sms

2.1 Karakteristik Handphone Siemens C45
Handphone Siemens C45 adalah salah satu tipe handphone yang memiliki karakteristik dan sangat menunjang untuk tugas akhir ini kami. Karakteristik dari handphone Siemens C45 antara lain:
·         Handphone Siemens C45 memiliki AT Command.
·         Mempunyai kabel data.
Pinout dari handphone Siemens C45 tersebut mempunyai 12 pin, sedangkan yang kami gunakan hanya tiga pin, yaitu pin 1 berfungsi untuk ground, pin 5 berfungsi untuk transmitter, pin 6 berfungsi untuk receiver. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan pada gambar 2.2. Selain karakteristik tersebut, handphone Siemens C45 juga mempunyai banyak referensi yang terdapat di internet. Referensi tersebut juga dapat membantu tugas akhir kami.

Gambar 2.1 Handphone Siemens C45

Gambar 2.2 Connector Siemens C45
                                                                                               
Keterangan:


Pin 1       : GRD
                Pin 2       : SB
                Pin 3       : CHARGE
                Pin 4       : BATT
                Pin 5       : TX
                Pin 6       : RX
                Pin 7       : Z_CLK
                Pin 8       : Z_DATA
                Pin 9       : MICG
                Pin 10     : MIC
                Pin 11     : AUD
                Pin 12     :AUDG


2. 2 SMS (Short Message Service)
2.2.1       SMS (Short Message Service)
SMS (Short Message Service) merupakan salah satu fasilitas layanan untuk pengiriman pesan singkat dalam bentuk teks dalam jaringan handphone/ponsel. Teknologi SMS memungkinkan kita mengirimkan pesan alphanumeric singkat dari sebuah handphone ke handphone yang lain.
Ada beberapa karakteristik pesan SMS yang penting, yaitu:
·         Pesan SMS dijamin sampai atau tidak sama sekali, selayaknya e-mail, sehingga jika terjadi kegagalan sistem, time-out, atau hal lain yang menyebabkan tidak diterimanya pesan SMS tersebut, maka akan diberikan informasi (report) yang menyatakan pesan SMS gagal dikirimkan.
·         Berbeda dengan fungsi call (pemanggilan), sekalipun saat mengirimkan SMS ponsel/handphone tujuan tidak aktif, bukan berarti pengiriman SMS akan gagal. Namun SMS akan masuk ke antrian dulu selama belum time-out, SMS akan segera dikirimkan jika ponsel/handphone yang dituju sudah aktif.

2.2.2       Cara kerja SMS
Untuk mengimplementasikan layanan SMS, operator menyediakan apa yang disebut sebagai SMS Center (SMSC). Secara fisik SMSC dapat berwujud sebuah PC biasa yang mempunyai interkoneksi dengan jaringan GSM.
SMS Center adalah kombinasi perangkat keras/hardware dan perangkat lunak/software yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SME (Short Messaging Entity) dan piranti bergerak.
Pada saat kita mengirim pesan SMS dari handphone,pesan tersebut tidak langsung dikirimkan atau diterima oleh handphone tujuan akan tetapi pesan tersebut diteruskan ke SMS Centre (SMSC), baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke hanphone tujuan.
Dengan adanya SMSC ini maka kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang telah kita kirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone tujuan.
Apabila handphne tujuan dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan SMS yang dikirim, maka handphone tersebut akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa pesan telah diterima handphone yang dituju. Kemudian SMSC akan mengirimkan kembali status tersebut kepada pengirim. Jika sebaliknya, handphone tujuan dalam keadaan tidak aktif atau dalam keadaan tidak dapat menerima pesan, maka pesan SMS yang kita kirimkan akan disimpan pada SMSC sampai period-validity terpenuhi.
 
