Tinjauan Surat kabar

Surat Kabar Sebagai Media Cetak
Surat kabar merupakan media cetak yang menjadi kepentingan umum dimana penyajiannya dapat berupa berita-berita, foto-foto (gambar). Surat kabar digunakan kepada segenap lapisan masyarakat (umum), karena isi berita pemberitaan dalam surat kabar bukan disajikan untuk memberikan pandangan mengenai sesuatu dan juga bentuk pendapat-pendapat.
Seperti yang dikatakan Kasali, yang memberikan pengertian yang lebih terarah yaitu sebagai berikut :
” Media cetak, atau surat kabar adalah suatu dokumen atau segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh sang jurnalistik dan dirubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya” (Kasali, 1992:99)
2.4.2 Pengertian Surat Kabar
Pada umunya masyarakat telah mengetahui apa yang dimaksud dengan surat kabar, surat kabar sehingga media penyebaran informasi pada khalayak yang berlangsung setiap hari dalam bentuk lembaran-lembaran yang terdiri dari beberapa halaman.
Dalam kasus komunikasi, surat kabar diartikan ” Lembaran terletak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan memiliki ciri, terbit secara periodik, bersifat umum. Isinya termasa atau aktual, mengenai apa saja di seluruh dunia, mengandung nilai untuk diketahui khalayak pembaca” (Effendy, 1986:241)
Dja’Far H. Assegaf dalam bukunya ”Jurnalistik Masa Kini” mengemukakan pengertian surat kabar adalah ” Penerbit yang berupa lembaran-lembaran yang berisi berita –berita, karangan-karangan dan iklan yang di cetak dan terbit secara tetap atau periodik dan di jual untuk umum ” (Assegaf, 1993:40)
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dapat memperoleh atau mengumpulkan informasi dari media massa. ” Kekuataan dan pengaruh dalam masyarakat luas memang berada dalam media massa, termasuk di dalamnya adalah surat kabar”
2.4.3. Ciri dan Sifat Surat Kabar
Onong uchjana effendy dalam bukunya ilmu komunikasi teori dan praktek menyebutkan bahwa ciri-ciri surat kabar terdiri dari :
a. Publisitas : artinya bahwa surat kabar diperuntukan bagi umum
b. Universalitas : artinya bahwa surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kebijkan-kebijakan di seluruh dunia dan tentang segala aspek kehidupan menusia.
c. Aktualitas : artinya kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak. (Effendy, 2003:149)

Menurut Effendy sifat surat kabar antara lain sebagai berikut :
a. Terekam : artinya berita-berita yang disiarkan oleh surat kabar tersusun dalam alinea, kalimat, dan kata-kata yang terdiri atas huruf-huruf yang dicetak pada kertas.
b. Menimbulkan perangkat mental secara aktif.
c. Pesan menyangkut kebutuhan komunikan.
d. Efek sesuai dengan tujuan (Effendy, 2003:155-158)

2.4.4 Fungsi Surat Kabar
Fungsi utama dari surat kabar adalah menyiarkan informasi, walaupun demikian fungsi lain yaitu seperti mendidik, menghibur dan mempengaruhi. Sementara menurut Assegaf dalam buku ”Jurnalistik Masa Kini” menyebutkan selain memberikan informasi. Hal ini menurutnya, surat kabar atau pers pada hakikatnya dianggap sebagai kekuatan keempat lebih lengkapnya F. Rachmadi dalam bukunya ”Pertandingan Sistem Pers”, menyatakan fungsi surat kabar yaitu:
1. Fungsi informasi
Dalam surat kabar informasi ini meliputi apa saja dalam berbagai aspek kehidupan pengetahuan teknologi dan sebagainya.
2. Fungsi mendidik
Dapat dikatakan bahwa negara-negara berkembang yang rakyatnya belum maju, surat kabar dalam banyak hal merupakan buku sehari-hari yang paling murah.
3. Fungsi penghubung
Surat kabar itu menyelenggarakan suatu hubungan sosial antara warga negara yang satu dengan yang lainya.


