Aktiva tetap

Menurut Hendi Somantri (2000:121) “Aktiva tetap atau disebut plant assets adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu Aktiva dan dikelompokan sebagai aktiva tetap apabila :
a. Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomian dimasa yang akan datang
b. Berkaitan dengan entitas tertentu
c. Memajukan pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva
d. Menunjukan proses akuntansi
e. Berkaitan dengan dimensi waktu
Jadi yang dimaksud aktiva tetap adalah aktiva yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa lebih dari satu tahun. Aktiva tetap lazimnya dicatat sejumlah harga perolehan. yang dimaksud harga perolehan adalah sejumlah uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap, sampai aktiva tetap yang bersangkutan siap dioperasikan, maka harga perolehan ditetapkan sebagai berikut :
1) Aktiva tetap yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, harga perolehan ditetapkan atas dasar harga beli ditambah dengan harga biaya yang terjadi sebubungan dengan usaha menempatkan aktiva tetap yang bersangkutan. Contoh : biaya pemasangan, percobaan, dll.
2) Aktiva tetap yang dibangun sendiri, harga perolehan ditetapkan atas dasar biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aktiva tetap yang bersangkutan, hingga siap dipergunakan. Contoh : biaya tenaga kerja, biaya tak langsung.
3) Aktiva tetap yang diperoleh melalui pertukaran non moneter, harga perolehan ditetapkan atas dasar harga pasar aktiva diserahkan atau harga pasar aktiva diterima, tergantung harga mana yang lebih wajar.
4) Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan, harga perolehan ditetapkan atas dasar harga pasar aktiva yang terima atau harga taksiran yang wajar.


2. Pengertian dan Penilaian Perputaran Aktiva tetap
Menurut Beams ( 2000: 121) perputaran aktiva tetap adalah “Posisi aktiva Tetap dan taksiran waktu perputaran aktiva tetap dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran aktiva tetap yaitu, dengan membagi penjualan dengan total aktiva tetap bersih“.
Maka dapat disimpulkan bahwa perputaran aktiva tetap ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu, penjualan dan total aktiva tetap bersih. Yang dimaksud total aktiva tetap bersih adalah total aktiva tetap setelah dikurangi penyusutan aktiva tetap.
Metode perputaran total aktiva adalah :
Perputaran total aktiva tetap = Penjualan : Total aktiva tetap bersih

Waktu perputaran total aktiva = 365 : Peputaran total aktiva

3. Prinsip Penilaian Aktiva tetap
Penilaian aktiva tetap berkaitan dengan penentuan nilai pertukaran dari aktiva tersebut. Ada dua jenis pertukaran yaitu, nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai keluaran adalah: aliran dana yang diperkirakan akan diterima perusahaan dimasa uang akan datang sesuai dengan harga pertukaran. sedangkan nilai masukan menunjukan jumlah rupiah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aktiva yang akan digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan.
Dalam hubungannya dengan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan pengunaan aktiva tetap terdiri dari:
a. Pemeliharaan (Maintenance)
Adalah pengeluaran yang bertujuan untuk mempertahankan aktiva tetap pada kondisi yang tetap baik. Dengan demikian tidak mengakibatkan penambahan manfaat.
b. Reparasi
Adalah pengeluaran yang bertujuan mengembalikan aktiva tetap pada kondisi semula. Manfaat ini hanya untuk kelangsungan jalannya operasi.
c. Penggantian (Replacement)
Adalah pengeluaran untuk mengantikan sebagian (komponen) aktiva tetap yang rusak berat. Akan menambah terhadap usia pengunaan aktiva tetap yang bersangkutan .
d. Perbaikan (Betterment)
Adalah pengeluaran yang bertujuan untuk meningkatkan akiva tetap dari kondisi semula kepada kondisi yang lebih baik.

e. Penambahan (Addition)
Adalah pengeluaran yang bertujuan untuk memperluas dan peningkatan fasilitas yang sudah ada, misalnya penambahan bangunan.
4. Penyusutan Aktiva Tetap
Menurut Hendi Somantri (2000:126) penyusutan adalah “Alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi, penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Nilai perolehan aktiva tetap, selama masa penggunannya akan turun setiap saat, sehingga habis masa pengunaannya aktiva tetap dianggap sudah tidak mempunyai manfaat lagi bagi perusahaan. Karena aktiva tetap memberikan manfaat selama beberapa periode akintansi, maka kerugian tersebut harus dibebankan kepada periode–periode selama masa penggunaannya.
Besarnya penyusutan yang menjadi beban setiap periode selam masa penggunannya. Aktiva tetap, tergantung kepada empat faktor sebagai berikut :
a. Harga Perolehan
b. Nilai Sisa atau Nilai Residu
Adalah nilai aktiva tetap setelah habis masa penggunannya, biasanya ditetapkan atas dasar taksiran.

c. Usia Ekonomis atau Usia Manfaat
d. Metode Penyusutan yang diterapkan
Metode penyusutan pada dasarnya dirancang atas dasar faktor-faktor tertentu contohnya : faktor waktu, faktor penggunaan. Metode penyusutan yang berdasarkan kepada faktor waktu antara lain :
1). Metode Garis Lurus
Dimana metode ini , beban penyusutan tiap tahun penggunan aktiva tetap jumlahnya sama.

2). Metode Beban Menurun yaitu :
a). Metode Jumlah Angka Tahun
Metode ini penyusutan untuk tiap tahun jumlahnya menurun
Penyusutan = Sisa usia aktiva tetap x jmlh yang disusutkan : Jmlh angka tahun usia
b). Metode Menurun Ganda
Penyusutan ditetapkan atas dasar prosentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan.
Sedangkan metode penyusutan yang didasari kepada faktor penggunaanya, terdiri dari :
1. Metode Satuan Jam Kerja
Metode ini, beban penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang dapat dicapai dalm periode yang bersangkutan .
B. penyusutan : jam kerja yg dicapai x tarif penystan tiap jam kerja
Tarif penyusutan tiap jam kerja = harga perolehan –nilai residu : Taksiran jam kerja yg dpt dicapai

2. Metode Satuan Hasil Produksi
Metode ini sama dengan satuan jam kerja, yaitu berdasarkan kepada faktor penggunaannya.
Tarif penyusutan tiap satuan = harga perolehan –nilai residu : Taksiran jmlh satuan yg dihslkan