menulis membaca mind map

2.2 Menulis
Dari aspek menulis, tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa mampu menuangkan perasaan secara tertulis dengan jelas, mampu pula menuliskan informasi sesuai dengan pokok bahasa (konteks) dan keadaan (situasi). Siswa harus peka terhadap lingkungan dan mampu mengungkapkannya dalam karangan, baik dalam bentuk prosa maupun puisi. Yang terakhir, tujuan khusus aspek menulis ialah agar siswa memiliki kegemaran menulis untuk meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkannya dalam kegiatan sehari-hari.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang merupakan aspek penting untuk dikuasai karena dengan menulis seseorang dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya ke dalam berbagai bentuk tulisan. Sejalan dengan hal tersebut Yunus (2007:1,3) mengungkapkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Hernowo (2003:52) juga mendefinisikan menulis adalah sebuah aktivitas manusia yang alami. Salah satu nilai yang diberikannya adalah membantu untuk memadu dan menata kehidupan manusia yang kompleks. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Hal yang sama juga diungkapkan oleh tarigan (1986:3) bahwa keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosakata.
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun temurun, tetapi merupakan hasil proses belajar mengajar dan ketekunan berlatih. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai, karena dengan menulis seseorang dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya ke dalam berbagai bentuk tulisan.
Seseorang yang memiliki keterampilan berbahasa maka secara tidak langsung orang tersebut menunjukkan cara berpikirnya. Pernyataan tersebut juga sejalan dengan Tarigan (1986:1), menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang erat sekali hubungannnya dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan banyak berlatih dan praktik. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih jalan berpikir seseorang.
Terampil menulis merupakan ciri orang terpelajar dan bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan itu, Morsey (dalam Tarigan, 1986:4) mengemukakan bahwa menulis dipergunakan orang-orang untuk mencatat/ merekam, meyakinkan, melaporkan/ memberitahukan dan mempengaruhi. Hal tersebut hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dengan jelas. Kejelasan tersebut bergantung pada pikiran, organisasi, penggunaan kata-kata, dan struktur kalimat.
Kata menulis juga mempunyai arti, pertama, mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dilihat, kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis.
Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan, karena tujuan menulis sangat beragam maka bagi penulis yang belum berpengalaman ada baiknya memperhatikan beberapa kategori yang diungkapkan oleh Tarigan (1986:23) dibawah ini.
a. Memberitahukan atau mengajar
b. Meyakinkan atau mendesak
c. Menghibur atau menyenangkan
d. Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan

Lebih lanjut, Yunus (2007:1.4), mengungkapkan bahwa pada prinsipnya fungsi utama dari menulis adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kecerdasan
b. Mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas
c. Menumbuhkan keberanian
d. Mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi

Keterangan di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis dapat dimiliki oleh seseorang hanya dengan banyak berlatih. Dengan banyak berlatih seseorang akan dapat memaksimalkan kualitas tulisannya agar maksud dan tujuan penulis bisa diterima oleh pembaca.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses berpikir seseorang untuk menumpahkan sebuah gagasan dan perasaan dalam sebuah tulisan dengan maksud tertentu dan hanya bisa dicapai dengan banyak berlatih. Menulis dapat menunjukkan cara berpikir seseorang. Oleh karena kualitas tulisan seseorang menunjukkan cara kerja otaknya maka harus lebih banyak berlatih karena menulis bukan bakat menurun melainkan banyak praktik.
 
