Stimulasi yang Mencerdaskan, Sesuai Tahapan Usia Si Kecil

Para pakar kesehatan anak sepakat bahwa stimulasi merupakan cara efektif dalam merangsang kecerdasan anak. Mengapa? Karena, otak manusia terdiri dari jutaan saraf. Stimulasi diberikan agar terjadi hubungan (network) antara satu saraf dengan saraf lainnya, sehingga otaknya akan lebih mudah menerima dan menyimpan pesan dari luar saat ia memasuki usia sekolah.
Usia Tepat Menstimulasi Si Kecil 
Masa the golden age, 0-3 tahun adalah masa yang dianjurkan bagi orangtua untuk memaksimalkan stimulasi pada si kecil. Pasalnya, setelah lewat usia tersebut, perkembangan otak anak akan melambat sesuai dengan pertambahan usianya. 
Karena itu, ayo, Ayah dan Bunda manfaatkan masa ini dengan sebaik-baiknya!
Stimulasi Sesuai Tahapan Usia
Usia 0 - 3 bulan    
Berikan si kecil stimulasi yang mengutamakan rasa nyaman aman, dan menyenangkan. Anda bisa menstimulasinya dengan cara memeluk, menggendong, menatap mata bayi, berbicara atau mengajaknya tersenyum. Mainan yang digantung dengan warna-warna menarik dan mengeluarkan bunyi-bunyian juga merupakan stimulasi yang menyenangkan bagi si kecil. Menjelang akhir usia 3 bulan, cobalah melatihnya tengkurap, telentang atau menggulingkannya ke kanan dan kiri. Rangsang si kecil untuk meraih dan memegang mainan, jika tangannya sudah cukup kuat.
Usia 3 - 6 bulan  
Rangsang si kecil untuk tengkurap, telentang, bolak- balik, serta duduk. Anda bisa menambahkan stimulasi dengan mengajaknya bermain "cilukba". 
Usia 6 - 9 bulan 
Di usia ini, Anda bisa mulai meningkatkan stimulasi, dengan cara melatih tangan anak bersalaman, duduk dan berdiri sambil berpegangan. Penting juga bagi Anda untuk mulai membiasakan diri membacakan dongeng untuk si kecil sebelum tidur.  
 
Usia 9 - 12 bulan 
Mulailah mengajar si kecil memanggil mama-papa atau ibu-ayah, kakak atau adik. Anda juga sudah bisa melatih si kecil untuk berdiri, berjalan dengan berpegangan, meminum dari gelas, menggelindingkan bola, dan bermain memasukkan mainan ke wadah.
 
Usia 12 - 18 bulan  
Ajak si kecil bermain bersama menyusun kubus, menyusun potongan gambar sederhana, memasukkan dan mengeluarkan benda kecil dari wadahnya, atau bermain boneka. Ajari juga ia cara menggunakan peralatan makan dan memegang pensil lalu biarkan ia mencoret-coret kertas dengan pensil warna. Lanjutkan stimulasi dengan melatihnya berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah sederhana, menyebutkan nama, dan menunjukkan benda-benda.
 
Usia 18 - 24 bulan  
Di usia ini mulailah merengasang si kecil dengan memintanya menyebutkan, dan menunjukkan bagian tubuh seperti mata, hidung, telinga, dan mulut.  Minta pula ia menyebutkan nama-nama binatang, gambar atau benda-benda di sekitar rumah. Cobalah membiasakan mengajak si kecil berbicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum, mandi, main, dan sebagainya). Latih ia  ia menggambar garis, mencuci tangan, memakai celana, baju, melempar bola, dan melompat. 
 
Usia 2 - 3 tahun  
Saatnya Anda mengajari si kecil untuk mengenal warna, menghitung benda, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit), menggambar garis, lingkaran dan manusia. Ajari pula cara memakai baju, menyikat gigi, buang air kecil dan besar di toilet. Stimulasi juga bisa diberikan dengan mengajaknya latihan berdiri satu kaki, menyebutkan nama teman, bermain kartu, boneka, dan masak-masakan.
 
Usia 3 tahun ke atas 
Stimulasi yang bisa Anda berikan pada si kecil lebih mengarah pada pengembangan kemampuan untuk kesiapan sekolahnya. Ajari ia memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana, buang air kecil dan besar di toilet, berbagi dengan teman, serta kemandirian. Tidak hanya di rumah, stimulasi juga bisa dilakukan di kelompok bermain dan taman kanak-kanak.
 
 http://www.anakcerdascerebrofort.com/sehat-cerdas/kabar-cerdas/stimulasi-yang-mencerdaskan-sesuai-tahapan-usia-si-kecil