METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penulis memilih pendekatan kualitatif ini agar dapat memperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam mengenai hal-hal yang menjadi pokok pembahasan yang harus diketemukan jawabannya dalam skripsi ini.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan “penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.
Sejalan dengan hal tersebut, Kirk dan Miller memberikan definisi bahwa “penelitian kualitatif ialah tradisi dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan istilah-istilah yang ditimbulkannya”.
Dari kedua definisi di atas, maka penelitian tentang peranan dakwah TGH Mustafa melalui majelis ta’lim ini akan menghasilkan deskripsi yang jelas tentang peranan sang tuan guru tersebut, disamping itu data-data hasil wawancara dari orang yang berkompeten dalam bidang kajian ini akan menjadi data yang harus dapat terkumpul dan untuk selanjutnya diteliti dan dianalisis.
Menilik hal tersebut, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metode penelitian ini dengan harapan akan mendapatkan deskripsi yang jelas tentang data serta informasi yang dibutuhkan agar tetap in fact, sesuai dengan fakta yang ada, bukan rekaan semata.
B. Kehadiran Penelitian
Kehadiaran peneliti dalam sebuah penelitian kualitatif merupakan sebuah keniscayaan, mengingat data atau informasi yang akan dikumpulkan dari lapangan penelitian harus diambil. Dan dalam proses pengambilan data tersebut, kehadiran peneliti di lokasi penelitian mutlak adanya, karena secara langsung ia yang mengetahui jenis data yang akan dikumpulkan.
Jika kehadiran peneliti ini tidak bisa dilaksanakan dengan baik, atau hanya mengandalkan orang lain untuk mengumpulkan data, bisa jadi data yang terkumpul tidak sesuai dengan topik pembahasan dalam penelitian. Disinilah sudut yang penting untuk mengetahui bahwa peneliti mengerti tentang apa yang dilaksanakan.
Dengan hadirnya peneliti di lokasi penelitian akan mempermudah proses pengumpulan data atau informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti, sehingga ketika sampai pada proses analisis data, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam memahami data yang ada.
Kehadiran peneliti di lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data, baik yang berupa data sekunder maupun primer, sehingga apabila data telah terkumpul, maka peneliti akan mempunyai bahan untuk dianalisis.

C. Sumber Data dan Jenis Data
Adapun sember data dalam penelitian ini adalah diperoleh dari orang yang mempunyai kompetensi dalam bidang ini, seperti kalangan keluarga yang memang mengetahui sepak terjang beliau (TGH Mustafa), para tokoh masyarakat Desa Kediri dan semua unsur yang memang mempunyai ikatan dengan beliau.
Adapun jenis data yang terkumpul adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang dimaksudkan di sini ialah data berupa buku, tulisan, hasil wawancara, observasi dan dokumen yang berkaitan langsung dengan topik pembahasan. Data hasil wawancara yang dimaksud adalah hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan peran TGH Mustafa. Sedangkan data sekunder adalah data yang menguatkan data primer, dan hal ini bisa berupa buku-buku, majalah, hasil buah pemikiran seseorang, kata-kata, tindakan dan lain sebagainya.
D. Prosedur Pengumpulan Data
a. Metode Interview (Wawancara)
Kegiatan wawancara biasanya identik dengan kegiatan jurnalistik atau profesi kewartawanan, walaupun sebenarnya wawancara tidak hanya dilakukan orang dalam rangka profesi jurnalistik saja. Wawancara bisa dilakukan oleh siapa saja, apakah mahasiswa, pejabat kantor dalam penerimaan karyawan, bahkan peneliti yang memang menjadi sebuah keterampilan khusus dalam mengumpulkan data penelitiannya..
Wawancara atau dalam bahasa Inggrisnya interwiew adalah “suatu kegiatan berupa percakapan (tanya jawab/dialog) antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interviewe) atau nara sumber yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, penjelasan atau keterangan tentang suatu masalah.