2.3 Rangkuman
Merangkum adalah mengemukakan kembali kumpulan pernyataan atau informasi dan mencakup berbagai pokok pernyataan dengan kata-kata lain dan kalimat baru secara singkat dengan diikuti proporsi atau perimbangan dan penekanan yang diberikan oleh penulis asli (Soeseno, 1989:31), sedangkan menurut Kamidjan (2006:40), merangkum merupakan salah satu bentuk reproduksi. Reproduksi merupakan salah satu tolok ukur berhasil atau tidaknya seseorang dalam mengemukakan lagi wacana aslinya. Reproduksi adalah menyusun kembali suatu karangan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana yang dicatat dengan menyusun kalimat-kalimat baru, merangkaikan sebuah gagasan ke dalam suatu wacana yang jelas dan dapat diterima oleh akal sehat, dan sekaligus
menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya (Keraf, 1994:263).
Merangkum (prếcis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat (Keraf, 1994:261). Karena suatu rangkuman bertolak dari penyajian suatu karya asli secara singkat, maka merangkum merupakan suatu keterampilan untuk mengadakan reproduksi dari hasil karya yang sudah ada. Kata prếcis yang dipakai untuk pengertian ini sebenarnya berarti ‘memotong’ atau ‘memangkas’. Oleh sebab itu, membuat rangkuman atas sebuah artikel atau karya tulis yang panjang, dapat diumpamakan sebagai memangkas sebatang pohon sehingga tinggal  batang, cabang-cabang dan ranting-ranting yang terpenting beserta daun-daun yang diperlukan, sehingga tampak bahwa esensi pohon masih dipertahankan.
Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa merangkum dan merangkum sama-sama merupakan suatu bentuk reproduksi dari suatu wacana asli dengan memberikan penyajian yang lebih singkat tetapi tetap mencakup pokok-pokok penting dalam wacana tersebut, dan perbedaannya ada pada merangkum tidak bersumber dari satu wacana (Djuharmi E, 2005:151).
Hal ini berarti pada menulis ringkasan kita hanya bersumber dari satu wacana saja. Sedangkan pada menulis rangkuman kita bersumber pada lebih dari satu wacana.
Soeseno (1988:51) menjelaskan bahwa merangkum sebuah informasi mengandung 2 tugas penting, yaitu:
1. Mencakup berbagai pokok pernyataan
2. Mengemukakan kembali kumpulan pernyataan dengan kata-kata lain dan kalimat baru secara ringkas.
Menulis rangkuman hendaknya menggunakan gaya bebas, seperti gaya menulis surat kepada teman akrab. Biasanya, cara berkomunikasi dengan teman akrab dengan menggunakan kata lain yang berbeda dengan kata informasi lainnya dan hanya idenya saja yang sama.
Latihan membuat rangkuman atas sebuah artikel atau sebuah karya adalah suatu cara yang sangat berguna untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata. Menulis rangkuman juga mempunyai tujuan yang dapat membantu untuk mengungkap kembali sesuatu dalam sebuah buku. Tujuan menulis rangkuman adalah memahami dan mengetahui sisi sebuah buku atau karangan, maka latihan-latihan yang dimaksud tersebut akan membimbing dan menuntun seseorang agar dapat membaca karangan asli dengan cermat dan bagaimana harus menulisnya kembali dengan tepat. Penulis tidak akan membuat rangkuman dengan baik bila kurang cermat membaca.
Menulis rangkuman sebenarnya sudah diperkenalkan sejak siswa berada di Sekolah Dasar. Namun teknik dan sistematiknya biasanya diserahkan sepenuhnya pada siswa. Sebagai bentuk reproduksi dan sebagai suatu cara untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar mengetahui dan memahami isi sebuah artikel atau buku, maka menulis rangkuman adalah untuk lebih memahami isi yang terkandung dalam sebuah artikel atau buku. Apabila kita dapat merangkum dengan baik berarti kita telah memahami isi karangan tersebut dengan baik pula.
Membuat rangkuman adalah suatu cara yang sangat bermanfaat untuk mengembangkan ekspresi dan penghematan kata. Latihan secara intensif akan mengembangkan daya kreasi dan pemahaman seseorang terhadap wacana aslinya baik yang dibaca maupun yang didengar. Rangkuman yang baik tidak akan diperoleh tanpa mempelajari dengan baik wacana aslinya walaupun rangkuman tersebut berpijak pada suatu wacana yang sudah ada.

 http://pbsidimut07.wordpress.com/telaah-buku-teks/bab-10-oleh-siti-munajah-a1b107036 /   mengemukakan langkah-langkah membuat rangkuman sebagai berikut.
1. Membaca secara cermat, efektif, sampai pada keberhasilan kita menangkap gagasan utama, kesan umum, sudut pandang, dan tema utama.
2. Menulis ulang intisari bacaan dalam bentuk kalimat tidak langsung, gaya ketiga (penceritaan), dan menggunakan bahasa sendiri, bukan bahasa baku secara utuh, menyeluruh, dan lengkap sekalipun dalam bentuk penuturan singkat.
3. Tidak memasukkan pikiran, ilustrasi, atau contoh sendiri.
4. Tidak mengubah keseimbangan dan penekanan pengarang asli.
5. Mencatat semua judul, subjudul, topik, dan subtopik untuk dicocokkan dengan naskah asli apakah sudah sesuai atau belum.
6. Menyusun draft baru.
7. Membuat rangkuman.
(Sumber : Aspirasi, LKS Bahasa dan Sastra Indonesia kelas 1 SMP semester 1, terbitan tahun 2004)

