limbah


A.    Pengertian limbah
Sisa – sisa atau sampah hasil industri dan rumah tangga yang sudah berubah dari fungsi awalnya disebut dengan LIMBAH. Berikut ini beberapa pengertian tentang limbah adalah sebagai berikut:
1.      Berdasarkan keputusan Menperindag RI No.231/MPP/Kep/7/1997 pasal I tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahwa Limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya , kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan.
2.      Berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Air limbah industri maupun rumah tangga (domestik) apabaila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
3.      Menurut Yuliarini, 2009
Limbah adalah bahan atau sisa pada suatu kegiatan maupun proses produksi yang tidak lagi berguna atau bermanfaat bagi pelaku proses.

B.     Karakteristik  Limbah
Sifat-sifat limbah antara lain : berukuran mikro, dinamis, penyebarannya berdampak luas, dalam jangka panjang. Dalam melakukan pengolahan limbah terutama cair lebih baik dilakukan analisa terhadap jenis dan karakteristik limbah terlebih dahulu agar bisa diakukan penanganan dengan efektif dan efisien. Ada beberapa karakteristik limbah cair yang mudah dikenali baik secara fisik maupun kimia.
1.      Karakteristik Fisik
a.       Zat Padat
Dalam limbah terkandung total zat (total solid), yaitu semua zat padat yang tetap ada sebagai residu setelah proses pemanasan pada suhu 103°C sampai 105°C dalam laboratorium. Partikel padat didefinisikan sebagai suspensed solids yang dapat menembus kertas saring dengan minimal 1 mikron.

b.      Bau
Bau yang tidak disebabkan pada limbah disebabkan adanya gas-gas hasil dekomposisi zat organik dalam air limbah. Gas-gas yang dapat menimbulkan bau dalam air limbah antara lain : hidrogen sulfida (H2S), Amonia (NH3) dan senyawa organik sulfida.

c.       Suhu
Suhu air limbah biasanya lebih tinggi daripada suhu udara disekitarnya. Suhu yang cukup tinggi juga menurunkan kadar DO atau Dissolved Oxygen.
d.      Warna
Seringkali air limbah memiliki warna tertentu, tergantung dari kandungan limbahnya. Air limbah yang baru saja dibuang berwarna abu-abu dan akan berubah menjadi hitam. Hal ini disebabkan proses dekomposisi bahan organik dan menurunnya jumlah oksigen sampai menjadi nol. Namun air yang tidak berwarna belum dapat menjadi jaminan kalau air tersebut tidak mengandung limbah.
e.       Kekeruhan
Air limbah terlihat keruh disebabkan zat organik lumpur, tanah liat, jasad renik, dan zat koloid, dan zat-zat lainnya yang mengapungdan tidak segera mengendap. Semakin keruh air limbah, semakin kuat kandungan limbahnya atau semakin besar jumlah zat yang terkandung di dalamnya.

