KESULITAN BELAJAR

TUGAS DISKUSI
KESULITAN BELAJAR










OLEH :
MEGAH DUWI N 08640004
RUHAMAU RIZQIYYATUSH S 08640005


PROGRAM STUDOI S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2011

Hasil Diskusi kelompok dari beberapa literature yang didapatkan (Buku dan Internet)
1. Berdasarkan definisinya, identifikasi kesuliatan belajar dapat dilakukan dengan membandingkan kesenjangan antara potensi dan prestasi. Jelaskan bagaimana caranya?
Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya, baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Siswa yang berpotensi tinggi cenderung dan seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar yang rendah pula. Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Misalkan, seorang siswa setelah mengikuti pemeriksaan psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120, termasuk kategori cerdas dalam skala Simon & Binnet. Namun ternyata hasil belajarnya hanya mendapat nilai angka 6, yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8. Contoh di atas menggambarkan adanya gejala kesulitan belajar, yang biasa disebut dengan istilah underachiever.
Untuk mengungkapkan apakah seseorang underachiever. Atau bukan dapat dilakukan secara professional atau hanya mengamati gejala-gejalanya saja.
Menurut para ahli (Shaw, 1968:turner , 1977; Ahir,1990) ada tiga pendekatan / metode untuk menentukan underachiever. :
a. Model Discrepancy
Dengan menghitung kesenjangan belajar antara skor yang doperoleh dari tes prestasi dengan tes intelegeni
b. Model regression
Korelasi skor dari tes intelegensi
c. Model indeks prestasi
Menentukan batas indddeks prestasssi
Cara membandingkan kesenjangan antara potensi dan prestasi












2. Ada lima sumber informasi/metode yang dapat digunakan untuk membuat diagnose mengenai kesulitan belajar khusus secara menyeluruh. Temukan dan jelaskan apa saja ke lima sumber informasi tersebut?
Dalam pelaksanaan tugas pembelajaran, seorang pendidik tidak hanya berkewajiban menyajikan materi pembelajaran dan mengevaluasi pekerjaan siswa, akan tetapi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan belajar. Sebagai pembimbing seorang pendidik mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekata pribadi guru akan langsung mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam, sehingga dapat memproleh hasil belajar yang optimal. Agar bimbingan belajar dapat lebih terarah dalam upaya membantu siswa dalam menagatasi kesulitan belajar, maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: Identifikasi Identifikasi adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan kegiatan berikut:
1. Data dokumen hasil belajar siswa
2. Menganalisis absensi siswa di dalam kelas
3. Mengadakan wawancara dengan siswa
4. Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajar
5. Tes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalahan yang dihadapi
PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
1. Mengidentifikasi anak yang mengalami kesulitan belajar
2. Mengumpulkan data dan analisis data
3. Menentukan masalah belajar yang dirasakan / dialami (diagniosis)
4. Saran pemberian bantuan (prognosis)
5. Penanganan / mengatasi kesulitan belajar
6. Evaluasi dan Tindak lanjut
3. Siapa saja yang terlibat dalam proses identifikasi?
Ada beberapa pihak yang terkait dan berkepentingan dalam identifikasi anak berproblema belajar. Sesuai dengan tanggung jawabnya dan kewenangannya, identifikasi anak berproblema belajar dapat dilakukan oleh guru, orang tua anak,dan tenaga professional lain.
Guru
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam keseluruhan proses identifikasi anak berproblema belajar. Oleh karena itu, guru perlu diberikan bekal-bekal yang cukup terutama dalam bidang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan identifikasi anak berproblema belajar.
Orang tua
Orang tua merupakan sumber informasi yang sangat penting mengenai anak yang sangat bersangkutan. Dalam rangka membantu mengatasi masalah belajar anak, orang tualah yang sebenarnya paling bertanggungjawab, namun, karena tidak setiap orang tua memahami masalah pendidikan anak, orang tua perlu diberi format isian tentang riwayat perkembangan anak serta format isian tentang keadaan orang tua/wali anak.
Tenaga professional lain
Tenaga professional lain yang dimaksud disini adalah psikoog, dokter anak, neurology, terapis ontopedagog, dan sebagainya. Sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing mereka dapat bekerja sama dengan sekolah dalam rangkah proses identifikasih anak berplobema belajar.
4. Jelaskan langkah-langkah pelaksanaan identifikasi dan tindak lanjut siswa berkesulitan belajar di sekolah?
Pelaksanakan Identifikasi
Prosedur atau langkah-langkah dalam pelaksanaan identifikasi berploblema belajar adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan menghimpun data anak
a. Format 1 : informasi perkembangan anak
b. Format 2 : informasi mengenai latar belakang orang tua
c. Format 3 : alat identifikasi anak berproblema belajar
d. Rapor masing-masing anak
2. Kegiatan menganalisis data/melakukan klasifikasi anak
Tujuannya untuk menentukan anak menunjukkan gejala berploblem belajar
3. Mengadakan pertemuan konsultasi dengan kepala sekolah
Melalui pertemuan rutin dengan dewan guru disekolah, hasil identifikasi yang telah dibuat oleh guru dilaoprkan kepada kepala sekolah untuk ditindak lanjuti. Bentuk tindak lanjut itu antara lain :
a. Menyampaikan hasil tersebut kepada orangtua wali dengan cara mengundangnya ke sekolah
b. Merujuk anak yang bersangkutan untuk mendapatkan pemeriksaan khusus, misalnya ke puskesmas, dokter, bidan,perawat