 Sejalan dengan langkah-langkah merangkum yang disebutkan di atas, Maryati (2008) juga mengemukakan langkah-langkah merangkum buku adalah sebagai berikut.
1. Bacalah buku secara keseluruhan
2. Klasifikasikan kata-kata sulit
3. Tandailah kata-kata sulit
4. Carilah artinya dalam kamus
5. Hal-hal penting sebaiknya digarisbawahi
6. Menentukan gagasan utamanya
7. Merangkai beberapa pikiran utama menjadi paragraf baru

Merangkum dapat meningkatkan keterampilan menulis, walaupun tulisan tersebut masih berpijak pada wacana yang sudah ada. Hal tersebut sangat berguna dalam penyusunan ide yang terdapat dalam wacana yang disimaknya.




2.4 Artikel Ilmu Pengetahuan Populer
2.4.1 Artikel
Definisi artikel menurut KBBI edisi 3 bermakna karya tulis lengkap, mengenai laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar dan sebagainya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Parera (1996:89) bahwa artikel adalah sebuah uraian yang terdapat dalam koran atau majalah. Dua pendapat ini mempunyai pengertian yang sama yaitu artikel adalah sebuah uraian yang berisi laporan, berita atau esai yang dimuat di media massa seperti koran, majalah, dsb.
Sedangkan pengertian artikel menurut Sugihastuti (dalam Arif, 2005:11), kata artikel bermakna (1) karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar dan sebagainya, (2) tulisan nonfiksi, biasanya singkat dan lengkap seperti berita dan karangan khas dalam surat kabar atau majalah, (3) karangan tertulis yang panjangnya tidak tentu yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta dengan maksud untuk meyakinkan,mendidik serta menghibur.
http://pelitaku.sabda.org/bagaimana_menulis_artikel_di_media_massa menyatakan bahwa pengertian artikel menurut Sharon Scull (1987) artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut terjadi. Suatu artikel kadang-kadang menawarkan suatu alternatif bagi pemecahan suatu masalah.
Pada saat ini, menulis artikel di media cetak (dan elektronik) sudah menjadi kegiatan yang terhormat dikalangan intelektual. Identitas dan otoritas seorang intelektual akan terangkat jika ia dikenal sebagai seorang penulis artikel. Dengan menulis artikel dimedia cetak, seseorang akan dikukuhkan sebagai warga intelektual.
Seseorang yang ingin menulis artikel di media massa harus paham bahwa media yang ia tuju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Artinya secara teoritis pembacanya adalah orang-orang yang beragam baik dari sisi usia, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Impilikasinya, ia harus bisa membuat artikel yang bisa mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca, termasuk didalamnya efek sosial politis yang mungkin timbul dari tulisannya tersebut.
Untuk bisa mengetahui aktualitas berita, penulis artikel dituntut untuk gemar membaca. Aktualitas artikel bisa diperoleh dengan mengamati fenomena-fenomena yang saat ini sedang terjadi.
Dari keseluruhan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa artikel tidak hanya bisa dimuat di media cetak saja seperti koran atau majalah, tetapi juga bisa dimuat di media elektronik yaitu melalui internet. Jadi keseluruhan definisi artikel yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa artikel adalah karya tulis nonfiksi yang berisikan uraian atau esai tentang fenomena-fenomena yang terjadi yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta serta sebagai alat pemecahan masalah dengan maskud meyakinkan, mendidik serta menghibur yang ditulis melalui media massa baik cetak ataupun elektronik.
Untuk lebih memahami bentuk artikel secara umum maka berikut adalah contoh artikel. Cuplikan artikel diambil dari sumber ‘Akutahu, Februari 1990:74’ (dalam Tarigan, 2002:3.23).