4. Fungsi penyaluran dan pembentukan pendapat umum
Surat kabar tidak hanya menyajikan berita atau informasi yang memuat hiburan-hiburan, pandangan-pandangan, atau pendapat oarng, sehingga surat kabar mempunyai fungsi organ informasi.
5. Fungsi Kontrol Sosial
Kekuataan utama media massa sebagia alat kontrol sosial terletak pada fungsinya, ssebagai pengawas lingkungan (F. Rachmadi 1990:20-21)
2.5. Tinjauan Informasi
2.5.1 Pengertian Informasi
Sama halnya dengan komunikasi, informasi pun memiliki beberapa pengertian menurut para ahli masing-masing. Dr, R.J. Beishon menyatakan bahwa:
Informasi diinterpretasikan, barang kali lebih luas dari pada biasanya, yang mencangkup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-harinya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekataan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspretasi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, dengan demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon. (dalam Effendy,1996:76)
Sementara menurut Samuel Eilonme definisikan “informasi sebagai pertanyaan yang menjelaskan suatu peristiwa (atau suatu objek, atau suatu konsep) sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain.” (dalam Effeny,1996:78). Definisi lainnya yaitu menurut Joseph W. Wilkinson mengemukakan bahwa “ Informasi terdiri dari data yang telah ditranspormasikan dan dibuat lebih bernilai melalui pemprosesan. Idealnya, informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai tujuan ” (dalam Mulyana, 1993:3)
Dari beberapa definisi tersebut secara garis besar mengemukakan bahwa :
• Informasi merupakan sekumpulan pesan yang dikemas dan diolah sedemikian rupa, untuk disampaikan kepada sasaran.
• Informasi merupakan suatu system pengolahan data, dimana manusia dan alat tertentu seperti komputer, sebagai media guna mencapai suatu kebutuhan tertentu.
2.5.2 Sifat-Sifat Informasi
Informasi mempunyai banyak ragam sifat, seperti dikemukakan oleh sekelompok para ahli dalam buku Josep W.Wilkinson, bahwa sifat informasi adalah:
1. Relevansi
2 Akrasi /prestasi/Reliabilitas
3. konsisten / komparabilitas/ keseragaman
4. Agregasi
5. fliksibilitas/ adaptasibilitas
6. kepekaan waktu
7. kemudahan dimengerti/ kemudahan diterima/ motivasi/ kaidah
(Mulyana,1993:129)
Sifat-sifat informasi yang dikemukakan oleh sekelompok ahli tersebut memperhatikan, bahwa informasi tidak hanya dibutuhkan oleh pulic relations dalam suatu organisasi saja, akan tetapi informasi penting pula bagi public internal. Relevansi mempunyai hubungan dengan sasaran organisasi yang telah ditetapkan, dan sangat bergantung pada kegunaan informasi itu sendiri. Relevansi merupakan sifat yang saling mendasar dalam sebuah informasi. Akurasi berhubungan dengan sebuah kepercayaan, informasi akan disebut akurat apabila terhindar dari berbagai kendala dan kesalahan. Dengan demikian informasi harus diolah secara teliti, dalm memproses dan menyampaikan kepada para pengguna. Konsistensi berarti informasi tersebut memiliki kesamaan dengan data-data yang ada. Informasi harus memiliki sifaf veriabilitas, artinya harus dapat ditelusuri kebenaranya dan keberadaanya.
Kualitas dari sebuah informasi lainya yakni agegasi. Informasi harus dapat menyanggah data-data yang palsu atau tidak memiliki kebenaran. Fleksibilitas yaitu sebaliknya yang terjadi disekitarnya. Sifat berikutnya mengenai ketepatan waktu, para pengguna informasi membutuhkan informasi yang terbaru. Apabila pangguna informasi disuguhkan dengan berita-berita yang sudah terlalu lama, maka informasi harus mudah dimengerti oleh orang lain. Maksudnya informasi yang diolah dan diatur dengan baik, akan memberikan keputusan tertentu bagi yang menggunakannya.
Informasi yang baik dan benar, adalah informasi yang diproses dan diolah sesuai dengan aturan-aturannya. Sebuah informasi dikatakan sempurna apabila memiliki sifat-sifat di atas. Agar informasi dapat bermanfaat dan dipergunakan oleh orang lain, maka diperlukan tindakan yang efektif, sehingga dapat meningkatkan citra dari suatu organisasi sebagai media yang memberikan informasi.