2.      Karakteristik kimia
Ø  Bahan organik
Dalam air limbah terdapat kandungan bahan organik berupa: protein 65%, karbohidrat 25%, dan lemak atau minyak 10%. Lemak dalam limbah domestik dapat berasal dari sisa-sisa makanan, yang jika dibuang ke sungai akan mengapung dan menutupi permukaan air. Minyak dan lemak tidak dapat terdegradasi dalam waktu yang singkat, karena membutuhkan waktu yang lama maka keberadaanya akan mengganggu aktivitas organisme di dalamnya.
Ø  BOD (Biologycal Oxygen Demand)
BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam lingkungan air untuk mengubah bahan organik yang ada di dalam lingkungan air tersebut. Air buangan atau efluen dengan kadar BOD tiggi dapat menimbulkan polusi jika langsung dibuang ke air.
Ø  DO (Dissolved Oxygen)
DO (Dissolved Oxygen) atau oksigen terlarut adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman dan hewan di dalam air. Oksigen terlarut yag terdapat dalam air berasal dari hasil fotosintesis tumbuhan air dan juga oksigen dari atmosfer yang masuk kedalam air. Kandungan oksigen yang terlarut dalam air tidak boleh terlalu rendah karena dapat menyebabkan kematian pada ikan dan binatang lainnya. Konsentrasi oksigen terlarut juga tidak boleh terlalu tinggi karena dapat menyebabkan proses perkaratan yang berlangsung lebih cepat (oksigen mengikat hidrogen yang melapisi permukaan logam).
Ø  COD (Chemical Oxygen Demand)
COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan – bahan organik secara kimiawi yang terdapat didalam air dengan sempurna.
Ø  PH (Puissance d’Hydrogen Scale)
PH adalah ukuran yang menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan. Larutan bersifat netral jika memiliki PH = 7, bersifat basa PH >7 dan bersifat asam jika PH<7 .="." adanya="adanya" air.="air." air="air" alkali="alkali" asam="asam" baja="baja" bersifat="bersifat" besi.="besi." buffer="buffer" dalamnya.="dalamnya." dapat="dapat" di="di" disebabkan="disebabkan" jika="jika" keasaman="keasaman" kehidupan="kehidupan" korosif="korosif" limbah="limbah" logam="logam" maupun="maupun" mengakibatkan="mengakibatkan" mengganggu="mengganggu" menjadi="menjadi" naik="naik" netral="netral" o:p="o:p" pada="pada" perkaratan="perkaratan" perubahan="perubahan" ph="ph" pipa="pipa" rendah="rendah" sangat="sangat" seperti="seperti" serta="serta" terhadap="terhadap" terjadi="terjadi" turun="turun" yang="yang">

3.      Karakteristik biologi
Selain kandungan benda tak hidup, dalam limbah terkandung juga organisme hidup seperti bakteri yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat menimbulkan penyakit. Bakteri yang digunakan sebagai indikator adalah Escherichia coli (bakteri yang hidup dalam kotoran manusia dan hewan).

C.     Jenis-jenis Limbah
1.      Berdasarkan sumbernya, limbah dapat digolongkan menjadi :
a.       Limbah Domestik (rumah tangga)
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran. Limbah yang berasal dari rumah tangga khususnya di kota-kota besar jumlahnya mencapai lebih dari 80%. Limbah cair domestik terbagi menjadi dua yaitu :
1). Limbah cair domestik yang berasal dari air cucian. Misalnya : sabun detergen, minyak, dan pestisida.
2). Limbah cair domestik yang berasal dari kakus. Misalnya : sabun, shampo, kotoran manusia, dan air seni.









Karakteristik Fisik Air Limbah Domestik
( LPM ITB, 1994 dalam Kodoatie,2005)
parameter
deskripsi
Temperatur
Temperatur limbah domestik biasanya lebih tinggi dari pada air minum.
Bau
Limbah yang baru dibuang baunya seperti sabun atau lemak. Jika sudah lama akan berbau sulfur dan kurang sedap.
warna
Limbah domestik yang baru biasanya berwarna agak abu-abu. Jika sudah lama akan berubah menjadi hitam.
Kekeruhan
Keruhan limbah tergantung pada kandungan zat padat tersuspensi. Pada umunya air limbah yang kuat mempunyai kekeruhan yang tinggi.

Kandungan zat dalam air limbah domestik mempunyai dampak buruk, yaitu :
a)      Zat organik terlarut
Menyebabkan menurunnya jumlah oksigen dalam badan air yang diperlukan oleh kehidupan dalam air sehingga menurunkan kualitas badan air tersebut.
b)      Zat padat tersuspensi
Pengendapan zat padat ini akan menganggu kehidupan di dalam dasar badan air.
c)      Nitrogen dan fosfor
Dapat menyebabkan tumbuhnya ganggang dengan cepat.
d)     Kaleng minuman dan bahan-bahan terapung .
e)      Logam berat sianida dan racun organik
f)       Warna dan kekeruhan
g)      Bahan yang tidak mudah terdekomposisi
h)      Contohnya adaah detergen yang mengandung Alkil Benzene Sufonate (ABS) yang tidak mudah terdekomposisi sehingga menyebabkan timbulnya busa dipermukaan air.
i)        Bahan yang mudah menguap (voatil).
Yang termasuk bahan ini adalah gas hidrogen sufida, metan, dan sebagainya yang menyebabkan udara tercemar (Kodoatie,2005).

b.      limbah Idustri
Imbah industri merupakan sisa atau buangan dari hasi proses industri .  Jenis limbah yang dihasilkan tergantung pada jenis industrinya.


