Perpindahan panas

Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu daerah ke daerah lainnya sebagai akibat dari beda temperatur antara daerah-daerah tersebut. Ada tiga macam mekanisme perpindahan panas yang berbeda yaitu perpindahan panas secara konduksi, radiasi dan konveksi. Perpindahan panas secara konduksi pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil tumbukan molekul-molekul. Sementara satu ujung benda dipanaskan, molekul-molekul di tempat itu bergerak lebih cepat. Sementara bertumbukan dengan tetangga mereka yang bergerak lebih lambat, molekul-molekul yang bergerak lebih cepat memindahkan sebagian energi ke molekul-molekul lain, yang lajunya kemudian bertambah. Molekul-molekul ini selanjutnya juga memindahkan sebagian energi mereka ke molekul-molekul lain sepanjang benda tersebut (Giancoli,1996:501).
Radiasi adalah proses perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam ruangan, bahkan bila terdapat ruangan hampa di antara benda-benda tersebut (Kreith,1991:5).
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpangan energi dan gerakan mencampur (Kreith,1991:4). Konveksi sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat dan cairan atau gas. Perpindahan energi dengan cara konveksi dari suatu permukaan yang suhunya di atas suhu fluida sekitarnya berlangsung dalam beberapa tahap. Pertama, panas akan mengalir dengan cara konduksi dari pemukaan ke partikel-partikel fluida yang berbatasan. Energi yang berpindah dengan cara demikian akan menaikkan suhu dan energi dari partikel-partikel fluida ini. Kemudian partikel-pertikel fluida tersebut akan bergerak ke daerah yang bersuhu lebih rendah kedalam fluida dimana mereka akan bercampur, dan memindahkan sebagian energinya kepada partikel-partikel fluida lainnnya. Dalam hal ini alirannya adalah aliran fluida maupun energi. Energi tersebut sebenarnya di simpan di dalam partikel-partikel fluida dan diangkut sebagai akibat dari pergerakan massa partikel-partikel tersebut. Mekanisme operasinya tidak hanya tergantung pada perbedaan suhu dan juga tidak secara tepat memenuhi difinisi perpindahan panas. Tetapi hasil bersihnya adalah pengangkutan energi.