Dasar Biologis dari Perkembangan

Resume Psikologi Umum
Dasar Biologis dari Perkembangan


 



Oleh :
Binti Iliya Faridah


PRODI S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012-2013

Dasar Biologis dari Perkembangan
Komponen Sistem Saraf
 Sistem saraf adalah suatu sel khusus yang dinamakan neuron. Penting untuk mengenali karena mereka tidak diragukan menyimpan rahasia bagaimana otak bekerja.
 Neuron dan Saraf
 Meskipun neuron memiliki perbedaan yang sangat jelas dalam ukuran dan penampilannya, tetapi juga memiliki karakteristik tertentu. Menonjol dari badan sel adalah sejumlah cabang-cabang pendek yang dinamakan dendrit. Dendrit dan badan sel menerima impuls saraf dari neuron di dekatnya. Lalu ditransmisikan ke neuron lain oleh tonjolan lain yang dinamakan akson.
Neuron memiliki ukuran dan bentuk yang bevariasi. Neuron juga terdapat tiga jenis, diantaranya neuron sensorik dan neuron motorik. Neuron sensorik mengirimkan impuls yang diterima oleh reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor adalah sel khusus di organ indra, kulit, dan sendi yang mendeteksi perubahan fisik atau kimiawi dan mentranslasikan peristiwa itu menjadi impuls yang berjalan sepanjang neuron sensorik. Neuron motorik membawa sinyal yang keluar dari otak atau medula spinalis ke organ efektor, yaiitu otot dan kelenjar. Interneuron menerima sinyal dari neuron sensorik dan mengirimkan impuls ke internneuron lain atau neuron motorik.
 Saraf adalah kumpulan akson yang keluar dari ratusan atau ribuan neuron. Sistem saraf juga memiliki sejumlah besar sel nonneuronal yang dinamakan sel glial dan menyebar. Fungsi utamanya yaitu mempertahankan neuron di tempatnya. Namun tidak hanya dikhususkan untuk menerima atau mengirimkan sinyal, tetapi juga memberikan dukungan struktural dan berperan dalam cara lain untuk memastikan bahwa neuron dapat melakukan fungsinya.
Potensial Aksi
Potensial aksi adalah unik untuk neuron dan disebabkan karena banyaknya saluran ion yang berada di  membran sel. Saluran ion adalah molekul protein berbentuk donat yang membentuk pori-pori melintasi membran. Setiap saluran ion bersifat selektif, yaitu memungkinkan hanya satu jenis ion berjalan melaluinya saat saluran terbuka. Struktur protein lain yang dinamakan pompa ion, membantu mempertahankan distribusi berbagai ion yang tidak merata melintasi membran sel dengar. Memompa ion masuk atau keluar sel. Efek keseluruhan saluran dan pompa ion tersebut adalah membuat membran sel sangat terpolasasi dengan muatan positif diluar dan muatan negatif di dalam.
Transmisi Sinaptik
Persambungan sinaptik antara neuron memiliki kepentingan yang sangat besar karena tempat inilah terjadi transfer sinyal sel saraf. Kekuatan impuls neuron adalah konstan dan tidak dapat dipicu oleh suatu stimulus kecuali mencapai nilai ambang, nilai ini dinamakan prinsip all-or-none.
Neutransmiter bertanggung jawab untuk transmisi sinyal di sebagian besar kasur. Jika implus saraf berjalan sepanjang akson sel saraf dan sampai di terminal sinaptik, ia menstimulasi vesikel sinaptik di terminal tersebut. Jika terkunci dalam reseptornya sebagian neurotransmiter memiliki efek eksitatorik dan meningkatkan permeabilitas ke arah depolarisasi, neutron lain adalah inhibitorik dan menurunkan permeabilitas.
Neutransmiter dan Neuroreseptor
Acetylcholine (A Ch) adalah neutransmiter yang ditemukan pada banyak sinaps di seluruh tubuh. A Ch banyak ditemukan terutama di daerah otak yang dinamakan hipokampus, dimana ia memiliki peranan penting dalam pembentukan memori baru. Jika produksi A Ch otak menurun maka semakin sedikit A Ch yang dihasilkan oleh otak, semakin serius ganguan daya ingat yang disebabkannya.
Norepinephrine (NE) adalah suatu neurotransmiter yang dihasilakan terutama oleh neuron di batang otak.
Neutransmiter utama lainnya adalah gamma-aminobutyric acid (GABA). Subtansi ini adalah salah satu transmiter inhibitorik utama disistem saraf.
