Nabi Muhammad saw bersabda "barangsiapa mengharapkan bertemu dengan Allah maka muliakanlah ahli Allah" " wahai rosulullah apakah Allah memiliki ahli?""benar""siapakah mereka wahai rosulullah?""Ahli Allah adalah orang-orang yang didunia membaca Al Qur'an, ingatlah barangsiapa memuliakannya maka sesungguhnya ia telah memuliakan Allah dan Allah akan memberikan kepadanya surga, barangsiapa menghina mereka maka sungguh hinaan Allah bagi mereka dan Allah akan memasukkan kedalam neraka, wahai abu huroiroh, siapakah seorang yang lebih mulia daripada orang yang hafal Al Qur'an, ingatlah sesungguhnya orang yang hafal Al Qur'an di sisi Allah lebih mulia daripada setiap orang kecuali para nabi"
Nabi bersabda "maukah saya akan memberitahu kalian utama-utamanya umatku di hari kiamat?" "baik, wahai rosulullah" "orang-orang yang membaca Al Qur'an, ketika hari kiamat Allah berfirman " wahai Jibril undanglah di makhsar orang-orang yang membaca Al Qur'an maka berdiri mereka berdiri, maka Jibril mengundang kembali kedua dan ketiga kalinya, maka mereka berdiri dengan berbaris di sisi Allah dan tidak berbicara seorangpun diantara mereka sehingga berdiri nabi Daud,Allah berfirman " bacalah kalian semua dan keraskanlah suara kalian" maka setiap mereka membaca Allah memberikan ilham dari kalamNya kepada mereka, maka setiap orang yang membaca diangkat derajatnya beberapa derajat bergantung bagus suaranya, lagunya, khusuknya, memikirkannya, dan memahaminya, kemudian Allah berfirman "wahai ahliKu, apakah kalian tahu siapa yang berbuat baik kepada kalian di desa dunia?" mereka menjawab "benar Tuhan kami "Allah berfirman "pergilah ke makhsar maka setiap orang yang kalian kenal akan masuk ke surga bersama kalian"
Nabi bersabda "saya mendengar di malam aku di isro'kan Allah, Allah berfirman "wahai Muhammad perintahlah umatmu untuk memuliakan 3 golongan yaitu orang tua, ulama, orang yang hafal Al Qur'an" nabi juga bersabda " sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya"
Nabi bersabda " Allah berfirman "barangsiapa lupa berzikir dan memohon kepadaKu karena Al Qur'an maka Aku akan memberikan kepadanya yang lebih mulia dari pada kepada orang-orang yang memohon, dan keutamaan kalam Allah diatas semua kalam seperti keutamaan Allah atas makhluknya" (durrotunnashihin)
Allah berfirman "dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikanlah dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat" Allah juga berfirman "sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah mereka yang apabila di sebut (nama) Allah bergetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal"
Nabi bersabda "sesungguhnya seseorang yang berpagi-pagi pergi mempelajari ayat-ayat dalam kitabullah lebih baik yang seperti itu daripada mengerjakan sembahyang sunnah seratus rokaat" beliau juga bersabda "siapa-siapa yang mempelajari kitabullah, kemudian diamalkannya isi yang terkandung di dalamnya, Allah akan menunjukinya dari kesesatan dan akan dipeliharanya pada hari kiamat dari siksa yang berat"
Nabi bersabda "Orang yang membaca Al Qur'an, lagi pula ia mahir, kelak mendapat tempat dalam surga bersama-sama dengan rosul-rosul yang mulia lagi baik. Dan orang yang membaca Al Qur'an, tetapi tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan tampak agak berat lidahnya (belum lancar), ia akan mendapat dua pahala" (Al Qur'an dan Terjemahannya)
nabi bersabda "Al Qur'an ialah sebuah kitabullah tabaraka wata'ala yang didalamnya terdapat berita-berita orang-orang sebelum kamu dan sesudah kamu, dan menghukumi apa yang terjadi diantara kamu, dia adalah yang membentangkan mana yang benar dan mana yang salah, bukan suatu permainan. Barangsiapa meninggalkannya karena sombong, maka Allah akan membinasakan dia, barangsiapa mencari pemimpin selain AlQur'an akan disesatkan oleh Allah, dia adalah tali Allah yang kokoh dan cahayaNya yang menerangi serta peringatan yang sangat bijaksana, dia adalah jalan yang lurus. Dengan berpedoman pada dia seluruh keinginan manusia tidak akan salah lidah tidak akan bercampur, pendapat tidak akan bercenang perenang. Dan dengan sumber dari dia para ulama tidak akan merasa kenyang, dan orang-orang yang taqwa tidak akan bosan, dia tidak akan larut karena banyaknya yang menentang, dan keindahan-keindahannya tidak akan habis. Dialah yang jin apabila mendengarnya tidak habis-habisnya mengatakan "sungguh kami telah mendengar suatu bacaan yang sangat mengagumkan sekali", barangsiapa mengetahu ilmunya pasti akan unggul, dan barangsiapa berkata dengan dia pasti benar, dan barangsiapa berhukum dengan dia pasti adil, dan barangsiapa beramal dengan dia pasti diberi pahala, serta barangsiapa mengajak orang kepadanya pasti akan terpimpin ke jalan yang lurus"
Iyas bin Mu'awiyah pun pernah berkata "perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an dengan tidak mengetahui tafsirnya, bagaikan satu kaum yang menerima surat dari rajanya pada waktu malam, sedang mereka tidak memiliki lampu, kemudian mereka diliputi oleh suasana takut tetapi tidak mengetahui apa yang tersurat. Dan perumpamaan orang yang mengetahui tafsir, bagaikan orang yang membawa lampu, kemudian dapat membvaca apa yang tersurat dalam surat tersebut."
Ibnu 'Athiyah berkata "kebanyakan ulama salaf yang baik-baik seperti Sa'id bin Musayyib, 'amir Asysya'bi dll, mengagungkan tafsir Al Qur'an dan mereka berhenti sejenak, karena menjaga diri dan berhati-hati padahal mereka sebenarnya telah mengetahui dan sudah maju"
Abu Bakar Al Anbari berkata "kebanyakan ulama salah dahulu itu sangat berhati-hati dalam menafsiri ayat-ayat yang musykil, sehingga sementara berpendapat, bahwa orang yang menafsiri Al Qur'an tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT harus dilarang berbicara, sedang yang lain menghawatirkan kalau-kalau tafsir itu akan dijadikan sebagai pedoman untuk membina madzhabnya dan memilih alirannya"
Abu Bakar Siddiq pernah ditanya tentang menafsiri satu huruf dari Quran, kemudian ia mengatakan "he! langit mana yang akan menaungi aku, bumi mana yang akanmenelan aku, ke mana aku hendak pergi dan apa yang hendak kuperbuat jika aku mengatakan tentang satu huruf dari kitabullah yang tidak sesuai dengan maksud Allah yang maha mulia dan maha tinggi"
Nabi bersabda "barangsiapa berkata tentang Al Qur'an dengan ra'yunya, kemudian dia benar, maka tetap dinilai bersalah" (Kunci memahami Al Qur'an)