Peneliti memilih metode wawancara karena dengan metode ini akan mendapatkan informasi yang valid dan langsung dari sumbernya. Dengan wawancara, peneliti dapat mengarahkan pembicaraan kepada substansi penelitian, sehingga informasi yang dikumpulkan bukan sekedar rekaan semata.
Adapun mengenai model wawancara yang peneliti gunakan ialah wawancara bebas terpimpin, dimana dalam melakukan wawancara peneliti tidak secara sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok persoalan dari fokus penelitian namun tetap menggunakan panduan pokok-pokok masalah yang diteliti. Seirama dengan model wawancara di atas, Opinion Interview juga akan peneliti gunakan. Wawancara ini dilaksanakan demi mendapatkan pendapat dari sumber berita.
Peneliti memilih metode wawancara karena dengan metode ini akan mendapatkan informasi yang valid dan langsung dari sumbernya. Dengan wawancara peneliti dapat mengarahkan pembicaraan kepada substansi penelitian, sehingga informasi yang dikumpulkan bukan sekedar rekaan semata.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung yang dimaksudkan disini ialah dimana peneliti secara langsung ikut terlibat dalam obyek penelitian. Maksudnya, peneliti bukan hanya mengamati dari jauh tentang peran TGH Mustafa, tetapi secara langsung ikut terlibat dalam proses pengumpulan data yang berupa pergaulan secara langsung dengan santri-santri peninggalan beliau yang memang mengtehaui persn sang tuan guru.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi mempunyai peranan penting dalam dunia penelitian, penelitian yang dilakukan oleh peneliti biasanya hanya terbatas pada satu bidang ilmu saja, semua pekerjaan dan layanan dokumentasi serta data yang ada pada dokumen merupakan alat penting bagi peneliti.
Dokumentasi asal katanya adalah dokumen, yang berarti barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode ini peneliti memiliki barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, foto, diary, peraturan-peraturan dan lain sebagainya. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan.

E. Analisa Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
Untuk mengolah data yang sudah terkumpul, baik dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, maka penulis akan menggunakan pola pikir atau alur bahasa induktif dengan metode deskriptif.
Alur bahasa induktif penulis gunakan mengingat dalam proses pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini berawal dari opini-opini khusus yang kebanyakan bersumber dari hasil wawancara, kemudian ditarik beberapa kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain pola pikir yang penulis gunakan ialah memulai menganalisa data dari khusus ke umum.
Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hal ini seirama dengan judul yang mengangkat tentang peran TGH Mustafa dalam pembinaan umat. Dengan demikian peneliti akan menggambrakan atau mendeskripsikan bagaimana peran sang tuan guru saat itu dalam pembinaan umat serta kendala yang ditemui dalam pembinnan umat.

F. Keabsahan Data dan Temuan
Untuk menguji kreadibilitas data yang terkumpul, biasanya ada 7 cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian, yaitu:
1. Perpanjangan keikutsertaan.
2. Ketekunan pengamatan.
3. Triangulasi.
4. Pengecekan sejawat.
5. Kecukupan referensial
6. Kajian kasus negatif.
7. Pengecekan anggota.

Dari tujuh cara menguji keabsahan data di atas, peneliti hanya menggunakan 4 metode yaitu:
1. Perpanjangan Keikutsertaan.
Dengan adanya perpanjangan keikutsertaan peneliti dalam melaksanakan penelitian dapat memberikan kemungkinan meningkatnya mutu atau kualitas data yang dikumpulkan. Dengan cara ini pula, peneliti mampu menganalisis kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
2. Ketekunan Pengamatan
Dengan ketekunan pengamatan, maka secara langsung peneliti dapat melihat, menyaksikan dan menganalisis bagaimana peran yang dilakukan oleh sang tuan guru, dan untuk selanjutnya akan disjikan dalam bentuk deskripsi yang mudah dipahami.

Related Posts:

  • METODOLOGI PENELITIANA. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penulis memilih pendekatan kualitatif ini agar … Read More
  • B. Arah Perkembangan Administrasi PublikPerubahan paradigma manajemen pemerintahan telah mendorong perkembangannya administrasi publik yang sangat dinamis mengikuti dinamika lingkungannya. P… Read More
  • Vitamin dan MineralVitamin Adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Di dalam tubuh, vitamin berperan sebagai zat pengatur. Vitamin… Read More
  • Proses produksiProses produksi merupakan segala aktivitas yang dapat membuat kegunaan (utility) saat ini menjadi kegunaan masa datang . Selain itu juga diketahui bah… Read More
  • Kedelai (Glycine max [L] Merril)Klasifikasikan kedelai menurut Lawrence (1951) adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Su… Read More