Organisasi Sistem Saraf
Sistem saraf pusat mencakup semua neuron diotak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi (perifer) terdiri dari saraf yang menghubungkan otak dan medula spinalis dengan bagian tubuh lainnya. Sistem saraf tepi lalu dibagi menjadi sistem somatik dan sistem otonomik. Saraf sensorik dari sistem somatik mengirimkan informasi tentang stimuli eksternal dari kulit, otot dan sendi kesistem saraf pusat, mereka membuat kita nyeri, tekanan, dan variasi temperatur. Saraf dari sitem otonomik berjalan dari organ internal sambil meregulasi proses tertentudan sistem saraf ini memiliki peran penting dalam emosi.
Struktur Otak
Central Core
Central core mencakup sebagian besar batang otak (brain stem). Bagian pertama modula spinalis yang sedikit membesar saat ia memasuki tengkorak.
Serebum,(otak kecil) terletak dibelakang batang otak, sedikit diatas modula, dan merupakan struktur dengan permukaan yang lengkuk-lengkuk (convoluted). Kerusakan pada serebum menyebabkan gerakan yang menyentak dan tidak terkoordinasi.
Talamus dan Hipotalamus, terletak tepat diatas batang otak di dalam hemisfer serebal terdapat dua kelompok nukleus sel saraf yang berbentuk telur yang menyusun talamus. Hipotalamus adalah struktur yang jauh lebih kecil, terletak tepat dibawah talamus, pusat-pusat di hipotalamus mengatur makan, minum, dan perilaku seksual.
Sistem Retikular adalah suatu jaringan (network) sirkuit neural yang membentang dari bagian bawah batang otak ke talamus yang melewati beberapa struktur central core lain. Sistem ini memiliki peranan penting dalam mengendalikan tingkat kesadaran.
Sistem Limbik
Disekitar central core otak terdapat sejumlah struktur yang secara keseluruhan dinamakan Sistem Limbik. Sistem ini saling berhubungan erat dengan hipotalamus dan tampaknya memberikan pengendalian tambahan terhadap beberapa perilaku instinktif yang diregulasi oleh hipotalamus dan batang otak.
Salah satu bagian sistem Limbilk, hipokampus memiliki peranan penting dalam memori. Pengangkatan hipokampus secara bedah atau kerusakan akibat kecelakaan pada struktur itu menunjukkan peranan pentingnya untuk penyimpanan peristiwa terakhir sebagai memori yang bertahan lama, tetapi struktur tidak diperlukan untuk mengambil memori ynag lama.
Hemisfer Serebral
Serebrum jauh lebih berkembang pada manusia dibandingkan organisme lain, lapisan luarnya dinamakan korteks serebral.
Struktur Serebrum
Berikut adalah area-area di hemisfer serebral. Hemisfer pada dasarnya simetris dengan pemisahan dalam di antanya yang berjalan dari depan ke belakang, sehingga klasifikasi pertama adalah pemisalahan menjadi hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Tiap hemisfer dibagilagi menjadi empat lobus : frontalis, parietalis, oksipitalis, dan temporalis. Lobus frontalis dipisahkan dari lobus parietalis oleh fisura sentralis, pemisahan antara lobus parietalis dan oksipitalis kurang jelas, akan tetapi lobus parietalis terletak di puncak otak di belakang fisura sentralis dan lobus oksipitalis terletak di bagian belakang otak.lobus temporlis dibatasi oleh fisura dalam pada bagian samping otak, fisura lateralis.
Area Kortikal dan Fungsinya
Area Motorik, mengendalikan pergerakan tubuh yang volunter (disadari). Area terletak tepat di depan fisura ser tralis. Stimulasi listrik pada tempat tertentu di korteks motorikmenghasilakan pergerakan bagian tubuh spesifik, jika titik yang sama di korteks motorik mengalami kerusakan, gerakan yang bersangkutan menjadi terganggu.
Area Somatosensorik. Panas, dingin, sentuh, nyeri, dan sensasi pergerakan tubuh semuanya direpresentasikan di Area Somatosensorik.
Area Visual. Area Visual berada di bagian belakang tiap lobus oksipital terdapat area korteks. Kerusakan pada area visual salah satu hemisfer akan menyebabkan kebutaan di lapangan untuk lapangan pandang.
Area Auditorik. Ditemukan di permukaan lobus temporalis pada sisi masing-masing hemisfer, area ini mengurusi pola temporal suara, kedua telinga direpresentasikan di area auditorik pada kedua sisi kortekstetapi koneksi di sisi kontralateral adalah lebih kuat.