Gambar 2.3   Skema cara kerja SMS

Untuk dapat mengirim dan menerima pesan, kita harus melakukan koneksi ke SMSC. Ada beberapa cara untuk melakukan koneksi ke SMSC antara lain:
·         Menggunakan terminal baik berupa GSM  modem atau handphone
Cara ini merupakan cara termudah tetapi memiliki kekurangan antara lain jumlah pesan yang dikirim per-menit sangat terbatas (sekitar 6-10 pesan per-menit). Untuk mengantisipasi hal ini biasanya digunakan lebih dari satu terminal.
·         Koneksi langsung ke SMSC
Dengan melakukan koneksi langsung ke SMSC kita dapat mengirim pesan dalam jumlah banyak, dapat mencapai sekitar 600 SMS per-menit tergatung pada kapasitas SMSC itu sendiri. Untuk melakukan koneksi ke SMSC diperlukan protokol penghubung. Masing-masing operator GSM menyediakan tipe protokol yang berbeda-beda.
·         Menggunakan software bantu
Saat ini banyak vendor telekomunikasi yang menawarkan software bantu untuk melakukan koneksi ke SMSC, dari yang bersifat freeware, open source sampai dengan komersial.
Untuk mengirim dan menerima SMS terdapat dua mode, yaitu mode text dan mode PDU (Protocol Data Unit).

2.2.2.1 Mode Text
Mode ini merupakan cara termudah untuk mengirim pesan SMS. Pada mode teks pesan SMS yang kita kirim tidak dilakukan konversi. Teks yang dikirim tetap dalam bentuk aslinya dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Sesungguhnya, mode teks adalah hasil encoding yang direpresentasikan dalam format PDU. Kelemahan mode ini kita tidak dapat menyisipkan gambar dan nada dering ke dalam pesan yang akan dikirim serta terbatasnya tipe encoding.

2.2.2.2 Mode PDU (Protocol Data Unit)
PDU mode adalah format pesan (message) dalam bentuk heksadesimal oktet dan semi-desimal oktet dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Data yang mengalir dari atau ke SMS Center (SMSC) haruslah berbentuk PDU. PDU ini berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O.

A.        SMS Deliver PDU (Mobile Terminated)
SMS deliver PDU ialah terminal menerima pesan SMS yang datang atau masuk dari SMSC dalam format PDU.

Gambar 2.4 Skema format SMS deliver PDU[1]

SMS Deliver PDU terdiri dari delapan header, yaitu sebagai berikut:
1.   Service Center Address (SCA)
SCA memiliki tiga komponen utama, yaitu len, type of number dan BCD digits. Keterangan sebagai berikut:
·    Panjang informasi SMSC dalam oktet (pasangan heksadesimal)
·    Type alamat dari SMSC

-          Untuk Nasional/lokal kodenya yaitu 81h
-          Untuk Internasional kodenya yaitu 91h
·    Nomor SMSC
2.   PDU (Protocol Data Unit) Type
Nilai default dari PDU untuk SMS-Deliver adalah 04h.
3.   Originator Address (OA)
Sama seperti SCA, OA juga memiliki 3 komponen utama, yaitu len, type of number, BCD digits. Keterangan sebagai berikut:
·    Len merupakan panjang nomor handphone pengirim (Originator Address) dalam oktet (pasangan heksadesimal)
·    Type dari nomor handphone pengirim (Originator Address)
-   Untuk Nasional/lokal yaitu 81h
-   Untuk Internasional yaitu 91h
·    Nomor Handphone Pengirim (Originator Address)
4.   Protocol Indentifier (PID)
     Merupakan bentuk pesan yang diterima oleh handphone.
5.   Data Encoding Scheme (DCS)
     Ada dua skema encoding data I/O, yaitu:
·    Skema 7 bit
·    Skema 8 bit
6.   Service Centre Time Stamp (SCTS)
Merupakan tanggal dan waktu SMS di-stamp di SMSC.
Gambar 2.5 Skema Format Waktu

