gram sediaan ditambah air bebas CO2 sampai volume 20 ml kemudian
aduk sampai homogen.
b. Cuci
electrode dengan aquadest sampai bersih lalu keringkan.
c. Mengkalibrasi
electrode dengan larutan dapar standar dengan ph tertentu (sekitar ph sediaan
yang akan di ukur)
d. Bersihkan
electrode dengan aquadest sampai bersih lalu keringkan.
e. Ukur
ph sediaan dan catat angka yang terbaca.
f. Hitung
ph dengan mengurangi faktor koreksi.
g. Lakukan
sebanyak 3 kali.
3. Viskositas
Alat : viskosimeter
Cara :
a. Masukkan
sejumlah sampel ke dalam cup
b. Masukkan rotor ke dalam cup, diatur sampai rotor tercelup
c.
Hidupkan
alat
d.
Catat
viskositas yang terbaca
4.
Daya Sebar
Alat :
lempeng kaca diameter 10 cm
Cara :
a. 500 mg sediaan
di tengah-tengah lempeng kaca, kemudian ditutup dengan lempeng kaca yang sudah
diketahui penyebarannya
b. tunggu
terjadinya penyebaran selama 1 menit, catat luas penyebarannya
c. tambahkan beban
seberat 50 mg, diamati penyebaranya selama 1 menit dan catat luas permukaannya
d. demikian
seterusnya sampai tidak terlihat perubahan luas permukaan
e. buat grafik
anatar beban vs luas penyebarannya
f. tentukan
slope yang merupakan nilai daya sebarnya
5. Penentuan
ukuran droplet
Alat : Mikroskop cahaya
Cara :
a) Kalibrasi
skala okuler
·
Pasang mikrometer okuler dan
objektif pada tempatnya
·
Amati sampai kedua skala
terlihat jelas di bawah mikroskop
·
Himpitkan garis awal skala
okuler dengan garis awal skala objektif, kemudian tentukan garis yang tepat
berhimpit pada kedua skala
·
Tentukan harga skala okuler,
misalnya 9 skala okuler = 10 skala objektif, maka 1 skala okuler = 10/9
skala objektif
b) Buat
emulsi encer partikel yang akan diamati di atas objek glass, tutup dengan cover
glass
c) Ambil
mikrometer objektif, ganti dengan objek glass yang berisi sampel,kemudiaan
mulai pengukuran diameter droplet ( > 300 droplet )
d) Lakukan
pengelompokan, tentukan ukuran droplet terkecil dan terbesar dari seluruh
sampel, bagilah ke dalam beberapa interval dan kelas
e) Tentukan
dln, dsn, dvn, dsl, dvs,
dwm.
6. Penentuan
tipe emulsi
a) Dye
solubility test
·
Sediaan ditambah zat warna
larut air ( Methylen Blue )
·
Amati warna sediaan, jika
homogen tipe emulsi adalah o/w
·
Sediaan ditambah zat warna
larut minyak ( Sudan II )
·
Amati warna sediaan, jika
fase dalam terwarnai tipe emulsi adalah w/o
b) Drop
diluent test
·
Sediaan diencerkan dengan
air, apabila dapat diencerkan dengan air, maka tipe emulsi adalah o/w
·
Sediaan diencerkan dengan
minyak, apabila dapat diencerkan dengan minyak, maka tipe emulsi adalah w/o
c) Conductivity
test
·
Sediaan digunakan sebagai
penghantar listrik yang dihubungkan dengan lampu, bila lampu menyala, tipe
emulsi o/w
·
Apabila lampu tidak menyala,
tipe emulsi w/o
7. Uji
aseptabilitas
Cara :
a) Tentukan
kriteria asptabilitas yang akan diuji
b) Lakukan
skoring angka pada masing-masing kriteria
c) Gunakan
subyek dengan kriteria tertentu
d) Subyek
harus mengisi/menandatangani persyaratan kesediaan menjadi subyek (Form
Informed Consent)
e) Jelaskan
hal-hal yang harus dilakukan subyek supaya hasil tidak bias
f) Lakukan
perhitungan data hasil uji untuk setiap kriteria, kalikan dengan skor
masing-masing
g) Tampilkan
data dalam bentuk gambar/grafik
8. Uji
penetrasi in vitro
Alat : Disolusi
Cara :
a. Buat
kurva baku bahan aktif
b. Digunakan
kulit tikus sebagai membran penetrasi
c. Suhu
percobaan 370C, kecepatan pengadukan 100 rpm
d. Volume
media resptor 500 ml buffer fosfat ph 6,0 ; volume sampling 5,0 ml
e. Waktu
sampling 0, 5, 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120 menit
f. Sampel
diamati dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum bahan aktif
obat
9. Uji
pelepasan
a. Perangkat
uji pelepasan
Alat-alat yang disiapkan dan
dirangkai merupakan modifikasi transdermal delivery system dari USP 23, 1995,
yang meliputi :
i.
Tabung berisi larutan media
ii.
Paddle (pengaduk) yang diatur
kecepatannya
iii.
Disk yang berisi sediaan
iv.
Thermometer
v.
Pipet untuk mengambil sediaan
b. Preparasi
sel difusi
Siapkan sel difusi yang
bersih, kemudian ditara dengan kondisi kosong pada timbangan analitik.
Selanjutnya, sel difusi diisi dengan sediaan (±2,0
gram) yang telah diukur sesuai ukuran sel difusi (d=6,6018 cm) dan permukaannya
diratakan dengan obyek glass. Tutup sediaan dengan membrane porous sesuai
ukuran sel difusi, kemudiaan sediaan yang ada di sekitar sel difusi dibersihkan.
Kemudian di timbang kembali. Sebagai pengaman untuk mencegah kebocoran di klem
dengan lempengan sel lain dengan rapat.
c. Menyiapkan
membrane selofan
Membrane selofan di gunting
sesuai ukuran disk kemudian di rendam ke dalam aquadest selama satu malam dan
ditiriskan.
d. Pengambilan
cuplikan
·
Tabung (i) diisi
denganlarutan dapar fosfat 0,01 M ph 6,0 ± 0,05
sebanyak 500,0 ml
·
Wadah sediaan dimasukkan
tabung uji (i) dengan suhu diatur 37±0,50C
kemudian diaduk dengan kecepatan 100 rpm
·
Larutan cuplikan dipipet 5 ml
pada waktu 5, 10, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330,
dan 360 menit
·
Setiap pengambilan harus
diganti dengan larutan dapar fosfat 0,01 M ; ph 6,0 ± 0,05
sebanyak 0,5 ml
·
Diamati serapannya dengan
spektrofotometer UV-Vis 160 A shimadzu pada panjang gelombang maksimum. Larutan
blanko yang digunakan adalah larutan dapar fosfat 0,01 M ; ph 6,0 ± 0,05
·
Hal yang sama juga dilakukan
pada suhu 300 dan 400 ± 0,50C