Area Asosiasi. Area asosiasi adalah area besar di korteks serebral yang tidak mengurusi secara langsung proses sensorik atau motorik. Area asosiasi frontal (bagian lobus frontalis di depan area motorik) tampaknya memiliki peranan penting dalam proses berfikir yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Area asosiasi Pasterior terletak dekat berbagai area sensorik primer dan tampaknya terdiri dari subarea-subarea, yang masing-masing mengurusi sensasi tertentu.
Asimetri di Otak
Pada pemeriksaan sekilas, kedua paruh otak manusia terlihat seperti bayangan cermin satu sama lain. Tetapi pemeriksaan lebih cermat menunjukkan adanya simetri. Jika otak diukur selama otopsi, hemisfer kiri hampir selalu lebih besar dari pada hemisfer kanan. Hemisfer kanan mengandung lebih banyak serabut neural panjang yang menghubungkan banyak daerah terpisah di otak, sedangkan hemisfer kiri mengandung banyak serabut lebih pendek yang memberikan interkoneksi di dalam daerah yang terbatas (Geschwind&Galaburda, 1987)
Subjek dengan Otak Terbelah
Jika subjek dengan otak terbelah dapat menggerakkan matanya secara bebas, informasi masuk ke kedua hemisfer serebral inilah alasan mengapa defisiensi yang disebabkan oleh pemotongan korpus kalosum tidak segera terlihat pada aktivitas subjek sehari-hari. Eksperimen lebih lanjut menunjukkan bahwa subjek dengan otak terbelah dapat berkomunikasi melalui pembicaraan hanya apa yang terjadi pada hemisfer kiri.
Spesialisasi Hemisferik
Penelitian subjek dengan otak terbelah menyatakan bahwa kedua hemisfer berfungsi secara berbeda. Hemisfer kiri mengatur kemampuan untuk mengekspresikan diri dalam bahasa. Hemisfer kanan dapat memahami bahasa yang sangat sederhana dan ia dapat berespon terhadap kata benda sederhana.
Hemisfer memiliki spesialisasi yang berbeda, tetapi mereka mengintegrasikan aktivitasnya sepanjang waktu. Interaksi inilah yang menghasilkan proses mental yang berbeda dan lebih besar dari kontribusi masing-masing hemisfer. Seperti yang dinyatakan oleh Levy.
Sistem Saraf Otonomik
Sistem saraf somatik mengendalikan otot rangka dan menerima informasi dari kulit, otot, dan berbagai reseptor sensorik. Sistem saraf otonomik mengendalikan kelenjar dan otot polos, yang mencakup otot jantung, otot-otot di pembulu darah, dan otot-otot di bagian lambung dan usus.
Sistem saraf otonom memiliki dua devisi, simpatik dan para simpatik. Devisi simpatik cenderung beraksi sebagai suatu kesatuan, selama eksitasi emosional, ia secara simultan mempercepat jantung, mendilatasi arteri di otot rangka dan jantung, dll. Devisi para simpatik cenderung mempengaruhi satu organ pada suatu waktu. Jika sistem simpatk diduga dominan selama aktivitas tereksitasi, sistem parasimpatik diduga dominan selama periode tanang. Para simpatik berperan dalam pencernaan dan umumnya mempertahankan fungsi yang menghemat dan melindungi sumber daya tubuh.
Sistem Endokrin
Sistem endokrin memiliki kerja yang lebih lambat dan secara tidak langsung mengendalikan aktivitas kelompok sel diseluruh tubuh melalui zat kimia yang dinamakan hormon. Sebagain kelenjar endokrin diaktivasi oleh sistem saraf, sedangkan kelenjar endokrin lain diaktivasi oleh perubahan kimiawi internal tubuh.
Pengaruh Genetika pada Perilaku
Genetika perilaku mengkombinasikan metode Genetika dan psikologi untuk mempelajari karateristik perilaku turunan (Plomin, 1991)
Kromosom dan Gen
Sebagian besar sel tubuh mengandung 46 kromosom. Saat konsepsi, manusia menerima 23 kromosom dari sperma ayah dan 23 kromosom dari sel telur ibu. Ke-46 kromosom itu membentuk 23 pasang, yang mengalami duplikasi tiap kali sel membelah diri. Tiap kromosom terdiri dari banyak unit herediter individual yang dinamakan gen.
Jumlah total gen pada tiap kromosom manusia sekitar 1000-mungkin lebih banyak. Karena jumlah gen itu sangat tinggi, sangat kecil kemungkinannya bahwa dua manusia memiliki hereditas yang sama, walaupun mereka kembar. Kekecualian satu-satunya adalah kembar identik karena berkembang dari sel telur terbuahu yang sama, memiliki gen yang persis sama.