7.   User Data Lenght (UDL)
UDL menunjukkan panjang User Data atau panjang dari pesan SMS yang  diterima oleh handphone.
8.   User Data (UD)
Merupakan isi dari SMS itu sendiri. Pesan “SMS deliver” yang dikodekan menjadi 7 bit default alphabet harus di encoding menjadi 8 bit (oktet) untuk SMS-Transfer.
Ada dua langkah yang harus kita lakukan untuk mengkonversikan sebuah UD menjadi sebuah SMS, yaitu:
·    Langkah pertama   : mengubah kode 8 bit menjadi 7 bit, yang diwakili oleh pasangan heksadesimal.
·    Langkah kedua       :  mengubah kode 7 bit tersebut menjadi sebuah karakter.

B.        SMS Submit PDU (Mobile Originated)
SMS Submit PDU ialah pesan dikirim dari terminal ke SMSC dalam format PDU.
Gambar 2.6 Skema format SMS Submit PDU[2]

1.   Service Centre Address (SCA)
SCA memiliki tiga komponen utama, yaitu len, type of number dan BCD digits. Keterangan sebagai berikut:
·    Panjang informasi SMSC dalam oktet (pasangan heksadesimal)
·    Type alamat dari SMSC
-      Untuk Nasional/lokal kodenya yaitu 81h
-      Untuk Internasional kodenya yaitu 91h
·    Nomor SMSC
2.   Protocol Data Unit (PDU) Type
Nilai default dari PDU untuk SMS Submit adalah 11h.


3.   Message Reference (MR)
Nomor referensi ini dibiarkan terlebih dulu 0, jadi bilangan heksanya 00. Baru kemudian nomor referensi akan diberikan secara otomatis oleh handphone atau SMS gateway.
4.   Destination Address (DA)
Merupakan nomor penerima/yang dituju pesan yang akan dikirimkan. Format penulisan sama seperti halnya penulisan Originator Address (OA) yang terdiri dari 3 bagian, yaitu len, type of number, BCD digits. Keterangan sebagai berikut:
·    Len merupakan panjang dari nomor handphone penerima atau nomor handphone yang dituju (Destination Address) dalam oktet (pasangan heksadesimal).
·    Type dari  nomor handphone yang dituju.
-      Untuk Nasional/lokal kodenya yaitu 81h.
-      Untuk Internasional kodenya yaitu 91h.
·     Nomor handphone yang dituju (Originator Address)    
5.   Data Coding Scheme (DCS)
Ada dua skema encoding data I/O,yaitu
·    Skema 7 bit
·    Skema 8 bit             
6.   Validity Period (VP)
Merupakan jangka waktu sebelum SMS expired/ time out.
Berikut merupakan cara menentukan jangka waktu validitas SMS, sebagai berikut:

Tabel 2.1 Menentukan VP
Nilai VP
Nilai validitas periode
0 – 143
(VP + 1) * 5 menit (interval 5 menit s/d 12 jam)
 144 –167
12 jam + ((TP – VP – 143) * 30 menit)
168 – 196
(VP – 166) * 1 hari
197 – 255
(VP – 192) * 1 minggu
7.   User Data Length (UDL)
Menunjukkan panjang pesan SMS yang akan dikirimkan.


8.   User Data (UD)
Merupakan isi pesan SMS yang akan dikirimkan. Ada dua langkah yang harus kita lakukan untuk mengkonversikan isi SMS yang akan dikirimkan, yaitu:
·    Langkah pertama  :  mengubah isi pesan SMS dalam bentuk karakter 7 bit.
·    Langkah kedua     : mengubah kode 7 bit menjadi kode 8 bit, yang diwakili oleh pasangan heksadesimal.




[1] Alberto Rici Biti, SMS TPU data format details.htm, www.riccibitti.com/tinyplanet
[2] Alberto Rici Biti, SMS TPU data format details.htm, www.riccibitti.com/tinyplanet