Psikologi Fungsionalisme Amerika
By Muhammad Baitul Alim + August 6th, 2009
Sebelum membahas tentang psikologi fungsionalisme Amerika, terlebih dahulu harus mengetahui perkembangan yang terjadi sebelum psikologi fungsinalisme muncul di Amerika.
Ketika konsep psikologi strukturalisme wundt dari Jerman diperkenalkan di Amerika serikat, dengan segera konsep tersebut disesuaikan dengan karakteristik Amerika. Walaupun salah satu murid Wundt, Titchener, tetap berpegang dalam keaslian psikologi strukturalisme di Amerika.
Setelah para psikolog Amerika kembali dari pendidikan di Jerman, mereka memasukkan suatu interpretasi fungsional dalam psikologi strukturalisme. Secara singkat, psikologi fungsionalisme adalah orientasi dalam psikologi yang menekankan proses mental dan menghargai kebermanfaatan psikologi.
Ironisnya, psikologi fungsionalisme di kemukakan oleh Titchener pada tahun 1898, hal ini di lakukan untuk membedakan pandangan-pandangan fungsionalisme dari psikologi stukturalisme yang sejati.
Menurut Boring (1950), psikologi fungsionalisme berbeda dengan psikologi strukturalisme tentang alasan dalam melakukan eksperimen. Para fungsionalis ingin mengetahui cara kerja pikiran dan apa saja kegunaan pikiran, bukan sekedar isi dan struktur apa yang terlibat dalam proses-proses mental.
Hal ini sesuai dengan filsafat pragmatisme yang menciptakan pemahaman bahwa dalam menciptakan atmosfer intelektual, yang dilakukan bukanlah mempelajari apa yang dilakukan individu, tetapi bagaimana individu mempelajari tersebut.
Psikologi fungsionalisme menghargai pentingnya adaptasi spesies dan individu terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan. Adaptasi sebagai mekanisme untuk bertahan hidup, hal ini sesuai dengan pengalaman bangsa amerika dalam menanamkan peradaban terbaik Eropa dan menaklukkan benua liar tersebut.
Tokoh lain yang sangat berpengaruh dalam psikologi fungsionalisme yaitu William James (1842-1910) dan Charles Sanders Peirce (1839-1914). Keberpengaruhan mereka dalam kontribusi pemikiran pragmatisme tentang kesadaran, proses mental dan empirisisme membawa formulasi-formulasi baru psikologi yang menjadi awal munculnya sistem Amerika berikutnya.
Fungsionalisme Amerika adalah gerakan yang relatif tidak bertahan lama. Fungsionalisme membuka jalan bagi pendefinisian ulang psikologi dengan pendekatan behavioristik yang dengan cepat mendominasi psikologi Amerika.
Fungsionalisme dapat dipandang sebagai tahap transisional antara strukturalisme dan behaviorisme di Amerika. Di sisi lain, psikologi tertanam kokoh dan menunjukkan kebernilaiannya, baik dalam akademik maupun terapan di Amerika, semua karena upaya intensif yang dilakukan oleh para fungsionalis. Sehingga para fungsionalis ini disebut sebagai pembawa kemajuan yang memasukkan unsur Amerika dalam psikologi dan tetap dipertahankan hingga kini.
By Muhammad Baitul Alim + August 6th, 2009
Sebelum membahas tentang psikologi fungsionalisme Amerika, terlebih dahulu harus mengetahui perkembangan yang terjadi sebelum psikologi fungsinalisme muncul di Amerika.
Ketika konsep psikologi strukturalisme wundt dari Jerman diperkenalkan di Amerika serikat, dengan segera konsep tersebut disesuaikan dengan karakteristik Amerika. Walaupun salah satu murid Wundt, Titchener, tetap berpegang dalam keaslian psikologi strukturalisme di Amerika.
Setelah para psikolog Amerika kembali dari pendidikan di Jerman, mereka memasukkan suatu interpretasi fungsional dalam psikologi strukturalisme. Secara singkat, psikologi fungsionalisme adalah orientasi dalam psikologi yang menekankan proses mental dan menghargai kebermanfaatan psikologi.
Ironisnya, psikologi fungsionalisme di kemukakan oleh Titchener pada tahun 1898, hal ini di lakukan untuk membedakan pandangan-pandangan fungsionalisme dari psikologi stukturalisme yang sejati.
Menurut Boring (1950), psikologi fungsionalisme berbeda dengan psikologi strukturalisme tentang alasan dalam melakukan eksperimen. Para fungsionalis ingin mengetahui cara kerja pikiran dan apa saja kegunaan pikiran, bukan sekedar isi dan struktur apa yang terlibat dalam proses-proses mental.
Hal ini sesuai dengan filsafat pragmatisme yang menciptakan pemahaman bahwa dalam menciptakan atmosfer intelektual, yang dilakukan bukanlah mempelajari apa yang dilakukan individu, tetapi bagaimana individu mempelajari tersebut.
Psikologi fungsionalisme menghargai pentingnya adaptasi spesies dan individu terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan. Adaptasi sebagai mekanisme untuk bertahan hidup, hal ini sesuai dengan pengalaman bangsa amerika dalam menanamkan peradaban terbaik Eropa dan menaklukkan benua liar tersebut.
Tokoh lain yang sangat berpengaruh dalam psikologi fungsionalisme yaitu William James (1842-1910) dan Charles Sanders Peirce (1839-1914). Keberpengaruhan mereka dalam kontribusi pemikiran pragmatisme tentang kesadaran, proses mental dan empirisisme membawa formulasi-formulasi baru psikologi yang menjadi awal munculnya sistem Amerika berikutnya.
Fungsionalisme Amerika adalah gerakan yang relatif tidak bertahan lama. Fungsionalisme membuka jalan bagi pendefinisian ulang psikologi dengan pendekatan behavioristik yang dengan cepat mendominasi psikologi Amerika.
Fungsionalisme dapat dipandang sebagai tahap transisional antara strukturalisme dan behaviorisme di Amerika. Di sisi lain, psikologi tertanam kokoh dan menunjukkan kebernilaiannya, baik dalam akademik maupun terapan di Amerika, semua karena upaya intensif yang dilakukan oleh para fungsionalis. Sehingga para fungsionalis ini disebut sebagai pembawa kemajuan yang memasukkan unsur Amerika dalam psikologi dan tetap dipertahankan hingga kini.