Logika
Logika merupakan salah satu cabang matematika, dirintis beberapa tahun yang lampau. Logika di dalam matematika terus berkembang sehingga mencapai taraf seperti sekarang ini. Melalui hubungan Bukan dan Atau serta kombinasi diantaranya. Ditambah dengan hubungan jika...... maka...... logika telah muncul dalam bentuk logika proporsional, logika predikat, dan entah apa lagi.
Pada masa lampau, logika demikian lebih banyak dibahas di kalangan ahli matematika daripada di kalangan ini. Pada saat ini dengan munculnya komputer, logika pun menjadi salah satu pokok penting di dalam pelajaran komputer. Di beberapa sekolah computer, logika muncul dalam bentuk logika aljabar dan logika algoritma. Seperti halnya pelajaran matematika lainnya, kedua pelajaran logika ini pun sering menghantui dan memusingkan para pelajar di bidang komputer.

Cuplikan artikel di atas adalah sebagian kecil dari sekian banyak artikel yang ada. Cuplikan artikel di atas merupakan artikel ilmiah. Bahasa yang digunakan hanya dimengerti oleh kalangan masyarakat tertentu.

2.4.2 Ilmu Pengetahuan Populer
 Ilmu pengetahuan populer adalah suatu pengtahuan yang sifatnya lebih umum dan kalimat atau bahasa yang digunakan dapat dipahami oleh semua kalangan. Menurut KBBI (dalam Wardani, 2007:1.11) disebutkan bahwa kata ilmiah bermakna suatu hal yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat atau kaidah ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer bermakna suatu ilmu atau pengetahuan yang menggunakan bahasa yang bersifat umum atau bahasa yang banyak digunakan masyarakat pada kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah populer dengan ilmu pengetahuan populer pada hakikatnya sama dan keduanya juga dikaitkan dengan artikel.
Karya ilmiah populer merupakan karangan ilmu pengetahuan populer, artinya dikenal banyak orang, ditulis dengan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh rata-rata pembacanya (Tarigan, 2002:3.20). gaya bahasa dalam karangan ini tidak formal maksudnya kata-kata yang digunakan penulisannya tidak khas dengan kata-kata atau istilah teknis. Jika penulis terpaksa menggunakan istilah teknis, maka istilah itu akan diikuti oleh definisi yang dirumuskan secara populer. Di samping itu, cara penulisan judul biasanya ditulis secara atraktif sehingga mudah dibaca dan pembaca terangsang ingin membaca isinya. Sasaran pembacanya ditujukan kepada masyarakat umum yang cara dan tingkat berpikirnya berbeda dengan kelompok masyarakat professional.
Selain itu kata populer juga merujuk pada sesuatu yang akrab dan menyenangkan, maka dalam penulisannya perlu memperhatikan unsur keakraban dan menyenangkan. Dapat diketahui bahwa ciri ilmu pengetahuan populer adalah bahan dan cara penyajiannya yang menarik.
Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan populer adalah suatu pengetahuan yang isinya bersifat umum dengan gaya bahasa nonformal dan penggunaan serta pemilihan kata yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Menurut Soeseno (1989:20) yang mengemukakan bahwa bentuk bacaan ilmu pengetahuan populer yang dijumpai di masyarakat Indonesia pada garis besarnya ada tiga yaitu pertama, bentuk bacaan deskriptif yang membeberkan sesuatu pengetahuan sebagai kumpulan fakta begitu saja, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan umum para pembaca. Kedua, bentuk deskriptif tetapi selalu disertai dengan penjelasan tentang jalnnya proses pembentukan, riwayat penemuan, atau sejarah terjadinya hal, penjelasan mengapa (sampai begitu), dan bagaimana (duduk perkaranya). Ketiga, bentuk deskriptif disertai proses terjadinya, berikut alasan mengapa bisa terjadi, dan bagaimana duduk perkaranya, ditambah dengan masalah yang berkaitan dengannya serta bagaimana jalan keluar atau cara pemecahan masalahnya.
 http://ishelianti.files.wordpress.com/2008/01/kiat-menulis-artikel-ilmiah-populer.pdf  menjelaskan tentang penyajian artikel ilmu pengetahuan populer yaitu:
1. Judul yang menarik sekaligus menggambarkan isi, tetapi tidak terlalu panjang
2. Pengantar atau bagian pembuka yang menarik sekaligus mudah dimengerti orang umum
3. Berpihak pada interest pembaca
4. Mencerahkan
5. Menggunakan kalimat yang pendek dan efektif
6. Sesedikit mungkin menggunakan istilah ilmiah atau akademik
7. Penyederhanaan konsep ilmiah/saintifik dan menghilangkan ketidakpastian
8. Naskah tidak terlalu panjang
9. Memasukkan “human interest” dalam bentuk cerita, anekdot jika memungkinkan
10. Dibagi ke dalam subjudul jika diperlukan