4. Menyelenggarakan pertemuan kasus (case converence)
Kegiatan dikoordinasikan oleh kepala sekolah setelah data anak bermasalah terhimpun dari seluruh kelas . dalam pertemuan kasus dapat melibatkan/mengundang :
Orang tua/wali
Tenaga professional
Kepala sekolah
Guru kelas

5. Menyusun laporan hasil pertemuan kasus
Setelah mendapatkan tanggapan dan rumusan cara-cara pemecahan dan penaggulangan seperlunya, hasil pertemuan perlu dilaporkan
Tindak Lanjut
sebagai tindak lanjut dari kegiatan identifikasi anak dengan problema belajar, biasanya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran dan pengorganisasian siswa
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Menetapkan bidang-bidang atau aspek problema belajar yang akan ditangani
Menetapkan pendekatan pembelajaranyang akan dipilih termasuk rencana pengorgnisasian siswa
Menyusun program pembelajaran individual sesuai dengan butir 1 dan 2 diatas
2. Pelaksanaan pembelajaran
Pada tahap ini guru melaksanakan program pembelajaran serta pengorganisasian siswa berproblema belajar sesuai dengan rancangan yang telah disusun dan ditetapkan pada tahap sebelumnya. Sudah tentu pelaksanaan pembelajaran harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan anak, tidak dapat dipaksakan seuai dengan target yang akan dicapai oleh guru. Program tersebut bersifat fleksibel
3. Pemantauan kemajuan belajar (evaluasi)
Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam membantu mengatasi problema belajar anak, perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus terhadap kemajuan atau kemunduran belajar anak. Jika anak mengalami kemajuan dalam belajar , pendekatan yang dipilih guru perlu terus dimantapkan, tetapi jika tidak terdapat kemajuan, maka perlu diadakan peninjauan kembali.
5. Agar dapat berhasil mengikuti pendidikan, siswa berkesulitan belajar memerlukan PPI/IEP. Apa yang dimaksud dengan PPI/IEP?  Bagaimana prosedur pengembangan, pelaksanaan dan tindak lanjutnya?
Pengertian
Kegiatan pembelajaran yang menitikberatkan bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu
Memberi kesempatan yang luas kepada tiap-tiap anak  untuk belajar.
Mendasarkan kebutuhan dan kemampuan anak untuk mengejar
ketertinggalannya dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki.
Prosedur pengembangan PPi menurut Kinato dan Kirby (1986)
1. Membentuk tim PPI (biasanya terdiri atas guru, orang tua, dan tenaga profesional)
2. Menilai kebutuhan khusus anak yang bersangkutan
3. Mengembangakan tujuan jangka panjang dan jangka pendek
4. Merancang metode dan prosedur pembelajaran
5. Menentukan evaluasi kemajuan anak
Pelaksanaan PPI
Pelaksanaan PPI disesuaikan dengan rancangan program pendidiakan yang telah termuat dalam garis besar program pendidikan individu (GBPPI). Meskipun demikian, pelaksanaan GBPPI harus bersifat flesibel disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak. Yang paling penting adalah kedisiplinan guru dan siswa untuk mengikuti program yang telah dibuat adanya kesabaran dan ketelatenan.
Evaluasi tindak lanjut
Evaluasi atas pelaksanaan program pendidikan individual bagi anak berproblema belajar/bermasalah mencakup dua aspek sebagai berikut:
a. Evaluasi hasil dan,
b. Evaluasi proses
Baik evaluasi hasil maupun proses harus selalu ditindaklanjuti. Jika berhasil dengan baik, program PPI perlu diteruskan dan dimantapkan jika kurang berhasil perlu diadakn peninjauan kembali mengenai proses yang telah dilakukan sejak awal sampai akhir.