Tabel Jenis Industri dan Limbahnya

No.
Jenis industri
jenis limbah
1.
Industri pupuk
Uap asam, NH3, bau, partikel.
2.
Pabrik pangan (ikan, daging, minyak makanan, bagase, bir)
Hidrokarbon, bau, partikel, CO, H2S, dan uap asam.
3.
Industri pertambangan (mineral, semen, aspal, kapur, batu bara, karbida, serat gelas)
NOx, SO, CO, HK, bau, partikel.
4.
Industri metalurgi (tembaga, baja, seng, timah hitam, aluminium).
NOx, SO, CO, HK, H2S, chlor, bau, dan partikel.
5.
Industri kimia (sulfat, serat rayon PVC, amonia, cat, dll).
HK, CO, NH3, bau, dan partikel.
6.
Industri pulp
SOx, CO, NH3, H2S, bau.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup,
Nomor: Kep-03/MENLH/1998 tentang Parameter Limbah Cair Bagi Kawasan Industri.
PARAMETER
KADAR MAKSIMUM
BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM

(mg/liter)
(kg/hari-hari)
BOD5
50
4.3
COD
100
8.6
TSS
200
17.2
pH
6.0 – 9.0

           
Jenis industri yang termasuk pada masing-masing kategori tersebut sebagai berikut:
1)      Metal: Electroplanting (pelapisan logam), peralatan tulis-menulis, (kip, kertas, stapler) dan lain-lain.
2)      Kertas: boks, karton, ketas tissue, dan lain-lain.
3)      Produk kayu: rotan, frame foto, dan lain-lain.
4)      Bahan bangunan: lantai, marmer, genteng, dan lain-lain.
Berikut ini adalah jenis limbah industri berdasarkan bidang usahanya, yaitu sebagai berikut:
1)      limbah industri pangan
yaitu limbah yang berasal dari industri atau usaha kecil yang mencemari lingkungan. Limbah industri pangan mengandung karbohidrat, protein, emak, garam-garam, mineral, dan sisa bahan kimia yang digunakan selama proses pengolahan dan pembersihan. > Contohnya: limbah yang berasal dari industri tahu, tempe, tapioka, dan pengolahan ikan.
2)      Limbah industri kimia dan bahan bangunan.
Limbah industri kimia memerlukan air dalam jumlah yang cukup besar, baik untuk prosesnya maupun untuk pencucian peralatan-peralatan yang dipergunakan selama proses berlangsung. selain limbah cair dihasikan pula limbah padat yang berupa endapan (misal: CaSO4) dan gas buangan (uap akohol). Limbah tersebut termasuk golongan imbah B3 (Bahan,Berbahaya dan Beracun).
3)      Limbah industri sandang
Industri sandang lebih banyak didominasi industri kecil yang meliputi pencucian batik, batik cetak dan penyamakan kulit. Industri jenis ini memerukan air sebagai media untuk proses pencucian dan jumlah yang diperlukan adalah sangat besar.
4)      Limbah industri logam dan elektronika
Industri logam misalnya pada industri besi baja, tidak menggunakan zat-zat kimia yang limbahnya berbahaya bagi kesehatan.
c.       Limbah pertanian
Limbah pertanian berasa dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan. Limbah pertanian terutama berasal dari kegiatan pemupukan dan pemberantasan hama.
Pemupukan bertujuan untuk menambah kesuburan tanah. Pestisida berasal dari kata pest yang berarti hama, dan cide yang berarti membunuh.