Dari keseluruhan paparan di atas maka disimpulkan bahwa artikel ilmu pengetahuan populer adalah suatu karya tulis nonfiksi yang berbentuk uraian atau esai tentang fenomena yang terjadi dengan menggunakan bahasa dan tampilan nonformal yang dimuat di media massa baik cetak (majalah, surat kabar) maupun elektronik (internet) yang bertujuan untuk memberikan informasi sekaligus menghibur serta sebagai alat untuk pemecahan suatu masalah.
Untuk lebih mengetahui artikel ilmu pengetahuan populer, berikut adalah contoh artikel ilmu pengetahuan populer. Cuplikan artikel ilmu pengetahuan populer diambil dari ‘Akutahu, Maret 1990:24’ (dalam Tarigan, 2002:3.21)

Hutan Tropis Digorok, Dolar dikail
Sepanjang tahun 1989, isu lingkungan seakan tidak henti-hentinya bertiup di dunia internasional. Yang sampai sekarang masih terus disuarakan diantaranya adalah adanya gerakan untuk memboikot penggunaan kayu tropis oleh konsumen di Negara industri, dengan alasan penebangan karya tropis merusak plasma nutfah hutan tropis.
Di Indonesia kasus terakhir adalah mundurnya perusahaan kertas multinasional Scott Industrie yang berpatungan dengan perusahaan nasional membangun pabrik di Irian Jaya karena protes keras LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) di luar negeri.
Indonesia termasuk salah satu Negara yang paling sering dikecam karena dianggap kurang berupaya melindungi keanekaragaman hayati dan kecaman itu bisa dimengerti karena Indonesia salah satu tiga Negara di dunia yang memiliki hutan tropis terbesar.

Cuplikan di atas, merupakan ilmu pengetahuan populer karena mengemukakan fakta umum dengan menggunakan bahasa yang masih mudah dimengerti oleh pembaca awam. Judul artikel ditulis secara atraktif sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui isinya.