2.5.3 Jenis-Jenis Informasi
Ada banyak jenis-jenis yang dikemukakan oleh para ahli, oleh karena itu tidak ada yang jelas mengenai jenis-jenis informasi tersebut. Dari berbagai pendapat yang berbeda tersebut, dapat diklasifikasikan bahwa jenis-jenis informasi adalah sebagai berikut :
1. Informasi berdasarkan persyaratan
- Informasi yang tepat waktunya
- Informasi yang relevan
- Informasi yang bernilai
- Informasi yang dapat dipercaya
2. Informasi berdasarkan dimensi waktunya
- Informasi masa lalu
- Informasi masa kini
3. Informasi berdasarkan sasaran
- Informasi individual
- Informasi komunitas (Effendy,1996:81)
Seseorang yang suatu organisasi tidak dapat begitu saja mengolah dan memberikan informasi kepada orang lain. Ada berbagai macam aturan dan persyaratan, agar sebuah informasi dapat diterima oleh orang lain. Informasi harus diberikan tepat pada waktunya, makna tepat itu sendiri relatif. Artinya belum tentu informasi itu tepat waktu bagi seseorang atau suatu organisasi yang satu, namun bisa saja informasi itu tepat waktu bagi yang lainya. Sebuah informasi harus diolah dan diberikan secara relevan, artinya informasi dengan kepentingan sipenerimanya. Kadar relevan itu sendiri tidak sama. Semakin erat kaitanya informasi dengan kepentingan si penerimanya, maka perhatian yang diberikanpun akan semakin besar, namun sebaliknya , apabila informasi yang diberikan tidak ada atau kurang berkait, maka akan semakin kecil perhatian yang diberikan. Informasi harus memiliki nilai yang berarti bagi si penerimanya. Selain itu sebuah informasi harus dapat dipercaya, hal ini sangat penting karena menyangkut image seseorang atau organisasi tertentu. Apabila dalam suatu organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana konsumennya memerlukan informasi yang berguna tentang perusahaan agar semakin percaya pada perusahaan tesebut.
Informasi berdasarkan dimensi waktu diantaranya yakni, informasi masa lalu dan informasi masa kini. Informasi masa lalu yaitu peristiwa lampau (historical events, past events) walaupun tidak dipergunakan lagi, namun data dan informasi tersebut harus sewaktu-waktu, informasi dapat dibuka bahkan dapat dipergunakan kembali. Informasi masa kini informasi mengenai peristiwa yang tengah terjadi pada saat ini (current events). Sering perkembangan jaman, menyimpan, pengolah, dan penyampaian informasi semakin cepat dan mudah di ketahui oleh siapapun yang memerlukanya.
Informasi berdasarkan sasaran yaitu informasi yang diberikan kepada seseoarang atau suatu organisasi, baik bagi publik didalam organisasi (public internal). Informasi individual yaitu informasi yang dituju atau diberikan kepada seseorang yang berkepentingan dengan informasi tersebut, dan diharapkan akan memberikan respon terhadap informasi yang ditujukan kepada suatu organisasi atau sekelompok orang, seperti informasi mengenai pemulihan televisi yang hanya bagi sekelompok orang yang memiliki televisi saja.
Dapat penulis simpulkan bahwa hampir semua jenis informasi bersifat relatif. Semua informasi dapat berguna bagi seseorang atau organisasi yang satu, akan tetapi belum tentu bagi seseorang atau organisasi yang lain. Yang paling penting adalah bagaimana informasi tersebut dikoordinasikan dan diolah dengan sebaik-baiknya sehinga memperkecil kemungkinan gangguan atau resiko yang fatal.
2.5.4 Hambatan Informasi
Hambatan atau kesalahan baik dalam penarima, proses pengolahan, maupun dam penyampaian informasi sering kali terjadi tak terduga. Hal ini dapat dibiarkan begitu saja karena bisa berakibat fatal dan merusak image seseorang atau suatu organisasi.kesalahan merupakan suatu masalah yang gawat karena tidak dapat dilakukan dengan menyesuaikan yang sederhana. menurut pendapat sejumlah para ahli menyatakan bahwa kesalahan dapat disebabkan oleh :
1. Metode dan pengumpulan data salah
2. Tidak mengikuti prosedur pengolahan yang benar
3. Data hilang dan tidak terolah
4. Kesalahan mencatat dan mengoreksi data
5. File histories / induk yang salah (atau keliru file histories)
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misalnya kesalahan program komputer)
7. Kesalahan yang disengaja (Davis,1992:36)
Hambatan atau kesalahan informasi dapat terjadi kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun.