Siapa yang dicintai Wahabi?

Setelah itu Syaikh Bin Baz menangis tersedu-sedu, sambil berkata: “Allah yang menjadi saksi. Bahwasanya Rasulullah adalah orang yang paling kami cintai setelah Allah. Daripada diri kami sendiri, daripada harta-harta kami, anak-anak kami dan segalanya. Demi Allah! Seandainya Rasulullah mengajarkan untuk merayakan maulid ini, tentu kami akan merayakannya. Akan tetapi beliau tidak mengajarkannya tidak juga dari kalangan sahabat yang pernah merayakan maulid,” tutupnya..

Bagaimana mungkin seorang syaikh bisa memiliki pemahaman semacam ini? kalimat "Bahwasanya Rasulullah adalah orang yang paling kami cintai setelah Allah." ini menunjukkan beliau tidak memahami apa itu mahabbah.

Saya berhujjah berdasarkan apa yang dijelaskan oleh Habib Ali Al Jufri, beliau mengatakan bagaimana mungkin cinta Allah swt dan cinta Rasulullah dapat dipisahkan?

Rasulullah saw bersabda : Cintailah Allah karena limpahan kenikmatan Nya pada kalian, dan cintailah aku karena cinta kalian kepada Allah, dan cintailah Ahlul Baitku karena cinta kalian kepadaku” (Mustadrak ala shahihain hadits no.4716, berkata Imam Hakim hadits ini shahih, Sunan Imam Tirmidzi hadits no.3789 berkata Imam Tirmidziy hadits ini hasan gharib), dan masih banyak lagi,


perhatikan sabda Rasul saw : "cintailah aku karena cinta kalian kepada Allah swt" beliau tidak bersabda "cintailah aku setelah cinta kalian kepada Allah" 

Perhatikan juga sabda Rasul yang lain "Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia". (Shahih Al Bukhari) 

lihat Rasulullah berbicara cinta kepada beliau adalah bagian dari keimanan. Jadi bagaimana mungkin bin baz bisa berkata "Rasulullah adalah orang yang paling kami cintai SETELAH ALLAH" 

kata "SETELAH" itu mengisyaratkan bahwa cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasul menjadi terpisah, berarti cinta kepada Rasul bukan termasuk bagian dari cinta kepada Allah, pemahaman apa yang bentuknya seperti ini??

apakah wahabi tidak pernah memikirkan ini?