3. Metode Mind Map
Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran, hal tersebut dikemukakan oleh pakar mind map Tony Buzan (2007:4). Sejalan dengan hal tersebut, Wycoff (dalam Handini, 2008:40) mendefinisikan bahwa mind map adalah pencatatan non linear, akan tetapi tidak semua pencatatan nonlinear adalah mind map. Mind map merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan yang memungkinkan kita untuk menyusun fakta sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Hal ini berarti mind map sangat membantu lebih mudah untuk mengingat informasi dari pada menggunakan teknik pencatatan tradisional (Buzan, 2007:5).
Lebih lanjut, saidah (2007:4) mengungkapkan bahwa Mind map merupakan cara yang paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi. Mind map merupakan cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan serta digunakan untuk membuat catatan sehingga penyajian lebih terarah sesuai dengan isi topik yang dibahas, kata-kata kunci tidak tertinggal dan lebih fokus.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wycoff (dalam Handini, 2008:41) yang menyatakan bahwa mind map sebenarnya bukan sebatas pengganti teknik mencatat, tapi lebih dari itu. Teknik mind map adalah cara baru yang hebat untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Mind map menghasilkan gambar yang memungkinkan siswa menata bahan pelajaran, membuat sejumlah asosiasi dan menghubungkannya dengan sumber-sember lain.
Ada beberapa unsur mind map  yang dikemukakan Wycoff (dalam Handini, 2008:40) antara lain:
a. Fokus pusat berisi citra atau lambang masalah atau informasi yang dipetakan diletakkan di halaman tengah
b. Gagasan dibiarkan mengalir bebas
c. Kata-kata kunci digunakan untuk menyatakan gagasan
d. Hanya satu kata kunci perbaris
e. Kata kunci dihubungkan dengan garis ke fokus pusat
f. Warna digunakan untuk menerangi dan menekankan pentingnya sebuah gagasan
g. Gambar dan lambang digunakan untuk mrnyoroti gagasan dan merangsang pikiran untuk membentuk kaitan yang lain.
Menurut Deporter dan Mike (2002:36), proses berpikir otak kiri cenderung bersifat logis, linear dan rasional yang didasarkan pada realitas, tetapi juga mampu untuk penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikir otak kiri sesuai untuk tugas-tugas yang teratur seperti menulis, membaca, ekspresi verbal, asosiasi auditorial, fenometik serta simbolisme.
Mind map melibatkan kedua sisi otak karena mind map menggunakan gambar, warna dan imajinasi yang berada pada wilayah otak kanan bersamaan dengan kata, angka dan logika yang berada pada wilayah otak kiri. Dalam setiap situasi pembelajaran, terlepas apakah itu belajar olahraga, belajar memainkan musik mempelajari matematika ataupun berbahasa. Ada beberapa variable yang sama yaitu: 1) Derajat keberhasilan yang ingin dicapai; 2) Waktu yang dimiliki untuk belajar dan berlatih; 3) Jumlah waktu yang ingin digunakan untuk berlatih atau belajar; 4) Tujuan yang melandasi semua pembelajaran.
Buzan dan Barry (2004:13) mengemukakan bahwa mind map melibatkan belahan otak (kanan dan kiri) yang saling bekerja sama secara harmonis sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal dibandingkan jika dua belahan otak tersebut bekerja sendiri-sendiri atau cara kerjanyan dibagi-bagi. Oleh karena teknik ini melibatkan dua belahan otak (kanan dan kiri) maka akan lebih mudah dalam mengingat informasi. Otak kiri dan kanan masing-masing memiliki spesialisasi kemampuan yang berbeda.

Ada beberapa menfaat dari penggunaan metode mencatat dengan mind map antara lain:
a. Merencana
b. Berkomunikasi
c. Menjadi lebih kreatif
d. Menghemat waktu
e. Menyelesaikan masalah
f. Memusatkan perhatian
g. Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran
h. Mengingat dengan lebih baik
i. Belajar lebih cepat dan efisien
j. Melihat “gambar keseluruhan” (Buzan, 2007:6)

Selain itu juga, manfaat menggunakan mind map menurut Michael Michalko dalam Buzan (2007:6) dalam buku terlarisnya Cracking Creativity, antara lain :
a. Mengaktifkan seluruh otak
b. Membereskan akal dari kekusutan mental
c. Memungkinkan fokus pada pokok bahasan
d. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah
e. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan perincian
f. Memungkinkan mengelompokkan konsep dan membantu membandingkannya
g. Mengisyaratkan untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dan dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

Beberapa manfaat mind map yang telah dikemukakan di atas sangat membantu dalam membuat rangkuman dimana dalam membuat rangkuman dituntut untuk menyatukan gagasan yang senada dan membuang hal-hal yang dianggap tidak terlalu penting dalam sebuah wacana atau artikel. Dan keefektifan waktu yang digunakan dalam membuat rangkuman juga sangat dibutuhkan khususnya pada saat membuat reproduksi.
Keterampilan yang dimiliki otak kanan yaitu melamun, yang sangat penting untuk ketahanan hidup otak. Melamun memberi istirahat yang diperlukan kepada bagian-bagian otak yang telah melakukan pekerjaan analitis dan pengulangan, melatih pemikiran proyektif dan imajinatif serta mengintegrasikan dan mencipta. Namun realitas yang terjadi adalah bahwa dunia pendidikan modern memiliki kecenderungan untuk lebih memilih keterampilan-keterampilan otak kiri yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan daripada seni, musik, dan pengajaran keterampilan berpikir terutama keterampilan berpikir yang kreatif.
Berpikir kreatif yang melibatkan penggunaan seluruh keterampilan otak kiri dan kanan, termasuk:

Otak Kiri    Otak Kanan
Kata-kata    Irama
Logika     kesadaran ruang
Angka     Gestalt (gambar keseluruhan)
Urutan     Imajinasi
Linieritas    Melamun
Analisis    Warna
Daftar     Dimensi