Gen Dominan dan Resesif. Kedua gen pada suatu pasangan gen dapat menjadi gen dominan atau gen resesif. Jika kedua anggota gen yang berpasangan adalah dominan, individu menunjukkan bentuk trait yang di tentukan oleh gen dominan tersebut. Jika satu gen dominan dan yang lain resesif, gen dominan sekali lagi menentukan bentuk trait. Hanya jika gen yang diberikan oleh kedua orangtua adalah resesif maka bentuk resesif yang di ekspresikan, seperti gen yang menentukan warna mata.
Beberapa karakteristik yang di bawa oleh gen resesif adalah kebotakan,hemofilia, dan kerentanan terhadap poison ivy. Walaupun sebagian besar karateristik manusia tidak ditentukan oleh aksi pasangan gen tunggal, terdapat beberapa kekecualian yang jelas. Yang menarik dari sudut pandang psikologis adalah penyakit seperti Fenilketonuria (PKU) dan penyakit Huntington (HD), yang keduanya melibatkan pemburukan sistem syarat dan masalah perilaku dan kongnitif yang berkaitan.
PKU terjadi akibat aksi Gen Resesif yang diturunkan dari kedua orang tua. Bayi tidak dapat mendigesti asam amino esensial (Fenilalanin) yang kemudian menumpuk di tubuh, menyebabkan keracunan pada sistem syaraf pusat dan menyebabkan kerusakan syaraf otak yang ireversibel.
HD disebabkan oleh gen dominan tunggal, titik perjalanan jangkah panjang penyakit ini melibatkan degenerasi area tertentu di otak dan akhirnya menyebabkan kematian. Penyakit ini biasanya menyerang jika penderita berusia 30-40 tahun. Setelah HD menyerang korban biasanya hidup selama 10-15 tahun.
Gen Terpaut Kelamin. Kromosom pria dan wanita tampaknya sama di bawah microskop, kecuali pasangan ke-23, yang menentukan jenis kelamin individu dan membawa gen untuk trait tertentu yang terpaut kelamin (sex-linked). Jadi pasangan kromosom 23 Wanita normal dinyatakan oleh simbol XX dan pasangan kromosom 23 Pria normal dinyatakan oleh simbol XY.
Jadi kontribusi kromosom ayah yang menentukan jenis kelamin anak. Kromosom X dapat membawa gen resesif atau dominan; kromosom Y membawa sedikit  gen dominan untuk karateristik sensual pria tetapi yang lain nya adalah gen resesif. Jadi, sebagian besar karateristik yang di bawa oleh kromosom X pria (didapat dari ibu) dieksperikan karena tidak dihalangi oleh gen dominan. Seperti buta warna adalah karateristik resesif terpaut kelamin.
Penelitian Genetik Perilaku
Beberapa trait (sifat) ditentukan oleh gen tunggal, tetapi sebagian besar karateristik manusia di tentukan oleh banyak gen,mereka adalah poligenik. Trait seperti intelegensia, tinggi badan, dan emosional tidak masuk ke kategori tersendiri, tetapi menunjukan variasi yang terus menerus.
Persilangan selektif. Salah satu cara untuk meneliti heritabilitas trait pada hewan adalah perkawinan (persilangan) selektif. Contohnya, seperti saat penelitian kemampuan belajar tikus dan penelitian pada tinggal emosional anjing.
Penelitian Anak Kembar. Kembar Identik berkembang dari satu sel telur yang di buahi dan dengan demikian memiliki hereditas yang sama, mereka dinamakan Monozigotik. Kembar Fraternal berkembang dari sel telur yang berbeda dan tidak lebih mirip secara genetik dibandingkan saudara kandung biasa, mereka dinamakan Dizigotik atau dua telur. Kembar separuh identik tejadi jika prakursor ovum membelah menjadi  separuh bagian yang identik dan di buahi oleh dua sperma yang berbeda.
 Pengaruh Lingkungan pada Aksi Gen
Potensi bawaan dengan mana individu memasuki dunia sangat dipengaruhi  oleh lingkungan yang dialaminya. Contohnya sebaDiabetes adalah penyakit dimana pankreas tidak menghasilkan cukup insulin untuk membakar karbohidrat sebagai sumber energi tubuh. Jika salah seorang dari kembar  identik menderita diabetes, kembar satunya akan mengalami gangguan pada separuh kasus. Tidak semua faktor lingkungan yang berperan dalam diabetes diketahui, tetapi salah satu variabel yang tampaknya cukup pasti adalah obesitas. Dengan demikian, seorang individu yang membawa gen untuk diabetes lebih besar kemungkinannya untuk mengalami gangguan jika berat badannya berlebihan. Gen mungkin merupakan predisposisi, tetapi lingkungan membentuk hasil akhirnya.