Tujuh langkah dalam membuat mind map antara lain:
1. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan pada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
2. Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat tetap fokus, membantu berkonsentrasi dan mengaktifkan otak.
3. Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energy kepada pemikiran kreatif dan menyenangkan.
4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal sekaligus. Bila menghubungkan cabang-cabang, akan lebih mudah dimengerti dan diingat.
5. Buatlah garis hubung yang melengkung. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak.
6. Gunakan satu kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map.
7. Gunakan gambar. Mengapa? Kerana seperti gambar sentral, setiap gambar memiliki seribu kata (Buzan, 2007:16)

Dari tujuh langkah membuat mind map di atas, agar lebih mudah dipahami maka di bawah ini adalah kerangka dari tujuh langkah tersebut.
1. Memulai mind map dengan kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar (landscape)
2. Memilih gambar atau foto untuk dijadikan simbol bagi judul artikel namun harus tetap menyertakan judul di sekeliling gambar atau foto. Misalkan judul sebuah artikel adalah Beternak Ikan Koi maka gambar yang digunakan adalah ikan koi
3. Penggunaan warna pada mind map sangat penting karena dapat memudahkan dalam mengingat
4. Letakkan gambar atau foto yang sudah dipilih tepat ditengah kertas
5. Buatlah beberapa cabang yang berupa garis lengkung dari gambar atau foto yang sudah dipilih
6. Garis cabang lengkung yang dibuat jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya gagasan yang sudah ditemukan
7. Setiap cabang disertakan kata kunci yang dapat mempertegas arah cabang selanjutnya. Misalkan kata kunci yang dipilih adalah siapa, dimana, kapan, bagaimana, maka cabang selanjutnya harus menjelaskan gagasan yang serupa dengan kata kunci yang dipilih
8. Buatlah anak cabang pada cabang yang sudah dibuat untuk memperoleh rincian terhadap hal yang dianggap penting
9. Buatlah anak cabang selanjutnya untuk memperoleh informasi lebih banyak dan detail.
Membuat mind map bukan hal yang sulit jika sudah mengetahui langkah-langkahnya. Dengan mematuhi langkah-langkah tersebut mind map yang dibuat tidak akan menyimpang dari sumbernya. Dan informasi yang ada akan mudah terbaca dan diingat.
Dari keseluruhan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa mind map adalah cara mudah dalam memetakan suatu informasi dengan menggunakan gambar, tulisan, warna serta garis lengkung sehingga mudah untuk diiingat dan lebih menarik untuk dilihat. Dengan melibatkan kinerja dua belahan otak (kanan dan kiri) hasil yang didapatkan akan lebih maksimal dibandingkan dengan mengandalkan kerja salah satu bagian otak.

2.6 Kemampuan Menulis Rangkuman Isi Artikel Ilmu          pengetahuan Populer dengan Metode Mind map
Menulis rangkuman artikel ilmu pengetahuan populer adalah menuliskan kembali garis besar artikel, hal-hal penting yang dianggap dapat mewakili isi wacana, mencakup berbagai pokok pernyataan dan mengemukakan kembali kumpulan pernyataan atau informasi dengan kata-kata lain dan kalimat baru secara ringkas. Menulis rangkuman ini merupakan salah satu bentuk mengadakan reproduksi yaitu tolok ukur berhasil atau tidaknya seseorang dalam menyusun kalimat-kalimat baru, sesuai dengan apa yang dipahaminya ke dalam suatu wacana yang jelas dan dapat diterima oleh akal sehat sekaligus menggambarkan kembali isi wacana tersebut.
Menulis rangkuman artikel ilmu pengetahuan populer merupakan salah satu kegiatan yang efektif dan multifungsi. Dalam menulis rangkuman artikel ilmu pengetahuan populer selain efektif untuk mendalami isi sebuah tulisan atau artikel, menulis rangkuman ilmu pengetahuan populer juga dapat memberikan manfaat melalui pemahaman terhadap pengetahuan yang dibaca.
Pembelajaran menulis rangkuman dengan menggunakan metode mind map dapat dilakukan oleh guru dengan membantu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, memberi kebebasan kepada siswa untuk menggali secara aktif dan kreatif, berdiskusi dengan sesama teman maupun guru sehingga siswa berlatih mengemukakan pendapat, pernyataan maupun pertanyaan. Dalam pembelajaran tersebut guru juga menyediakan media-media yang dapat mendukung pembelajaran yang berupa artikel, spidol atau pensil warna.
Menulis rangkuman isi artikel ilmu pengetahuan populer dengan menggunakan metode mind map diyakini dapat mengaktifkan daya kreativitas siswa serta mempertajam daya ingat siswa. Dengan tampilan bacaan di luar pengetahuan yang didapat di sekolah, siswa dirangsang untuk menggali potensinya dibidang pengetahuan yang sifatnya lebih bebas, penemuan terbaru sehingga siswa tidak merasa terbelenggu oleh pelajaran yang ada di sekolah.
Dalam pembelajaran menulis rangkuman ilmu pengetahuan populer dengan menggunakan metode mind map diharapkan siswa dapat memaksimalkan kinerjanya, bukan hanya sambil lau. Hal tersebut diungkapkan karena siswa biasanya cenderung meremehkan pada pengetahuan yang di luar pelajaran sekolah. Padahal pengetahuan apapun sangatlah dibutuhkan apalagi oleh siswa dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan yang seiring dengan perkembangan jaman. Jika siswa tidak langsung bisa memanfaatkan pengetahuan setelah membaca sebuah artikel maka sangat dimungkinkan pengetahuan tersebut akan berguna di masa yang akan datang.
Penggunaan gambar serta warna yang diterapkan pada metode ini akan membawa dampak positif yang dapat mengaktifkan daya kreativitas dan daya ingat. Alasan mengapa bahasa gambar digunakan untuk menyusun, mengembangkan dan mengingat adalah karena otak memiliki kemampuan alami untuk pengenalan visual. Inilah sebabnya mengapa dalam mind map banyak menggunakan gambar sebagai penyajiannya karena diyakini dapat membantu untuk mengingat informasi. Hal tersebut diungkapkan oleh Buzan (2007:8). Mind map menggunakan kemampuan otak sebagai pengenalan secara visual untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dengan kombinasi warna, gambar dan cabang-cabang melengkung, mind map akan lebih merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional yang cenderung linear dan satu warna.
Kebutuhan belajar siswa terjadi diberbagai konteks, baik di rumah, sekolah, masyarakat dan dunia kerja. Pengetahuan siswa juga akan bertambah jika siswa belajar dari lingkungan yang berbeda. Hal tersebut akan menambah kepekaan siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik, guru harus memonitor dan mengarahkan siswa menjadi pelajar yang mandiri dengan memberikan kesempatan melakukan uji coba. Dengan demikian siswa akan memproses informasi lalu memecahkannya dan memanfaatkannya sebagai suatu pengalaman yang tentunya tidak terlepas dari bimbingan guru.
Proses pembelajaran menulis rangkuman isi artikel ilmu pengetahuan populer ini, siswa mengawali pembelajarannya dengan pengenalan terlebih dahulu tentang konsep mind map, fungsi serta manfaatnya. Dari tahap pengenalan tersebut kemudian siswa berdiskusi lalu siswa memperoleh motivasi dari guru untuk menyelesaikan tugas yaitu menulis rangkuman isi artikel ilmu pengetahuan populer dengan metode mind map. Siswa membuat mind map terlebih dahulu untuk lebih memudahkan siswa dalam memfokuskan pada pokok masalah. Siswa mendapatkan perhatian khusus dalam memilih gambar dan memberikan warna pada mind map. Berpijak pada mind map yang dibuat, maka siswa melanjutkan pada tahap menulis rangkuman. Siswa akan memperoleh perhatian khusus ketika siswa merasa kesulitan dalam penyelesaian tugas.
Jumlah kata atau panjang suatu rangkuman juga harus diperhatikan agar karya asli dan rangkuman ada perbedaan. Menulis rangkuman paling baik dilakukan setelah membaca dengan mengerti bagian tertentu yang hendak dirangkum. Mengambil intisari bacaan dapat menghemat kata atau kalimat dalam suatu rangkuman. Dan hal ini dapat membedakan antara karya asli dengan hasil rangkuman.